16 - END

7.7K 530 73
                                    

A ROMANTIC STORY ABOUT JAEMIN

ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA

*****

Jaemin masih tertidur di ruang perawatan. Taeyong menungguinya. Sementara Jeno yang baru terbangun, dua jam setelah kecelakaan itu berjalan pelan, menuju ruang tunggu, dia sudah mencuci muka dan agak segar, tapi mau tak mau nyeri di kepala dan bahunya membuatnya mengernyit ketika berjalan.

Mark sedang duduk membelakanginya di kursi roda. Menatap ke luar, ke arah jendela lebar yang ada di ruang duduk itu, hujan sedang turun deras di luar membuat suasana ruangan itu begitu suram.

"Bagaimana keadaan Jaemin?" Tanya Mark, menyadari kehadiran Jeno tetapi tidak menoleh untuk menatapnya.

"Baik, Taeyong hyung sudah mengatur perawatan dan obatnya, sekarang dia masih tertidur." Jeno berdiri, bersandar di tembok dekat Mark, ikut menatap hujan yang mengalir deras di luar yang gelap, hanya menyisakan tetes air yang berkilauan terkena cahaya lampu.

"Kau pasti tahu kenapa aku ingin berbicara denganmu." Jeno mengangguk meski tahu Mark tidak menoleh untuk melihatnya. Hening sejenak, terasa begitu lama sampai kemudian terdengar Mark menghela nafas panjang. "Apakah kau mencintainya?" tanyanya pelan.

"Sangat." jawab Jeno cepat, tulus.

Mark memejamkan mata ketika rasa perih menyengat di dadanya mendengar ketulusan Jeno kepada Jaemin. Mengetahui bahwa ada lelaki lain yang mencintai Jaemin dengan intensitas begitu besar kepada Jaemin ternyata menyakitinya, membuatnya terasa terpuruk dan di kalahkan. Tapi Mark menguatkan hatinya, semua demi Jaemin, demi kebahagiaan Jaeminnya.

"Apakah kau akan membahagiakannya?"

"Kebahagiaannya akan menjadi tujuan hidupku." gumam Jeno jujur, dia lalu menoleh menatap Mark yang sedang menatapnya, mereka saling bertatapan. "Maafkan aku..." Jeno mengehela nafas. "Aku tidak pernah bermaksud mencuri Jaemin darimu, aku tidak mengetahui keberadaanmu sampai saat terakhir, kau tahu."

Mark mengernyit mendengar informasi yang baru didapatnya itu, Taeyong belum menceritakan semua ini padanya, mungkin Taeyong ingin Mark mendengar sendiri dari mulut Jeno. "Jaemin tidak menceritakan alasan kenapa dia menjual diri padamu?"

"Tidak, mungkin semua akan berbeda jika dia menceritakan semuanya dari awal," gumam Jeno penuh penyesalan. "Aku memang jahat dan selalu mengambil apa yang kuinginkan tanpa tanggung-tanggung, tapi aku tidak pernah mengambil keuntungan dari penderitaan seseorang. Saat itu dia datang padaku, menjual dirinya padaku...kau tahu apa yang kupikirkan waktu itu?" Jeno menatap Mark dengan sedih. "Kupikir dia pelacur yang putus asa membutuhkan uang untuk memenuhi hasratnya akan kemewahan."

"Jaemin tidak seperti itu." geram Mark marah.

"Ya, dia tidak seperti itu," Jeno setuju. "Tapi waktu itu apa yang bisa dipikirkan lelaki seperti aku? Lelaki dengan kekayaan yang selalu mendapatkan apa yang dia mau karena uang? aku memang salah waktu itu, aku menginginkan Jaemin dan aku punya uang yang diinginkannya, jadi kuterima tawarannya."

"Tapi pada akhirnya kau tetap jatuh cinta padanya meskipun kau menganggap dia pelacur murahan." Mark merenung.

Sekali lagi Jeno menganggukkan kepalanya. "Ya, aku jatuh cinta kepadanya, bahkan aku mulai tidak peduli kalau ternyata memang hanya menginginkan uangku, aku berpikir, tidak apa-apa, toh aku punya uang banyak, tidak apa-apa selama dia ada di sisiku." Jeno menghela nafas panjang. "Kenyataan tentang keberadaanmu pada akhirnya menghantamku... Bahwa dia melakukan semua ini demi cintanya kepadamu."

Mark memejamkan matanya. "Dia sudah tidak mencintaiku lagi, dia hanya kasihan dan merasa bertanggung jawab."

"Dia tetap mencintaimu," Jeno tersenyum sayang ketika membayangkan Jaemin. "Hatinya selalu dipenuhi cinta tanpa pandang bulu, mungkin karena itulah dia berhasil menyentuh hatiku yang gelap."

A Romantic Story About Jaemin || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang