" Cepat serahkan semua makanan nya ke Choi inho agar dibagikan merata! "
Bentak orang-orang yang datang menghampiri Dokja dkk" Satu pertanyaan kenapa aku harus memberikan makanan ini kepada Choi inho? " Tanya Kim Dokja dengan pertanyaan
" Tentu saja agar dapat dibagikan dengan adil ke orang-orang yang ada di sini. " Jawab salah satu bapak-bapak itu yang di susul dengan anggukan yang lain
" Aku sudah mengatakan kepada kalian kalau aku akan memberikan makanan ini kalau kalian membayar 50 Coin persatu bungkus makanan iya bukan. " Balas Kim Dokja dengan senyum kecil
" Dasar anak serakah! Apakah kau masih begitu perhitungan di situasi seperti ini?!" Bentak om-om itu
" Jadi? " Balas Kim Dokja dengan wajah se polos mungkin yang tentu saja membuat orang-orang yang ada di sana naik pitam
" JADI APANYA HAH?! TENTU SAJA KITA HARUS SALING BAHU-MEMBAHU DALAM KEADAAN KITA SEKARANG DAN SEBAGAI MANUSIA KITA JUGA HARUS SALING MEMBANTU?!" Teriak salah satu pria paruh baya sambil menunjuk ke Dokja
" Saling membantu? Huh jangan menyebarkan omong kosong pak tua bau tanah. " Balas Kim Dokja dengan senyum mengejek ke pria itu
" Apa maksud nya hah! "
" Nama mu kalau tidak salah Han mori keturunan korea jepang, pekerjaan sebagai wakil kepala sekolah di SMA XXX XXX benar bukan? "
" Da-dari mana kau bisa tau? "
( Bihyung yang dari kejauhan menonton mereka be like: kau tidak sendirian paman)
" Eh? Bapak tidak mengingat ku? Baiklah kalau bapak lupa aku adalah salah satu siswa dari SMA Royal XXX yang menghadiri lomba matematika, Fisika, politik dan kemanusiaan tahun lalu. "
" Tunggu jadi kau adalah juara lomba tingkat nasional itu yang pada saat di panggil ke depan podium untuk penyerahan piala dan sertifikat lalu tiba-tiba ditendang oleh sesosok misterius berbaju serba hitam dengan topeng rubah putih mengambil piala dan sertifikat mu lalu berlari keluar dari ruangan dan hingga sekarang sosok itu belum diketahui siapa pelaku dibalik penyerangan tersebut-"
" Baiklah mari kita lupakan kejadian terakhir" Dasar kurcaci sialan, pada saat itu aku tidak menyangka dia akan melakukan hal itu, AAAKKHHHH SIAPA SIH YANG MENCIPTAKAN APRIL MOP . Batin Dokja dalam hati. " Yang ingin ku katakan adalah apakah kau memiliki muka untuk berbicara soal kemanusiaan ketika dirimu yang selalu rasis dan sering membeda-bedakan antara siswa kaya dan miskin. "
" Apa maksud mu? " Tanya pria paruh baya itu dengan wajah agak ketakutan
" Pada saat perlombaan cabang antar sekolah 1 bulan sebelum ujian diadakan aku sedang berjalan-jalan dengan temanku dan di belakang gedung aku melihat kau yang sedang membocorkan soal ujian ke murid yang kaya itu dan menerima sejumlah cek uang yang cukup besar bukan ? "
" I-i-itu tidak pernah terjadi! Aku adalah seorang guru yang jujur!" Bantah Om-om itu sambil berkeringat
" Ya mungkin kau tidak ingat dengan kejadian itu karena terlalu banyak melakukan hal-hal kotor lainnya. Dan untuk kalian semua yang ada disini pernahkah kalian berpikir untuk membantu orang-orang di luar sana yang kelaparan karena krisis ekonomi atau perang?" Tanya Kim Dokja kepada orang-orang itu
" Tentu saja kita harus selalu membantu orang yang sedang kesusahan apalagi saat nyawa mereka sedang di pertaruhkan! " Jawab salah satu orang tersebut " Dan disini juga banyak orang-orang yang saling peduli membantu sesama " Sambungnya lagi
" Ok kalau begitu aku ingin bertanya kalian menyumbang itu untuk siapa? "
" Tentu saja untuk anak-anak dan orang-orang yang berada di zona perang dan krisis. " Jawab pria itu dengan bangga dan percaya diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak yang tersesat
FantasyKim dokja semua orang tau tentang nama itu. Nama dari seorang anak pembunuh yang sangat terkenal, ditambah lagi ada buku yang menceritakan tentang dirinya, berkat itu Kim dokja selalu di bully. Di umur 15 ia bunuh diri dan dia menemukan dirinya di d...