9

671 81 2
                                    

Chuuya segera duduk di bangku kelasnya, kepalanya tertunduk ke meja.

"Capek?" tanya Dazai yg tadi mengantar Chuuya kembali ke kelas.

Chuuya tidak menjawab. Dazai segera melihat wajah Chuuya dari bawah bangku.

"..!!!!" Dazai agak terkejut ketika melihat wajah Chuuya yg benar-benar sedang mengamuk, bisa dibilang sudah kelewat batas amukan biasa. Kali ini, amukannya luar biasa parah.

"Ups, lu lagi ngambek ya?" tanya Dazai mencairkan suasana, meski wajahnya masih mellow-mellow seakan tidak ada masalah apa-apa.

Chuuya masih tidak menjawab.

"Ou iya, pas gw lagi di rumahmu tempo hari, gw gk sengaja liat isi laci belajarmuㅡ"

"APAA???!!!!!" Chuuya berteriak ke Dazai, kaca jendela kelas hampir pecah karena teriakan Chuuya, bahkan kacanya sampai bergetar. Saat ini Chuuya sedang berdiri, karna saking marahnya.

"Eitss sabar dulu..." Dazai segera mengambil sesuatu dari tasnya.

Dazai mengeluarkan boneka berukuran sedang yg berbentuk anjing cocker spaniel seperti di film kesukaan Chuuya.

"Ini" Dazai tersenyum lebar sambil menunjukan boneka yg dia pegang. "Kebetulan gw lagi jalan-jalan di sekitar Yokohama Chinese Town, dan ngeliat ini dijual, katanya sih stoknya tinggal 1 jadi gw beli aja"

"...." Chuuya terdiam, mukanya memerah sedikit. Buru-buru dia rebut boneka cocker spaniel dari tangan Dazai. "Makasih"

Dazai tersenyum lebar. "Suka?"

Chuuya geleng. "G-gw terima hadiah lu bukan berarti gw suka! C-cuma kasian aja liatin hadiah lu yg gk keterima"

"Masa??"

"I-iya" Chuuya memalingkan wajahnya karna tersipu malu. Benar-benar beda dgn perilaku, boneka cocker spaniel nya dia peluk, membuat Dazai ikut tersipu juga.

Dazai segera pergi meninggalkan Chuuya di kelas, dia tau Chuuya butuh waktu sendiri.

Tapi ujung-ujungnya Chuuya malah ngomel sendiri di kelas :v apalagi ngomelnya sambil meluk boneka :vv

.

"Hmm, ternyata gk kamu doang yg mendengarkanku" kata Yosano-sensei tersenyum menatap Ranpo.

"Tentu saja sensei, meski kedengarannya mereka tidak mendengarkan, sebenarnya mereka mendengarkan dgn baik tanpa menunjukan ekspresi luarnya"

Yosano-sensei mentraktir kls 12-E makan di restoran, semua anak tentunya ikut, karena dipesankan makanan mahal dan enak-enak. Dan Yosano-sensei ingin memberitahukan berita baik.

Saat di restoran, semua anak kls 12-E ada yg berlarian, bercanda, dan ada yg hanya diam saja di meja makan. Benar-benar beragam bukan? Yosano-sensei saja sampai heran.

"Kalian gausah pesan satu-satu, ribet, jadi saya pesen semua menu disini, harus sampe abis ya!" ujar Yosano-sensei sambil berteriak, kalau tidak teriak mana kedengaran.

"Haikk!!!!!" balas semua anak kls 12-E, lalu setelah mereka mengiyakan Yosano-sensei, mereka langsung membuat kegaduhan lagi.

"Haduh...pening sekali kepalaku" kata Yosano mendengus kesal.

"Butuh obat sensei?" tanya Ranpo di sebelahnya. "Saya gk punya obat aslinya, tapi saya bawa cemilan"

"Tidak, tidak usah" Yosano menggeleng. "Uh... ngomong-ngomong aku tidak melihat Osamu dan Nakahara disini, kau melihatnya?"

"Tidak, tapi mereka ada di toilet"

"Bagaimana kau tau itu?"

"Aku menebaknya"

"Yah kalau kamu yg mengatakannya, pasti benar" Yosano tersenyum kecil ke Ranpo.

.

"Cepetan, nanti makanannya keburu dateng duluan" ujar Chuuya mengetuk-ngetuk pintu toilet.

"Sebentar, palingan yg dateng duluan kita, bukan makanannya" balas Dazai dari balik pintu toilet.

Sebenarnya Dazai tidak sedang buang air kecil atau sebagainya, tapi dia sedang mencari-cari lokasi yg bagus utk bundir, ya ternyata toilet bisa jadi tempat bagus buat bundir.

"Lu sebenarnya gk lagi bab ato pipis kan? CEPETAN! GW KEBELET INI ANJER-"

"Ehh sabar kawan, yg duluan ke toilet siapa?"

"Kalo gk keluar sekarang, gw tendang pintunya"

"Iya-iya, gw keluar deh~" Dazai segera membuka pintu toilet, lalu keluar dan giliran Chuuya yg masuk ke toilet.

"Nah, sekarang.....CEPETAN WOEH MAKANANNYA DAH DATENG!!!!" teriak Dazai yg barusan keluar toilet.

"APAAN LU BOONG AMA GW KAN BIAR GW CEPETAN MAKE TOILETNYA???"

"Kagak, emang makanannya dah dateng"

"Anjir" Chuuya cepet-cepetan melakukan panggilan alam, lalu setelah beres semuanya dia buru-buru cuci tangan di wastafel dan segera keluar dari toilet.

Dan....saat melihat meja makan yg akan mereka gunakan, ternyata makanannya belum datang.

"Hehe, biar kamu gk basa-basi di toilet" kata Dazai tanpa wajah berdosa.

"+$(@;$(@!$)#!$)" //kata kasar bertebaran keluar dari mulut Chuuya. "Gw mau keluar bentar cari angin!"

"Ikut~" Dazai mengikuti Chuuya dari belakang, wajah Chuuya langsung cemberut. Kenapa bocah perban itu ngikutin dia terus?

"Sanah pergi" cetus Chuuya jalan lebih cepat agar tidak diikuti. Dazai juga ikut jalan cepat sampai menghampiri Chuuya.

Lalu Chuuya berlari, semain cepat dan cepat, dan Dazai ikutan lari menghampiri Chuuya.

"JANGAN KEJAR GW OI, BIKIN NGERI!!"

"YA ELU JANGAN LARI BANGSATTT!!"

.

dan terus seperti itu entah sampai kapan.


.





TBC
______________________________________

Maybe bab selanjutnya epilog? Tidak tau wahai pembaca, author mau ulangan.

✅Our schedule🗓️ | Soukoku FanFic | Shounen Ai | Bungo Stray Dogs IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang