Part 2

649 103 31
                                    

SIA - TITANIUM

⚠️

Sudah satu bulan berlalu sejak pertemuan pertama antara Dahyun dan si wanita misterius. Dan hari ini genap tiga minggu Dahyun berlatih bersama si wanita tudung putih dikaki gunung orek.

Dahyun berlatih keras menguasai teknik pedang sesuai arahan gurunya. Walaupun kekuatan fisiknya masih lemah. Itu bukan menjadi halangan bagi Dahyun. Karena niat dan tekadnya sudah bulat, menjadi yang terkuat seperti mahluk yang lain.

Bruukkkk

Tubuh kekar Dahyun jatuh tergeletak diatas rerumputan hijau "Capek sekali! Aku sudah tidak sanggup lagi" Gerutunya kesal, membuang asal pedang kayu yang selalu menemaninya berlatih.

Si wanita tudung putih terkekeh "Baru setengah jam, kau sudah menyerah. Bagaimana kalau kau bertarung dengan mahluk yang mempunyai fisik kuat? Kau pasti akan langsung mati ditangannya" Katanya mengejek sembari mengambil posisi nyaman untuk bermeditasi.

Dahyun bangkit merubah posisinya menjadi duduk tegak, menatap kesal gurunya "Memangnya ada mahluk yang bisa bertarung lama? Yang aku tau, mereka hanya mampu bertahan satu jam. Itupun hanya mahluk yang menguasai satu elemen saja"

Dahyun mengelus dagunya, berpikir keras mengingat beberapa ksatria yang pernah bertarung satu jam lamanya tanpa kelelahan karena mendapat bantuan energi dari elemen mereka.

"Ada. Nanti kau akan menghadapi mahluk itu. Sekarang, lanjutkan latihanmu. Sebentar lagi matahari terbenam" Si wanita tudung putih meletakkan telapak tangan kanannya diatas tanah, mulutnya berkomat-kamit membaca mantra sihir.

Tiba-tiba satu ras pohon muncul dari dalam tanah lalu berlari kencang menyerang Dahyun "Gerrrmmm!!!"

"Tu-tunggu!!! Aaaa... Pedangku kemana!?" Dahyun bergegas bangkit, gelagapan mencari pedangnya. Setelah memegang pedang kayu, Dahyun pun ikut berlari menyerang si ras pohon panggilan gurunya.

Pertarungan yang tadi sempat tertunda, kembali terjadi. Dahyun mengayunkan pedangnya sekuat tenaga, mengincar tubuh si ras pohon yang terbuat dari akar-akar pohon sambil menghindari serangannya.

"Ck, kau ini merepotkan! Cepat mati saja. Aku sudah lelah meladenimu!" Kesal Dahyun menangkis serangan membabi buta si mahluk akar.

Setengah jam berlalu.

Matahari mulai tenggelam. Si wanita tudung putih menghilangkan mahluk akar panggilannya. Dahyun bernapas lega, menghapus keringat yang membanjir wajahnya. Guru dan murid itu pun akhirnya pulang bersama.

Wanita tudung putih berjalan duluan, menghiraukan keberadaan murid tampannya. Dahyun yang memang mempunyai sifat jahil, selalu berusaha mengintip wajah gurunya yang membuatnya penasaran sejak pertama kali mereka bertemu.

Sesampainya mereka didepan kastil istana koreya, Dahyun kebingungan melihat para ksatria berlari keluar masuk istana. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi.

"Apa ada sesuatu yang sedang terjadi?"

"Mungkin" Jawab wanita tudung putih santai.

Seorang ksatria dari ras kurcaci mendadak menghentikan laju langkahnya saat melihat mahluk yang mereka cari sedari tadi lalu menunduk "Nona, kehadiran anda dibutuhkan diruang rapat istana" Katanya dengan napas terengah-engah.

"Baiklah. Aku akan segera ke sana. Kembalilah" Kata si wanita tudung putih.

Ksatria kurcaci menunduk, berbalik berlari kembali masuk ke dalam istana.

"Guru, aku pulang dulu. Sampai berjumpa besok" Ucap Dahyun melambai sekilas.

Si wanita tudung putih hanya mengangguk sekilas kemudian menghilang menyisakan asap putih diudara. Dahyun melonggo melihat aksi menghilang gurunya yang begitu keren.

Anima GemellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang