Part 8

476 79 44
                                    

BTS - BLOOD, SWEAT AND TEARS

*

Ledakan dahsyat diluar gerbang istana menggema sejauh ratusan kilo meter. Ledakan tersebut bahkan menggetarkan kastil istana dan meruntuhkan beberapa rumah penduduk. Tanah bekas ledakan membentuk sebuah kawah besar dan dalam. Debu tebal berterbangan diudara.

Ratu Jihyo jatuh terduduk, meraung-raung memanggil nama Kaisar Tzuyu. Dadanya terasa sesak membayangkan bagaimana keadaan suaminya yang terkena ledakan dahsyat tadi. Airmatanya berlomba-lomba jatuh menetes. Bibirnya terkatup rapat tak sanggup lagi untuk memanggil nama Kaisarnya, suaminya.

Di pimpin Panglima Kai, ras Centaur berdiri gagah didepan Ratu. Melindungi pemimpin kedua Kerajaan Koreya. Memasang badan, siap melawan burung sialan didepan mereka jikalau barier pelindung ditembus.

Ksatria dari semua ras berdiri gagah berani dibelakang Ratu Jihyo dipimpin langsung oleh Panglima tertinggi Koreya, Mingyu. Ras Werewolf bersiap berganti ship. Ras Kurcaci memikul pedang besar mereka sambil membaca pergerakan lawan didepan sana. Ras Elf melemaskan otot-otot mereka, bersiap untuk bertarung.

"UHUKKKK! UHUKKK! DASAR BURUNG SIALAN!!! TUNGGU PEMBALASANKU!!!" Raung Kaisar Tzuyu menatap geram burung ROC. Debu tebal mengelilingi tubuhnya sehingga penglihatannya agak kabur.

Ratu Jihyo dan semua Ksatria terkejut sekaligus merasa lega melihat Kaisar masih baik-baik saja. Padahal mereka semua sudah berpikir jika tubuh Kaisar Tzuyu akan meledak tanpa sisa jika terkena ribuan anak panah api milik burung ROC. Ternyata Kaisar selamat dan dalam keadaan baik-baik saja tanpa luka sedikitpun.

Tapi... Siapa pemilik sayap hitam dan biru didepan Kaisar Tzuyu? Bahkan Kaissr belum menyadari mahluk bersayap dua warna tersebut karena masih sibuk mengumpati burung ROC.

Ratu Jihyo bangkit berdiri menatap tajam mahluk bersayap dua warna didepan sana. Apakah mahluk itu musuh baru mereka yang datang bersama burung ROC? Tapi, kenapa mahluk itu berdiri membelakangi Kaisar? Bahkan ada barier pelindung warna biru didepannya.

"Ratu, anda baik-baik saja!?" Tanya Panglima Kai khawatir.

Ratu Jihyo mengangguk cepat, masih fokus menatap tajam ke depan "Siapa mahluk bersayap dua warna itu? Bukankah warna sayap kanannya terlihat familiar?"

Panglima Kai ikut menatap dua mahluk bersayap didepan sana. Yang satu adalah Kaisar yang bersayap khas Iblis Leviathan. Dan yang satunya mempunyai sayap berbeda warna. Bagian kiri warna sayapnya khas sayap Raja Iblis, Lucifer. Bagian kanan terlihat seperti sayap milik...

"Sayap warna biru tentu hanya dimiliki oleh Archangel pertama! Tapi bagaimana bisa mahluk itu memiliki sayap dari Malaikat dan Iblis?" Tanya Panglima Kai bingung sekaligus penasaran siapa mahluk tersebut sebab wajahnya masih terhalangi oleh debu tebal.

"Kyaaaaa!!! Akhirnya apa yang aku tunggu-tunggu muncul jugaaa!!!!" Pekik Ratu Jihyo bahagia sambil menghapus kasar sisa airmatanya setelah sadar siapa pemilik sayap dua warna itu.

Pekikkan bahagia Ratu Jihyo membuat semua Ksatria menatapnya tak percaya. Bagaimana bisa seorang Ratu bahagia melihat musuh kuat didepan sana? Apakah Ratu mereka masih waras?

"Ra-ratu? Kenapa Ratu terlihat bahagia melihat musuh kuat itu?" Tanya Panglima Mingyu takut-takut nanti Ratunya tersinggung dan berakhir menyihirnya menjadi anjing.

Ratu Jihyo menepuk-nepuk bajunya dari kotoran "Tenang saja! Mahluk bersayap didepan Kaisar bukan musuh kita. Tapi, dia muridku!!!" Ucapnya girang lalu menutup matanya. Mulutnya komat-kamit membaca mantra sihir putih untuk memperkuat barier pelindung.

Anima GemellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang