CHAPTER 5

527 57 15
                                    

"MANA UANGNYA!!?"

Mirae baru saja pulang kerja, dan ayahnya langsung meminta uang hasil kerjanya seharian.

"MANA CEPAT BERIKAN PADAKU BODOH!!"
Bentak ayah Mirae.

Mirae pun mengambil uang dari tas nya mencoba memberikan setengah nya, tapi sang ayah lebih dulu merampas semua uang itu dengan kasar.

"KENAPA SANGAT SEDIKIT HAH!!?" ucap sang ayah sambil menoyor kepala Mirae.

"Maaf ayah hanya segitu yang kudapat" ucap Mirae sambil menatap ayahnya datar.

"Dasar tidak becus" ucap ayah Mirae lalu mendorong tubuh Mirae sehingga oleng dan pergi dari rumah itu.

Mirae menghembuskan nafas nya kasar, dia lelah dan pulang untuk istirahat tapi yang dia dapat hanya siksaan.

Mirae pun bergegas ke kamar dan membersihkan tubuhnya.

Saat sampai dikamar matanya langsung tertuju pada suatu benda di atas ranjang nya.

Sebuah bunga tulip merah?

Mirae pun mengambil bunga itu dan melihat dengan pandangan terheran-heran.

"Kenapa ada bunga ini dikamar ku?" Tanya nya bingung.

Lalu saat memperhatikan bunga itu matanya teralihkan pada suatu sticky note.

Matanya menyeringit melihat tulisan yang ada pada sticky note itu.

"Jangan pernah merasa sendiri cantik, karna cintaku yang sempurna akan selalu disisimu"
- J -

Hati Mirae terenyuh membaca tulisan itu, dia merasa masih memiliki cinta dari orang lain. Tulisan singkat itu membuat hati Mirae menghangat, sesimpel itu untuk membuat Mirae bahagia.

Tapi siapa yang memberikan ini?
Siapa J?
Mirae berjalan ke arah jendela nya mencoba melihat seseorang yang mungkin memberikan bunga ini.

Tapi tidak ada siapapun.

Apakah Jake?
Mirae langsung menepis pikiran itu, tidak mungkin Jake, setelah apa yang dia lakukan pada Jake, pasti Jake tidak perduli lagi padanya.
Dasar kau tidak tahu diri Mirae, dia merutuki kelakuan nya pada Jake.

Lalu dia mengambil vas bunga kaca lalu mengisi dengan air dan memasukkan bunga itu kedalam vas bunga itu. Dia tersenyum manis, setidaknya ada orang yang sayang padanya walaupun dia tidak tahu siapa orang itu.

Lalu dia segera menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang sempat tertunda karena bunga itu tadi.

Seorang lelaki keluar dari lemari baju dikamar Mirae. Sedari tadi dia bersembunyi di dalam lemari Mirae. Ia tersenyum hangat, akhirnya senyuman manis itu hadir lagi di wajah manis Mirae.
Matanya melihat ke arah bunga yang sudah diletakkan di vas, hanya dengan bunga bisa membuat Mirae bahagia. Dia rela memberikan Mirae bunga setiap hari agar senyuman itu selalu hadir.

Tapi dia tidak bisa disini, dia harus sembunyi.
Jika Mirae melihat nya, Mirae bisa syok bahkan bisa pingsan.
Ia terkekeh membayangkan wajah terkejut Mirae.
Oh tuhan dia sangat ingin menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

Tunggu saja Mirae, suatu saat nanti kita akan berbahagia bersama selama nya. Batin pria itu.
Lalu dia berjalan menunju jendela dan melompat keluar. Oh ingatkan dia bahwa kamar Mirae berada di lantai dua, itu lumayan tinggi tapi itu bukan hal yang sulit untuknya. Setelah sampai di bawah dia menatap ke arah kamar Mirae, dan memakai kacamata hitam nya.
"Tunggu sebentar Miri aku akan kembali" ucapnya lalu pergi dari rumah Mirae.

Mirae keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk ditubuhnya. Mirae sudah selesai mandi, tubuhnya lebih segar dari sebelumnya. Dan saat ingin mengambil baju di lemari.
Tiba-tiba matanya menangkap pintu lemari nya yang terbuka, padahal ia baru saja ingin membuka lemari bukan? Tapi mengapa pintunya sudah terbuka lebar?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STALKER (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang