7

4.9K 430 11
                                    

A ROMANTIC STORY ABOUT JAEMIN

ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA

*****

Julukan bajingan menjijikkan saja belum pantas untukku. Jeno merenung sambil menatap Jaemin yang terbaring telanjang, tertidur pulas berbantalkan lengannya. Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia kelelahan gara-gara perbuatanmu dasar bajingan! Jeno mengutuk dirinya sendiri. Tega-teganya dia memuaskan nafsunya atas tubuh Jaemin yang sedang sakit! Tapi kelembutan Jaemin saat membisikkan kalimat "Tidak apa-apa." benar benar membuatnya lepas kendali.

Jeno menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi! Dengan lembut diletakkannya kepala Jaemin di bantal, dan diselimutinya tubuh telanjang Jaemin dengan selimut tebal. Saat itulah bel apartementnya berbunyi, Jeno mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.

Ketika melihat dari lubang di atas pintu, dia melihat Taeyong dan Jaehyun berdiri disana, dengan enggan dia membuka pintu apartemennya dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka.

"Kenapa kalian bisa datang berdua disini?" tanyanya curiga.

Taeyong mengangkat alisnya. "Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?"

Jeno menatap Taeyong sekilas lalu menatap Jaehyun yang sedang tersenyum.

"Dan kau? Kenapa kemari?" Jaehyun hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Jeno. Sambil menarik napas panjang Jeno membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk.

"Silahkan masuk kalau begitu. Jaehyun hyung, ijinkan aku berganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu, oh ya Taeyong hyung , Jaemin masih tidur."

"Tidak hanya tidur kurasa." Taeyong memandang penampilan Jeno yang acakacakan dengan tatapan mencela.

Dan ketika Jeno tidak membantah melainkan hanya tersenyum kecut, matanya membelalak tidak percaya.

"Maksudmu...kau..?" Taeyong kehilangan kata-kata. "Astaga Jeno tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta orang yang sedang sakit untuk melayanimu!" serunya blak-blakkan. "Mana dia? aku harusnya merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini, kalau disini bersamamu sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!"

Jaehyun tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartement itu. "Wah, apartement yang bagus...mungkin aku bisa beli satu disini." Gumamnya santai.

Jeno melotot ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, Taeyong mengikutinya. Jaemin sedang tertidur pulas saat Taeyong mendekat ke arahnya, dan menyentuh dahinya.

"Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sample darahnya ke Lab untuk memastikan dia tidak terkena demam berdarah."

Taeyong mengernyit menyadari Jaemin telanjang di balik selimutnya. "Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini...aku tak tahu dia siapamu Jeno, setahuku kau masih berpacaran dengan artis manis itu dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri."

"Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini kubelikan untuknya."

Taeyong mengangkat alisnya."Oh ya? Kalau begitu berapa malam kau di rumahmu sendiri dan berapa lama kau tidur disini?" dengan cekatan, Taeyong memeriksa kondisi Jaemin dan menyiapkan suntikan dari tas kerjanya untuk mengambil sample darah Jaemin.

Sementara itu Jeno kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Taeyong.

"Kau benar hyung." Jeno mengangkat bahu. "Sejak tidur bersamanya pertama kali, aku tidak pernah membiarkannya tidur sendirian lagi tiap malam."

A Romantic Story About Jaemin || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang