4

52 9 4
                                    




Hari ini tim mabar pubg nambah personil. Awalnya hanya Yujin dan Haechan, sekarang bertambah Minju dan Sanha.

Ini semua karena semalam Minju minta ajarin Haechan dan Yujin, lalu Haechan mengajak Sanha. Akhirnya terbentuk tuh tim esport 11-IPA 6.

"NI SIAPA YANG MAU AKM?"

"CARIIN M4 LAH, ITU SENJATA ENAK BANGET KALO DIPAKE."

"Ada peluru merah gak? Gua pake uzi nih, lebih enak. Tinggal deredet deredet aja."

Yujin, Haechan dan Sanha asik ngobrol bertiga. Minju sebagai pemula cuman diem aja, sekalian nambah pengetahuan tentang pubg.

"Minju sini jangan jauh jauh." Yujin ngomong gini karena karakter Minju yang berada didalam game, lari jauh darinya.

"Bentar."

Haechan dan Sanha saling lirik. "Jin, napa karakter lu cowok sih?" tanya Sanha.

"Biarin lah, manly ini bos. Lagian gua kemarin mabar sama si Renjun. Dia karakternya cewek."

"Game tuh gak memandang gender San," jawab Haechan. "Betul," disetujui oleh Yujin.

Ryujin dan Lia mangkal didepan kelas, tepatnya duduk diselasar kelas. Ngeliat orang-orang lalu-lalang, sambil gibah dikit lah. Karena di kelas berisik gara-gara Haechan dan Yujin bersatu, mana ditambah Sanha.

"Ryu, Li."

Ryujin dan Lia menoleh ke sumber suara. "Ngapa Jaem?" tanya Ryujin mengangkat salah satu alisnya.

Itu Jaemin, membawa beberapa chocopie yang langsung ditaruh dipaha Ryujin dan Lia. "Nih satu satu ya, Minju ada gak?"

"Makasih." Lia langsung makan itu chocopie, lumayan makanan gratis.

"Ada didalem, lagi main game bareng yang lain. Coba cek aja," balas Ryujin disusul dengan anggukan Lia.

"Oke oke."

Jaemin dengan sopan mengetuk pintu kelas 11-IPA 6 sebelum ia mencari Minju. "Eh Jaemin," sapa Siyeon yang sedang duduk di bangku sebelah pintu.

"Eh Siyeon." Jaemin menyapanya balik. "Minju mana Minju?"

Dari belakang, Minju mendongak. Mencari keberadaan orang yang memanggilnya. "Jaem? Kenapa?"

"Sini."

Siyeon merasa ada sesuatu diantara Minju dan Jaemin. "Ada apa lu berdua?" tanyanya blak-blakan.

Jaemin menggeleng, "Gak ada apa-apa, cuman sekarang ada urusan aja."

Walau dijawab dengan yakin, Siyeon tetap aja gak percaya. Karena dirinya sering kemakan hoax teman-teman kelasnya. Jadilah terbentuk pribadi yang terlalu trust issue.

Minju menghampiri Jaemin. Mereka berbincang sedikit, sebelum akhirnya pamit untuk ke kantin.

Kan Siyeon makin curiga.

Dibelakang, sehabis Jaemin dan Minju keluar. Sanha langsung membuka topik gibah, "Mereka tuh lagi deket?"

Haechan mengernyitkan dahinya, "Emang iya? Kok gua gak pernah tau. Lagian biasa aja kali, mungkin temu kangen teman semasa kelas 10."

"Lah kalo teman semasa kelas 10. Nih bocah harusnya ikut." Sanha menunjuk Yujin dengan dagunya.

Yujin yang merasa itu dirinya langsung mendongak. "Gak tau deh, geng-geng mereka aja kali. Gua juga lagi sibuk main game nih. Lu pada cepet dah ready."

"Lah bukannya geng lu?" tanya Haechan seraya menekan tonbol ready. "Gak deket," balas Yujin singkat.

"Banyak tingkah sih," kata Sanha yang langsung Yujin tanggapin dengan sebuah cubitan manja. "Sakit kont."

Why Don't We? (jaeminju x jinjoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang