Kesan Pertemuan Pertama

987 120 4
                                    


KIM DOKJA POV

Halo namaku adalah Kim dokja dan sekarang aku berusia 18 tahun. Aku memiliki hobi membaca apalagi baca novel, novel kesukaan ku adalah 'tiga cara bertahan hidup di dunia yang hancur'. Pertama kali aku membaca novel ini ketika usia ku 5 tahun, aku tidak bermaksud sombong tapi aku memang sudah bisa membaca saat itu walaupun tidak terlalu lancar.

Menjadi jenius bukan berarti bisa membuat mu disukai oleh masyarakat, sebenarnya aku selalu dikucilkan dan ditindas karna aku adalah anak dari seorang pembunuh itulah yang orang lain katakan. Aku selalu dibully disekolah dan 'paman' yang seharusnya menjagaku selalu menutup mata ketika aku pulang dengan banyak luka dan memar ya walaupun memang semua orang di rumah begitu jadi aku tidak masalah dan mengharapkan apapun.

Sekarang di usia 15 tahun ketika liburan musim panas kami pergi ke rumah kerabat jauh untuk acara kumpul-kumpul keluarga besar dan coba tebak apa yang dilakukan mereka kepada ku. Yap benar semua orang memandang ku dengan tatapan dingin dan tidak peduli kecuali beberapa sepupu ku yang memiliki agenda menindas ku lagi haaaaa~ itu melelahkan, tapi untungnya sepupu ku hanya mengambil buku pr dan merobek beberapa halaman saja, orang selalu bilang kalau dirimu di tindas maka kau harus melawannya namun aku tidak, apa kalian ingin tau alasannya?

Alasan nya cukup sederhana karena aku berhutang budi kepada paman karna telah memberi ku tempat tinggal dan makanan walau hanya dua kali sehari namun itu lebih baik daripada tinggal di jalanan dan aku tak mau berhutang budi walau pun sakit di pukuli tapi tidak apa-apa karna aku akan bunuh diri setelah novel kesayangan ku tamat.

Pada malam itu aku menenggelamkan diri ku kedalam danau yang indah namun bukannya mati aku malah pergi ke dunia lain, pada saat itu pikiran ku kacau akibat dari pristiwa yang tak masuk di akal namun entah kenapa jantung ku berdetak kencang dan sekarang aku tau kalau itu adalah perasaan senang, ya dan bla bla bla aku bertemu dengan ibu dan ayah asliku mungkin? Dan disaat itu juga aku mulai menyadari nya novel yang ku baca selama ini bukan novel biasa dan aku adalah bagian dari novel itu.

Aku mencapai kesimpulan, aku tak perlu lagi bergantung kepada paman dan aku akan berubah setelah itu aku akan berburu larva sebelum kejadian besar itu terjadi.

Akhirnya aku pindah sekolah ya sekolah ini cukup bagus malahan sangat bagus akun berkeliling dan tak menemukan sampah sedikit pun bahkan di bagian belakangnya juga bersih dan tak ada lumut yang tumbuh aku hanya bisa berkata wow, sifat rakus ku sekarang mulai tumbuh, aku menginginkan sekolah ini, aku ingin menguasainya namun aku tak bisa menjadi kepala sekolah atau ketua yayasan dan apa bila aku bilang kepada ibu dan ayah mungkin mereka akan membelikannya untukku tapi aku harus menghemat uang keluarga jadi tidak ada pilihan lain aku hanya bisa menjadi Ketua OSIS saja lah.

Di dunia manusia ini aku tinggal bersama seorang roh tingkat menengah yang menyamar sebagai manusia, nama samaran nya adalah Kim gong ja dia berkerja di suatu perusahaan yang lumayan, awalnya ayah ingin menjadi kan roh tingkat tinggi tapi tidak bisa karna bisa menyebabkan masalah.

Malam ini aku mencari informasi tentang SMA yang aku masuki dan ternyata wow itu adalah sekolah yang cukup bergengsi jujur aku tak pernah berharap masuk ke sekolah yang begitu bagus, dan coba lihat ini satu ruangan kelas hanya berisi 15 siswa! Ini sangat jauh berbeda dengan ruang kelas di SD dan SMP ku dulu yang sangat sesak dan penuh dengan anak bandel. Ok mari sekarang tidur.

Semua persiapan telah selesai dan ini adalah hari pertama ku, aku duduk di barisan ke dua di dekat jendela namun tiba-tiba ada 3 orang siswa datang kepada ku, mereka menghempaskan tangan mereka ke mejaku dan mulai menjambak rambutku tiba-tiba seorang anak perempuan datang akhirnya mereka pergi haah~ ternyata orang-orang seperti ini memang ada dimana-mana, anak perempuan itu pendek dia menyembunyikan seragamnya dibalik hoodie nya, dia menendang mejaku dan menyuruh ku pindah karna aku lagi malas untuk berdebat akhirnya aku pindah ke kursi paling belakang di dekat jendela. Gadis itu meletakkan tasnya dan berjalan kembali ke arah ku lalu menendang meja ku sekali lagi aku menatap nya dengan bingung dan pindah kemeja di samping ku. Aku hendak meletakkan tas ku di sana namun bocah cebol ini menendang mejaku lagi, baik sekarang aku mulai kesal aku akhirnya pindah ke bangku yang agak jauh dan tebak apa yang si kurcaci ini lakukan Yup dia menendang meja ku lagi, aku pindah lagi dan dia tendang lagi.

Anak yang tersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang