The First Step: Chap 3

1 0 0
                                    

"Widih murid baru cuyy!" Sahut Junghwan antusias.

"Okay class, hari ini kalian kedatengan temen baru. Silahkan memperkenalkan diri." Ucap bu Sooya, guru kesayangan anak-anak di SMA Ybee. Karena bu Sooya tuh cantik banget, pembawaannya adem. Gatau aja mereka bu Sooya demen chickin, marah dia kalau chickin nya direbut.

Perempuan asing yang berdiri didepan kelas itu kemudian maju selangkah, ia tersenyum dengan cerah dan berkata, "hai semua, salam kenal nama gue Zialyra Auzora Park. Terserah kalian boleh panggil gue Zia atau Lyra. Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Kalo kalian ada pertanyaan untuk Zia silahkan angkat tangan terlebih dahulu ya!"

Seorang perempuan bernama Aeris kemudian mengangkat tangannya, "Zi kalo boleh tau, lo keturunan Korea ya? Soalnya nama lo ada marga Park gitu."

"Bener hehe, papa gue orang Korea sedangkan mama gue Batak."

Terlihat sekali besarnya antusias murid di IPS-1, mereka tidak berhenti menanyakan berbagai pertanyaan kepada Zia. Entah mereka memang ingin bertanya, atau justru ingin mengulur waktu pelajaran.

"Udah ya class, boleh lanjut habis ini. Zia silahkan duduk sebelah Aeris, yang pertama kali kasih pertanyaan ke kamu."

"Selanjutnya, saya hanya akan menyampaikan beberapa pengumuman. Karena hari ini hari pertama masuk sekolah, jamkos sampai pulang ya! By the way, saya wali kelas kalian tahun ini. Kalau mau saya baik, besok bawakan chickin. Terima kasih, boleh dilanjut ghibah nya ya Jihoon." Bu Sooya kemudian melangkah keluar kelas, meninggalkan muridnya yang sudah ribut kembali.

    Meskipun kelas nya setiap tahun selalu di acak, tapi IPS-1 ini solid banget. Karena kebanyakan dari mereka sudah saling berteman. Lihat saja padahal baru hari pertama tapi mereka sudah asik ngamen di kelas. Doain Zia ya, semoga dia tahan.

"Hey Zi, gue mau perkenalan dulu biar lebih enak. Salken ya gue Roseanne Aeris, santai aja sama kita-kita gaada yang gigit kok."

"Sip salken juga Ae, gue mau kasi peringatan dikit aja sih. Lo ga perlu khawatir, karna sejujurnya gue pecicilan banget."

"Kita bestie banget sih Zi!! Gue tuh butuh temen untuk menggila, sejauh ini temen gue rada jaim semua."

    Setelah perkenalan resmi antara Zia dan Aeris, murid di IPS-1 masing-masing memperkenalkan diri kepada Zia. Termasuk geng rusuh di pojok kelas, Treasure lah siapa lagi. Entah kenapa sejak awal ngeliat Zia tuh mereka ngerasa beda gitu. Eits, bukan jatuh cinta pada pandangan pertama ya. Rasanya lebih kaya familiar?

    Tapi bukan Treasure namanya kalau larut dalam pikiran, sekarang saja mereka sudah nongkrong di kantin. Melupakan segala kebingungan tentang apa yang mereka rasakan saat melihat Zia.

"Oy Haruto!" Panggil seseorang kepada Haruto yang sedang mencoba untuk merebut bakso Jeongwoo, Haruto menoleh dan tersenyum. "Eh kak Lilis, kenapa kak?"

"Nama gue Lisa anjir, kurang ajar lo. Nanti pulang sekolah ikut gue ya." Pinta Lisa.

"Ciee mau ngapain kak? Gue tau gue ganteng, tapi masa iya lo mau nembak gue kak?"

"Gue udah punya pacar tolol, gue mau minta tolong bantu bawa perlengkapan dance. Nanti ya, jangan lupa. Awas aja lo lupa, gue beberin rahasia lo!" Lisa kemudian melangkah keluar dari kantin, sebelum itu sempat-sempatnya ia mencuri bakso milih Asahi. Asahi sih biasa saja, lagian Lisa sering membantunya dalam banyak hal.

     Sudah bukan rahasia lagi bagi SMA Ygee, Lisa si primadona sekolah sekaligus ketua dance club yang cantik namun kelakuannya bikin istighfar ini dekat dengan Haruto. Awalnya sih mereka kira Haruto dan Lisa pacaran, tapi mereka membantah. Orang si Haruto udah suka sama... jangan di beberin deh, nanti ceritanya melenceng dari konsep.

    Sebenarnya bukan hanya dengan Haruto sih dekatnya, bisa dibilang Lisa ini mudah berteman, anak Treasure juga semuanya termasuk KBL (Kumpulan Babu Lisa) maksudnya KTL (Kumpulan Teman Lisa).

"Jadi babu lagi kan gue."

"Idih jangan males lo, kak Lisa itu baik banget ke kita semua. Walaupun jadi babu, gue sih seneng ya." Ucap Hyunsuk.

"Btw gue mau bahas si anak baru deh." Sahut Jihoon, membuka sesi per-ghibahan.

Mendengar ucapan Jihoon, Jaehyuk berhenti memakan nasi goreng nya, "Omo! Spill the tea bro!"

"Lo pada ngerasa aneh ga sih? Gatau kenapa pas gue ngeliat si Zia, gue ngerasa familiar gitu kaya pernah ketemu."

"Anjir gue juga!" Sahut Treasure bersamaan.

"Gue juga bingung dia siapa deh anjir, tapi gue yakin banget gue belum pernah ketemu sama dia."

"Yakan Doy, apa jangan-jangan di kehidupan sebelumnya kita sama dia itu terhubung? Kaya ada ceritanya gitu."

"Anjir si Yedam, gue jadi overthinking kan."

"Emang beneran ada ya yang kaya gitu?"

"Gitu gimana maksud lo, Wan?"

"Ya.. renkarnasi gitu, bang."

Perkataan Junghwan membuat seluruh anggota Treasure berpikir keras. Kasian, jarang-jarang otak mereka diajak olahraga. Takutnya nanti malah tambah konslet kalau mikir keras.

"Bisa jadi beneran ada sih. Manatau di kehidupan sebelumnya gue jadi orang yang bisa tidur tiap hari, tapi duidnya banyak." Ucap Junkyu, memotong sesi mikir keras Treasure.

"Yang pasti, di kehidupan sebelumnya gue tetep paling ganteng." Sahut Haruto dengan narsis. Wajah tampannya lantas terkena semburan es jeruk milik Jeongwoo. Si pemuda tan hanya tersenyum sembari mengangkat kedua jarinya, "peace bro hehehe."

Sebelum perang dunia ke-10 sempat meletus, untungnya bel yang menandakan istirahat berakhir sudah berbunyi. Mereka langsung berlari ke kelas. Kebetulan sedang jam pelajarannya Pak Asep. Beliau tidak termasuk jajaran guru killer sih, tapi kalau ada yang telat hukumannya adalah kayang lima menit. Treasure kan termasuk dalam kumpulan remaja jompo, mana sanggup mereka?

Ga tau aja member Treasure yang lain, kalau pembicaraan mereka masih menjadi bahan pemikiran Yedam dan Junkyu. Yedam emang dasarnya orang pinter jadi suka penasaran sama suatu hal, giliran udah ga sanggup baru tuh dia oper ke orang lain. Kalau Junkyu, udah jadi kebiasaannya sebelum tidur untuk mikirin kenapa manusia kok namanya manusia, bumi bulat atau bentuk hati, alien namanya siapa aja, cara dapet duid sambil rebahan gimana, kodok kalo dicium bisa jadi manusia atau ngga. Bahan overthinking Junkyu tuh banyak deh, ga akan sanggup kalian mikirnya.

Sementara itu, ada seseorang yang melihat Treasure dengan mata yang menyiratkan kerinduan. "Kita beneran ketemu lagi ya..?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang