10

2.5K 353 30
                                    

Sunghoon tidak bekerja, untung saja Rumah Sakit tempatnya bekerja milik keluarga Shim.

Perlu bujukan agar dirinya makan. Ia hanya melamun di kamar sembari memeluk seragam suaminya.

Hubungan yang diawali pertemanan, lalu berakhir pernikahan. Bagi Sunghoon, Jake tetap lah suaminya, kepala rumah tangga di keluarga kecil nya.

"Sunghoonie." Panggil seorang wanita, bibi Jake, Jung Yerin. "Kamu jangan banyak melamun, engga baik. Ikhlasin Jake meskipun susah, kalau kamu tetep engga ikhlas kasihan Jake, dia pastinya ngerasa berat buat ninggalin kamu."

Sunghoon terdiam mendengar nya. Mulutnya mengatakan mengikhlaskan, namun jauh dalam lubuk hatinya ia tidak ikhlas.

Sunghoon masih ingat tingkah konyol seorang Jake Shim saat sekolah dulu, ia ingat segala perkataan Jake soal pekerjaan nya, ia ingat perlakuan manis yang diberikan Jake, ia ingat hari pernikahan nya dulu.

"Ikhlasin yah. Kalau emang engga bisa ikhlasin sepenuhnya. Seengaknya ikhlas sama engga ikhlas, lebih beratan ikhlas." Yerin mengusap kepala Sunghoon.

"Kamu juga lagi hamil Hoon, jangan sampe anak dalam kandungan kamu nyusul Jake."

Perkataan Yerin membuat Sunghoon sadar, ia terlalu larut dalam kesedihan nya sampai melupakan anak dalam perut nya.

"Kamu boleh sedih Hoon, tapi jangan sampe lupa kalau kamu engga sendiri." Yerin mengusap lembut kepala istri keponakan nya.

Kedua jari telunjuknya di genggam erat kedua putra nya yang baru berusia 2 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua jari telunjuknya di genggam erat kedua putra nya yang baru berusia 2 bulan.

Sunghoon tersenyum kecil. "Waktu Jaehoon lahir, kamu engga ada Jake, tapi kamu ada buat besarin Jaehoon 5 tahun. Tapi sekarang, waktu aku lahiran kamu engga ada, kamu juga engga ada buat anak kembar kita."

"Jake, aku capek ngurusin semuanya sendirian. Semenjak ketemu kamu, aku selalu bergantung sama kamu. Sekarang aku harus ngurusin semuanya sendirian, meskipun ada yang bantu, aku butuh nya kamu Jake."

Sunghoon mengingat masa-masa saat Jake masih ada disisi nya. Siap siaga nya seorang Jake Shim saat Jaehoon menangis meskipun saat tengah malam.

Jake tidak pernah membiarkan nya terbangun saat tengah malam, padahal Jake harus tidur yang cukup.

"Maafin papah yah, karena papah engga bisa bawa daddy buat ada disisi kita." Sunghoon langsung memeluk kedua putra kembar nya, ia menangis sembari memeluk si kembar.

Jaehoon hanya diam melihat sang ibu yang menangis. Apa ini salah nya karena tidak berhasil mencegah sang ayah untuk tidak bekerja?

[✓] Captain || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang