6. kerja kelompok

27 2 0
                                    

ting tong!

mendengar bel rumah berbunyi, sucrose bergegas membuka pintu. hari ini, albedo, xiao, dan noelle akan datang ke rumahnya untuk mengerjakan tugas seni budaya. ibu dan ayahnya pergi, sehingga ia sendirian di rumah, dan sibuk membersihkan rumah dari pagi.

wajah senang sucrose berganti terkejut begitu melihat siapa yang ada di balik pintu. ia mengharapkan albedo untuk datang lebih dulu, karena rumah mereka yang sangat dekat. namun kini malah xiao yang berdiri di hadapannya.

"e-eh, silakan masuk."ujar sucrose kikuk. xiao pun melepas sendalnya dan masuk ke dalam rumah.

sucrose mempersilakan xiao untuk duduk di lantai, di hadapannya ada meja kecil yang menghadap ke televisi. sucrose ikut duduk, lalu mengambil ponselnya untuk memeriksa pesan. ada satu pesan dari albedo.

albedo: sucrose, maaf ya saya agak telat, mau jemput klee dulu

sucrose menghela nafas pelan setelah membaca pesan singkat itu. suasana sangat hening. xiao hanya diam, begitu juga dengan sucrose. walaupun sudah tiga tahun sekelas, mereka jarang berbicara kecuali jika ada hal penting.

"u-um, xiao mau minum apa?"tanya sucrose, berusaha mencari topik obrolan.

"air putih aja."

"o-oke."sucrose beranjak menuju dapur, menyiapkan satu teko air dan empat gelas. begitu ia menyajikannya di meja, bel rumah berbunyi lagi. ia langsung berlari menuju pintu. 

rasanya melihat wajah albedo tak pernah semelegakan ini.

"kenapa?"albedo bertanya, melihat reaksi sucrose yang matanya berbinar dan tersenyum lebar.

"gapapa, ayo masuk!"ajaknya. belum sempat ia menutup pintu, terlihat noelle datang dengan sepedanya.

"halo noelle!"sapa sucrose senang.

"halo sucrose,"noelle melambaikan tangannya, lalu memarkirkan sepedanya di garasi. mereka pun akhirnya berkumpul.

sucrose menyalakan televisi untuk memecah keheningan. ia juga bingung kenapa guru mereka membuat kelompok yang berisikan orang-orang pendiam seperti ini.

untungnya, albedo berinisiatif untuk memulai pekerjaan mereka, walaupun xiao dan noelle hanya mengangguk-angguk tanda setuju.

tugas yang diberikan bu lisa adalah membuat prakarya dari bahan-bahan tidak terpakai. noelle mengusulkan untuk membuat akuarium pajangan dari kardus bekas. kini mereka memiliki tugas masing-masing. xiao dan albedo bagian mengecat kardus dan menghias, noelle dan sucrose membuat ikan-ikan kecil dari kain flanel dan busa, serta rumput laut dan batu sebagai hiasan.

"nih, perlu ditambahin lagi gak?"tanya albedo menyerahkan kardus yang sudah dihias kepada sucrose dan noelle.

"waaah! bagus!"seru sucrose. albedo memang memiliki bakat dalam menggambar.

"udah bagus, tinggal ditempel hiasannya aja,"ujar noelle, bertepuk tangan atas hasil karya xiao dan albedo.

sucrose terkekeh melihat coretan cat biru di wajah albedo. ia mengambil sehelai tisu, melapnya dengan spontan.

"eh kok gak bisa hilang,"keluh sucrose, saat ia mengalihkan matanya dari coretan itu, barulah ia sadari, ia dan albedo berada sangat dekat.

sucrose menelan ludahnya. wajahnya merona, seketika tangannya kaku.

"catnya udah kering kayaknya, biar saya cuci muka aja."ucap albedo, berjalan menuju wastafel yang ada di dapur. sebagaimana sucrose hafal sisi rumah albedo, begitupun sebaliknya. banyak waktu yang ia habiskan di sini, terlebih saat mereka kecil.

sucrose hanya berharap xiao dan noelle tidak menyadari wajahnya yang memerah.


futari nori no jitensha - alberoseWhere stories live. Discover now