3

66 11 6
                                    




Minju sekarang lagi sama Nako, salah satu teman sekelasnya saat kelas 10 dulu. Sekarang Nako ini ada dikelas 11-IPA 1, dan bisa dibilang Nako ini tempat ceritanya Minju.

"Iya gua lagi deket sama Jaemin akhir-akhir. Gak tau deh nanti gimana." Cerita Minju sambil mengaduk thai tea yang tadi ia beli.

"Jaemin keliatan serius sih. Beneran kali, nanti ditembak. Tunggu aja Ju."

Minju mengangguk mendengar jawaban Nako. "Lu cerita juga ke Yujin gih, harus terbuka sama temen sebangku tuh. Lagian lu bakal sama dia setahun kedepan kan," sambung Nako.

Minju kembali mengangguk, "Iya nanti gua cerita. Lagian si Yujin main game mulu."

"Main apa?"

"PUBG."

"Gua juga main itu kok."

"Kok semua orang pada main itu sih, emang rame ya?"

"Rame, daripada mobile legends. Gua sih bakal milih pubg."

"Mungkin gua bakal download juga. Lia juga kemarin nyoba main bareng yang lain. Katanya asik, bikin darah tinggi."

"Emang, sumpah kalo gak chicken terus mati pas orangnya udah dikit berasa pengen ngamuk."

"Iya katanya gitu, Yujin sama Haechan juga suka teriak kalo kalah."

"Gua udah ngebayangin teriakkan Yujin sama Haechan. Coba Ryujin ikut main, sekelas lu bisa gila tuh."

"Aduh, kelas gua emang udah gila semua!"

Nako tertawa, yang dibicarakan Minju emang fakta. Bahkan guru-guru juga bilang kayak gitu. 11-MIPA 6 tuh banyak tingkah, gak bisa diem!

"Tapi jujur asik," sambung Minju. "Walau gua rada kesel suka jamkos, dan kadang ada aja kejadian lucu."

"Contoh."

"Waktu itu Lia sama Haje berantem, Haje ya bukan Hanji. Nah Haje ini bawa-bawa pel, dia sodor-sodorin ke muka Lia. Kalo inget bentukan Lia waktu itu, bawaannya pengen ketawa."

Nako kembali tertawa mendengar cerita Minju. "Sumpah, pengen kelas kayak gitu. Kelas gua kayak rohis semua, pendiem."

"Keluhan yang sama dari Jaemin."

"Tapi beda kelas ya, lagian kelas Jaemin kayaknya masih mending?"

"Iya kayaknya, daripada kelas rohis."

"Sialan!"

Diwaktu bersamaan, Yujin sedang berdiri diatas bangku. Ini semua karena dirinya dan Haechan berhasil chicken.

"ANJAAAAY MABAR, CHICKEN!"

Haechan dari bangkunya langsung bergoyang kemenangan. Asli, jarang-jarang mereka menang.

Ryujin dari bangkunya langsung berpura-pura motong tumpeng seperti di acara-acara penting. "Potong tumpeng!"

Sanha sebagai tim hore juga ikutan bergoyang, kapan lagi mereka bisa chicken di sekolah?

Ctasss

Suara lemparan penghapus berhasil mengenai kepala Haechan. "ANYING!" Haechan berteriak sambil mengelus kepalanya.

"BERISIK!" seru Shuhua yang awalnya tenang tidur dibangkunya, terbangun karena teriakkan Haechan dan Yujin.

"Ampun Cici." Haechan dan Yujin langsung mingkem, kalo Ryujin balik ke bangkunya. Sanha sih siul-siul gak bersalah.

Shuhua emang sering dipanggil Cici, karena namanya susah buat disebut. Guru-guru juga kadang frustasi kalo nyebut absen dia. Untung aja dia termasuk chindo, jadi mudah membuat panggilan.

Why Don't We? (jaeminju x jinjoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang