STARLIGHT

6

Sory bre, gue skip eh malah ke publish. Masih pagi juga! Bakal gue lanjut. Sory juga kalo masih random. Ga random si gue males aja basa basi. Langsung pemanasan langsung jleb.  Ngomong soal hal yang lain biar rame. Jadi gue cowo! C o w o. Nah, gue juga lagi ada masalah kulit di wajah nih kering. Skincare man buat cowo gitu apa an woy?

Cahaya tertidur pulas karena ulahnya sendiri menggoda sang suami. Memang begitu katanya, jika wanita sedang hamil apapun hal tak terduga juga bisa terjadi.

Cahaya tertidur setelah peristiwa tadi, gue jujur tidak sangup menahan gairah yang dia perbuat. Begitu sexy, manis gemulai dan lihai. Setelah dia tertidur gue langsung ke kamar mandi. Gue berendam didalam bathup. Selama mungkin sampai gairah itu hilang. Gue ga bisa nyakitin anak gue. Karena itu kunci gue.

"Sial! Astagaa Bintara lo harus kuat! Satu bulan lagi!"

--------

"Mas, Mas Bintaaaa aku pakai baju ini ya"

Teriak nya dari dalam kamar ganti. Beberapa hari ini memang Cahaya sering sekali mempertanyakan penampilannya, pakaiannya, hingga pakaian dalamnya juga. Singguh wanita membuat hal hal yang gila.

Setelah beberapa lama dia tampil di hadapanku. Sungguh bidadari sex yang pernah gue lihat. Pakaian super mini. Gue ga pernah lihat cewek secantik dan se sexy ini di vidio yang gue tonton.

"Sayang kamu mau main lagi sendiri?"

"Ngga mas, cuma mau pakai aja."

Gila lama gue bener gila. Istri gue kaya ga perduli gitu sama gue. Eh sama junior gue. Dari tampak aja gue bisa liat kalo dia telanjang. Tapi ada yang aneh dari dia. Dan gue suka. Payudara dia membesar dua kali lipat. Akibat ulah gue dan anak gue.

"yang, hmmm mas boleh kan?"

"Boleh apa mas?"

"Boleh peluk kamu, cium kamu dan kamu diem aja,"

"Pas banget mas, Cahaya lagi mau digituin. Pake lidah ya mas pliss,"

Gue tersenyum lebar dan gue mengiyakan.

Tanpa babibu dia langsung naik ke atas kasur . Duduk manis disana dan memanggil gue. Istri gue yang paling manis. Gue merangkak mendekat sambil melepaskan pakaian gue. Celana gue. Semua hingga telanjang. Cahaya diam saja. Dia tidak malu bahkan dia menggoda gue. Sialan.

"Lets play bby," ucap gue mulai mencium bibir cahaya. Cahaya mengulum ciuman gue. Bahkan dengan cepat dia yang meminta di perdalam. Gue remas payudara dia,  dan dia mendesah kenikmatan. Gue bisa tau kalau itu nikmat karena dia twrsenyum di sela sela ciuman gue. Gue udah ga tahan gue lepas baju dia. Tampak dua buah gundukan melebihi tangan gue. Gila sebesar itu sekarang. Puting merah muda dan bersih. Gue remas dan gue sedot puting cahaya dia melengguh kenikmatan, "Ahhh massh model ahhh lain,"

Gue ajak dia ke kamar mandi dan berdiri di wasthafel. Gue perlihatkan tubuh gue dan dia disana. "Foto ya yang," sambil meremas payudara cahaya.

"Ngga... Ahhhh "

"Okey model baru langsung main aja ya,"

------------------

Cahaya langsung memegang erat pada wastafel. Gue puas disini bisa lihat dia bergairah didepan cermin. Gue masukin dua jari gue secara perlahan hingga mulai cepat. "Ahhhh shhhhh mashh cepathh oughh" gue melihat aura yang terpanncar dari cahaya. Dia berusaha mengigit bawah bibirnya. Gue dengan cepat merekam ekspresi cahaya. "ahhhh shhhh oghhh mashhh ahhhh ahhhh akuuhhh mauuhh shhhhh keluar,"

"Ahhhhhshh" desahan pucuk Cahaya.

Tanpa aba aba gue langsung tancap oenis gue sekali hentakan. Cahaya masih merasa sakit hingga mengigit tangan gue. Gue gerakan dengan cepat. Gigitan cahaya ga sepadan sakitnya dengan rasa nikmat yang gue rasain.

"ahhh ahhh ahhh shhhh oughhh mashhh ahhh adek bayinyahh ahhhh shhh,"

Gue langsung cabut penis gue sebelum gue sampai puncak. Karena Gue kasiihan sama ank gue jika minum sperma gue. Dengan ajaibnya cahaya tau kalau gue ga bisa tahan. Dia langsung memegang penis gue dam mulai dipermainkannya. Istri yang cukup bagi gue.

Gue langsung beralih memilih puting cahaya. Sambil meremasnya. Tapi gue berhenti karena ASI cahaya keluar begitu saja.

"Sayang, ada yang aneh"
"ahhh apa mash?"
"ASI kamu keluar , aku panggil dokter ya?"

"Oh kenapa ya mas? Yaudah panggil dokter aja mas takut kenapa- kenapa,"