"Kematian terindah ialah
Pengorbanan"Jisung mafia
____
Pagi yang cerah untuk hari ini,tapi tidak dengan seorang Zhong chenle yang semalam kehilangan kakaknya.
"kak sungc . . ."panggil chenle dengan wajah yang riang,namun sesampainya di bawah ia tersenyum pahit mengingat kakaknya sudah tiada. Chenle menangis tersedu-sedu ia tak menyangka dengan apa yang terjadi semalam.
Chenle berisiniatif untuk menelfon kak Mark yang di bilang cukup dekat dengan kakaknya.
"Halo kak Mark"
".........."
"Kak,aku boleh minta tolong?"
".........."
"Beritahu haechan kalo hari ini aku tidak absen"
"..........."
"Jika,ku beri tahu haechan langsung ia pasti banyak bertanya,titip ya kak"
".........."
"terimakasih"
tutt....
chenle berjalan lesu keluar dari rumahnya ia terus saja mengeluh pada tuhan,ia benar-benar tidak memiliki siapapun saat ini,hingga ia mengingat kembali perkataan jisung
"terkadang sendiri itu lebih baik,jika sendiri kau tak perlu memikirkan orang lain,kau tak perlu mementingkan orang lain,hanya dirimu sendiri" -batin chenle
"Baiklah! aku akan berusaha hidup mandiri ,dan aku harus balas dendam atas kematian kak sungchan"gairah chenle,lalu berlari menuju bagasi dan melajukan mobilnya cepat.
Tujuan chenle saat ini ingin menemui jisung, pertama Tama ia harus menemui Jeno.
****
"Jenoo!!" Panggil chenle
Yang di panggil pun menoleh lalu mengedikkan bahu, seolah-olah matanya penuh pertanyaan.
"Why sih le?"tanya Jeno
"Lo tau dimana rumah jisung?"tanya chenle menggebu gebu
"Gak!"jwab Jeno singkat
"Kok jawabannya singkat gitu sih"kesal chenle
"Lagian lo kenapa nanya rumah jisung"
"Mau ketemuan"
"Basi"
"jen, plise dong gw tau lo tau tempat rumahnya jisung,secara kan kalian Deket banget"mohon chenle
"Deket belum tentu akrab"
"t-tapii arkghh"prustasii chenle
Ia berharap agar jeno memberitahunya,namun nihil!! Jeno tidak mau memberi tahunya"Kenapa Lo nyari gw"tanya jisung tiba-tiba datang.
Chenle dan Jeno seketika terkejut dengan kedatangan jisung, mereka berdua menatap jisung dengan tatapan kosong.
"a-anuu aduh apasi! gw jadi lupa!!"gumam chenle
"Kenapa hm?"tanya jisung sembari mendekati wajah chenle yang terlihat gugup
"gw ,gw arghh gajadi"balas chenle lalu pergi meninggalkan dua pria itu.
"Jen,kalo dia nanya alamat rumah gw,kasih tau alamat yang satunya"ucap jisung pada Jeno
"oke"balas Jeno.
****
Chenle sedang termenung di tepi pantai,sudah lama ia tak merasakan kembali ketenangan ini, biasanya ia akan kepantai bersama kakaknya lalu saling berbagi cerita atau masalah hidup.keduanya akan saling mendukung,tapi keadaan sekarang berbeda ,tak ada lagi yang bisa chenle ajak untuk bercerita.
chenle menatap senja yang indah di iringi dengan suara burung burung yang akan pulang.
"aku bisa menahan rasa sakit,tapi tidak dengan ketakutan"lirih chenle
"dan kau tidak lemah, hanya saja ragu"ucap seseorang dari belakang dan membuat chenle menoleh.
"Ji-Sung"ucap chenle
Jisung hanya berdiri sembari menatap langit indah ,tidak merespon jawaban chenle sedikitpun
"Ada kalanya seseorang datang menemuimu lalu pergi meninggalkan mu,semua itu sudah menjadi rantai kehidupan,datang dengan kebahagiaan lalu pergi meninggalkan luka"ujar jisung
Chenle pun mengerutkan dahinya,ia tak berusaha mencerna perkataan jisung,namun ia kembali termenung.
"Aku hanya datang sebagai tokoh figuran dalam hidupmu"lanjut jisung
"Walaupun kau tokoh figuran,itu tidak mempengaruhi tokoh utama"balas chenle.
Akhirnya jisung pun ikut duduk di dekat chenle dengan putihnya pasir pantai ,dan diiringi suara ombak pantai.
"Jika mengadu pada tuhan,itu tidak membuat masalah hidupku berkurang"sendu chenle
Perlahan tapi pasti chenle begitu merasa sesak saat bayangan sungchan dan dirinya sedang tertawa sembari memakan es krim, baginya sungchan satu satunya yang ia miliki saat itu.
"le,kau bisa ceritakan masalah mu padaku!"ucap jisung
Sejenak chenle terlihat berfikir, namun akhirnya ia memutuskan untuk bercerita
"Lele sedih;!di saat semua orang sedang sayang sama lele, semua orang itu di ambil!gw gak habis fikir"ucap chenle lalu menundukkan kepalanya
"sekarang Lo ga sendiri,ada gua yang bakal jagain Lo"ucap jisung meyakinkan chenle
"Jisung,kalo seandainya nanti kejadian kak sungchan terjadi sama Lo?"tanya chenle ragu
"Gw ga bakal mati, sebelum bawa lo ke tempat yang paling aman"
"Dimana?"
"Jerman"
Teruntuk readers yang udah dukung cerita ini makasih banget! Maaf ya belum bisa puasin kalian! Karna aku ga nulis two personalities doang,
tapi juga lagi nulis work baru aku kenangan jendral-(au Lee Jeno)Mohon pengertiannya...
maaf kalo chapter kali ini juga
'singkat'____________
KAMU SEDANG MEMBACA
two personalities
Fantasyrandom story' FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA! kiw mampir BxB⚠️jangan salah lapak okey Oneshoot about jisung x Chenle But lebih banyak kaya action dri romansa nya your get this is story' Keep halal sist ⛓️🍷Park jisung ⛓️🍷Zhong chenle