Chapter 2

7 1 0
                                    

Author POV

"Ketika anak Yeon Ji sudah lahir nanti, lo harus ngumumin ke semua orang kalo yang hamil hingga melahirkan itu gue, bukan Yeon Ji." Ucap Liya tegas.

"H-hah? L-lo gila, Ya?"

"Turutin semua apa yang barusan gue ucapin atau video ini kesebar!" Ancam Liya.

"I-iya iya!! Gue bakal lakuin itu demi rahasia kita!!"

"Bagus deh kalo lo ngerti." Ujar Liya sembari melepaskan tangannya lalu pergi menyusul Yeon Ji dan Jaemin.

Yeon Ji yang masih kaget dengan kehadiran Jaemin dan kakaknya, merasa sangat takut kalau nantinya mereka berdua akan sangat marah kepadanya. Liya dan Jaemin membawa Yeon Ji ke UKS dan memastikan keadaan Yeon Ji. Liya pun memegang tangan Yeon Ji dengan lembutnya, lalu menatapnya penuh kasih sayang.

"Yeon Ji, kamu gak papa kan? Si brengsek itu gak ngapa-ngapain kamu kan?" Tanya Liya dengan raut wajah khawatir.

"Ye-yeon Ji gak papa kok, kak. Gak usah khawatir. Lagian, buat apa kakak khawatir sama aku? Bukannya aku sering nyusahin kakak ya?" Sahut Yeon Ji.

"Yeon Ji, kakak kek gini karna kakak sayang sama kamu. Kakak gak mau kamu sampe kenapa-napa, terutama masalah masa depan kamu. Kakak gak mau kalo kamu disuruh pulang ke USA, terus dijodohin sama CEO lain yang cuman mau morotin kamu doang! Kakak disini mau ngelindungin kamu, Yeon Ji." Jawab Liya.

Tanpa menatap kakaknya, Yeon Ji merasa makin bersalah. Dia tahu, bahwa kakaknya ini selalu melakukan apapun untuknya. Namun, apakah dia dapat membalas kebaikan kakaknya yang bisa dibilang melampaui batas ini?

"K-kakak.. Bisa.. kau tinggalkan aku sebentar? Bersama Jaemin." Pintanya.

"Apapun untukmu, adikku." Jawab Liya tanpa pikir panjang lalu keluar dari UKS.

Jaemin yang dipinta untuk tinggal di ruangan itu bingung. Dia tidak mengerti kenapa Yeon Ji menyuruhnya tinggal diruangan UKS. Yeon Ji lantas menatap Jaemin, dan tatapan itu sontak membuat Jaemin mendekati Yeon Ji dengan begitu banyak pertanyaan di kepalanya.

Baru Jaemin duduk disamping ranjang UKS, Yeon Ji langsung memeluk Jaemin dengan eratnya hingga membuat Jaemin sedikit terkejut. Yeon Ji menangis terisak, menyembunyikan wajahnya di dada Jaemin. Tangisannya semakin pecah ketika Jaemin mengusap lembut kepala Yeon Ji. Dirasa sudah mulai tenang, Jaemin sontak bertanya alasan mengapa dia mendadak menangis.

"Aku takut.. Aku takut kalau kak Liya akan merencanakan sesuatu yang jelas diluar kemampuanku. Dia bisa melakukan apapun demi aku. Dan aku tidak ingin dia melakukannya, Na." Tutur Yeon Ji dengan suara yang masih agak serak.

"Apa maksudmu, hum? Dia bukan orang yang gegabah. Percayalah, kakakmu itu tidak akan bertindak tanpa berpikir panjang." Sahut Jaemin.

'Ya, kuharap begitu.' Batin Jaemin.


The Regrettable Incident: Biggest Trauma of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang