5. Cewek gila

11 0 0
                                    

-Happy Reading!-

Keesokan harinya adzwa menjalankan harinya seperti pada biasanya. Kali ini ada yang berbeda dari adzwa, yang biasanya ia berangkat naik angkutan umum kali ini ia menggunakan motor matic miliknya.

Sesampainya di sekolah ia memarkirkan motornya lalu beranjak pergi ke kelasnya. Ya kelasnya, kelas IPA 1. Ia duduk dengan Anastasya.

Awalnya keduanya masih canggung untuk mengobrol satu sama lain. Sampai akhirnya Anastasya lah yang memulai percakapan. Adzwa kira Anastasya adalah anak yang kalem, ternyata tidak. Kali ini mulut teman barunya untuk terus mengoceh menceritakan bagaimana kesalnya dia di pagi ini. Adzwa hanya mendengarkan saja, sesekali menggangguk guna mengiyakan apa kata Anastasya.

Saat Anastasya masih mengoceh, mulut yang bawel itu akhirnya berhenti kalau melihat seorang perempuan yang menghampiri dirinya dan juga adzwa. Perempuan itu duduk di depan adzwa dan Anastasya lalu memperkenalkan dirinya, "Haii, nama gue Aulia. Qiandra Aulia Zakeisha. Salam kenal" kata perempuan itu.

"Haii, gue Anastasya Leteshia dan ini Keynara Adzwa Raditya" kata Ana.

"Hai" kata Adzwa.

"Etdah bu, singkat bener" kata Aulia.

"Wajar es batu" kata ana yang dihadiahi tatapan tajam dari adzwa.

"Ampun mba'e" kata adzwa sembari menunjukkan cengiran konyol nya.

"Gue boleh gabung sama kalian kan?" tanya Aulia.

"Boleh dong, boleh banget malah. Ya gak wa?" kata ana kepada adzwa.

"Hem" hanya itu yang keluar dari mulu adzwa.

"Ckckck, lo itu ya. Bisa gak si kurangin dikit dingin nya" kata Aulia.

"Gak" kata adzwa.

"Anjir emang bener ni anak minta gua tampol" kata Aulia yang langsung disambur tatapan tajam oleh adzwa.

"Duh ngeri bos, hahaha" bukannya takut Aulia malah tertawa.

"Lo diem atau gue yang keluar" kata adzwa.

"Oke oke, iya ni gua diem" kata aulia sembari menahan tawanya agar tidak kelepasan.

Bel masuk terdengar, meskipun begitu suasana kelas tetap saja sama, berisik. Karena ini masih awal pembelajaran, jadi kelas masih free sampai hari Jum'at.

Di kelas adzwa hanya membaca buku dalam diam, tanpa berniat bergabung dengan Anastasya dan aulia yang sedang curhat tentang cowoknya ataupun bergabung dengan yang lainnya.

Tak lama pun beberapa anak osis masuk kedalam kelas mereka untuk mencatat para siswa-siswi yang minat untuk mengikuti ektrakurikuler yang ada di SMA BAKTI JAYA ini.

Adzwa diam, berpikir apakah dia akan ikut ektrakurikuler basket atau vokal.

Setelah memutuskan apa yang akan ia pilih, saat salah satu OSIS perempuan menyebutkan ektrakurikuler vokal, adzwa pun mengangkat tangan, dan namanya pun dicatat.

Setelah selesai para OSIS itu pun berterima kasih dan melenggang pergi untuk ke kelas selanjutnya.

Saat adzwa hendak membaca buku novel nya kembali, ia dikagetkan oleh teriakan aulia.

"WOAH WOAH WOAH, gile lo wa, Lo ikut ektrakurikuler vokal? berarti lo bisa nyanyi donk? Asekkk" Teriak Aulia tepat di depan muka adzwa.

"Berisik" ketus adzwa.

Aulia mendengus sebal, "Ish lo ga seru banget si wa, gue tu cuman nanya, eh lo malah jawabnya ketus banget" kata Aulia sembari mengerucutkan bibirnya.

"Bibir lo minta gue cabik cabik ye ul" kata Ana.

"Bodo, wle" kata Aulia sembari mengulurkan lidahnya.

"DIEM" bentak adzwa.

"Astagfirullah, ngagetin banget si lo wa" kata Aulia yang hanya di balas oleh tatapan datar adzwa.

Aulia akhirnya diam dan memilih untuk memainkan handphone nya.

---

Bel istirahat pun terdengar, para siswa-siswi berhamburan untuk pergi ke kantin. Begitu pula dengan Ana, Adzwa dan Aulia.

Sampai di kantin, mereka bertiga memilih duduk di tempat dekat stand makanan, agar tidak repot kata Aulia.

"Lo pada mau pesen apaan? biar gue yang pesen" tanya Ana.

"Bakso sama es jeruk" kata adzwa.

"Bulu jangkrik sama es teh hangat manis" Kata Aulia dengan asal.

"Lo mending pesen sendiri deh ul, pusing gue sama kelakuan lo" kata ana lalu beranjak dari bangkunya untuk memesan makanan dan minumannya dengan adzwa.

"Anjir tu si ana, main pergi pergi bae" kata Aulia lalu beranjak pergi menyusul ana.

Kini tinggalah adzwa seorang diri, menatap keramaian yang ada disekitar nya. Entah mengapa dadanya kembali merasakan sesak.
Mengingat bagaimana dulu ia dan teman-teman nya yang selalu membuat kerusuhan di kantin sekolahnya dulu.

Adzwa menundukkan kepalanya. Memegang dadanya yang masih terasa sesak, tak lama pun Ana dan Aulia kembali menghampiri Adzwa.

Melihat adzwa yang menundukkan kepalanya, "Lo gapapa wa?" tanya Ana.

Adzwa menatap ana, "gapapa" katanya.

"Halah boong lo ya, lo sakit kan wa. Udah deh ngaku aja" kata Aulia yang tidak ditanggapi oleh adzwa.

Aulia mendengus sebal, lagi-lagi ia diacuhkan.
"Lo tuh kenapa si wa? ada masalah? cerita-cerita gitu ama kita" kata Aulia.

"Lo tuh bisa diem gak si" kata adzwa dengan ketus.

"Ck, iya-iya gue diem" kata Aulia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERJALANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang