Status teman, tapi kelakuan seperti sepasang kekasih. Siapa? Tentu saja Jake dan Sunghoon.
Keduanya tidak pergi ke kantin, malah pergi ke rooftop. Tapi mereka sempat membeli makanan untuk dibawa ke sana.
"Padahal ice cream nya rasa baru." Dumel Sunghoon.
Jake hanya diam, fokus dengan makanannya. Tapi ia mendengar segala dumelan si manis.
"Nanti sakit, gw yang disalahin lagi."
"Kan beli nya pake uang lu."
"Yaudah pake uang sendiri kalau engga mau dilarang."
"Kok pelit?"
"Siapa yang pelit?"
"Itu tadi, gw engga boleh pake uang lu buat jajan."
Jake mengusap dada nya sendiri, mencoba bersabar menghadapi seengok pinguin yang marah karena tidak di beli kan ice cream.
Tiba-tiba pintu terbuka, menampakkan sesosok gadis dengan rambut sebahu.
Sunghoon tersenyum misterius, ini kesempatan nya untuk mendapatkan ice cream di kantin. Ia tau apa yang akan di lakukan Jake, dan dirinya akan meminta imbalan.
"Jake."
"Ya."
"Gw suka sama lu, mau kan jadi pacar gw?"
Seperti dugaan seorang Park Sunghoon. Seorang perempuan yang berani ke rooftop saat ia dan Jake berdua pasti mempunyai niat menyatakan perasaan pada pemuda Shim di sampingnya.
"Engga bisa." Tolak Jake tanpa melihat si perempuan.
"Kenapa?"
"Gw udah punya pacar."
"Akhirnya bunda, Sunghoon bakal makan ice cream sekarang." Batin pemuda Park.
"Si- siapa?" Tanya Hana kaku.
Tangan kiri Jake langsung merangkul orang disampingnya. "Sunghoon."
"Kagak papa jadi pacar boongan nya, yang penting ice cream." Sunghoon memberikan senyum manis nya.
"Tapi kalian kan...."
"Dah yah mending lu turun, ganggu tau." Usir Jake dengan posisi masih merangkul si manis.
Hana langsung pergi, sebelumnya ia menatap tajam orang yang dirangkul Jake. Sedangkan orang tersebut masa bodoh yang penting ice cream baru di kantin.
"Imbalan nya beliin ice cream."
Jake berdecak kesal, ia langsung mengeratkan rangkulannya. "Yaudah, lagian lu kalau sakit gemesin."
"Yaudah yukk!" Sunghoon langsung menarik sahabatnya tersebut, Jake hanya pasrah saat dirinya ditarik padahal makanan dihadapan keduanya belum habis.
Setelah menempuh pendidikan 3 tahun di Belift Senior High School, akhirnya Jake dan Sunghoon lulus. Begitupun dengan Jay dan teman mereka yang lain.
"Bundaaa!!! Nanti siapa yang nafkahin Sunghoon kalau Sunghoon sama Jake beda sekolah?" Rengek si anak semata wayang keluarga Park.
"Nafkahin dari hongkong, bini gw juga bukan."
"Ya kan selama 3 tahun ini, siapa yang jajanin gw di sekolah?"
"Gw."
"Yaudah diem."
Jay langsung menepuk pundak sahabatnya tersebut. "Sabar bro, friendzone emang engga enak."
"Friendzone di hongkong!" Sinis Jake.
"Kagak yakin sih gw mah 3 tahun engga ada rasa." Jay membalas perkataan Jake dengan nada sinis.
Jake menatap datar orang di samping kanan nya. "Emang engga ada."
"Bundaaaa!!!"
"Kan bunda masih kasih uang jajan, Sunghoonie." Ujar sang bunda yang kesal dengan kelakuan putra nya.
Untung saja Tuan Shim dan Nyonya Shim tidak mempermasalahkan nya, keduanya malah ikut kesal karena Jake nanti tidak satu universitas dengan Sunghoon.
Sunghoon yang awalnya memeluk sang ibu langsung berlari memeluk sahabatnya, Jake. "Jangan lupain gw."
"Rumah kita hadap-hadapan loh Hoon." Ujar Jake sembari membalas pelukan si manis.
"Ya kan nanti lu punya temen baru."
"Lu juga yah nanti bakal punya temen baru."
"Yaudah janji jangan lupain gw meskipun udah punya temen baru." Ujar Sunghoon sembari menunjukkan jari kelingking nya.
Jake langsung mengaitkan jari kelingking nya dengan jari kelingking Sunghoon. "Janji."
Jay yang melihatnya jadi bingung. Ia kan sudah berteman dengan Sunghoon sejak SD, tapi kenapa jadi lebih dekat dengan Jake? Dan apa itu bisa disebut sebagai teman?
Bahkan orang berpacaran pun kalah uwu dengan keduanya.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Captain || JakeHoon
FanfictionSang Captain pergi ke tempat yang lebih indah, meninggalkan keluarga kecil nya. Start = 25 Mei 2021 End = 4 Juni 2021