TWICE - SHADOW
⚠️
Panglima Yoshinori memerintah ksatria team penyegel untuk memasang barier pelindung disekitar penduduk agar mereka bisa mengetahui jika ada musuh yang akan menyerang. Yoshinori berjalan paling belakang, guna menjadi tameng pertama dari serangan musuh yang mengetahui keberadaan mereka.
Waktu yang akan mereka tempuh memakan waktu tiga hari tiga malam. Tapi, karena mereka berjalan cepat dan tak bermalam ditengah hutan maka mereka akan sampai besok siang. Mereka hanya akan beristirahat sebentar saja guna mengumpulkan tenaga.
Putri mahkota selalu bersama ibunya. Menghibur dan memastikan kenyamanan Ratu. Walaupun rasa khawatirnya atas keselamatan Raja dan para ksatria selalu menghantui perasaannya.
Malam pun tiba, kini mereka sedang beristirahat sejenak agar penduduk yang berusia lanjut dan anak-anak kecil bisa mengumpulkan tenaga. Mereka makan dalam diam tanpa suara sedikit pun.
"Putri mahkota, istirahatlah. Tidurlah dulu sejenak. Aku yang akan menjaga Ratu dan penduduk" Kata panglima Yoshinori tegas.
Putri mahkota menggeleng pelan, menolak "Aku tidak mengantuk. Kau saja yang tidur. Kau lebih membutuhkan istirahat dibandingkan aku" Katanya berusaha terlihat baik-baik saja walaupun matanya sudah sipit.
Panglima Yoshinori tersenyum sendu melihat raut sedih diwajah kantuk Putri mahkota yang pasti berat meninggalkan Raja "Baiklah. Aku akan memantau situasi dulu. Kalau Putri ingin tidur, panggil aku saja" Katanya menunduk hormat lalu pergi melihat kondisi penduduk.
Putri mahkota hanya duduk diam bersandar diakar pohon besar. Kepalanya menengadah, menatap sedih langit malam yang dipenuhi cahaya bintang. Putri mahkota terisak mengingat bagaimana keadaan ayahnya di istana. Apakah ayahnya akan selamat atau tidak.
Putri mahkota menatap sendu ibunya yang sedang tertidur diatas tikar. Wajah ibunya menyiratkan kekhawatiran yang begitu mendalam. Putri mahkota menghela napas panjang, memejamkan matanya sejenak.
Setengah jam berlalu.
Panglima Yoshinori memerintah ksatria untuk membangunkan penduduk agar mereka kembali melanjutkan perjalanan. Semua penduduk berjalan luntang-lantung karena masih mengantuk. Apalah daya mereka. Demi keselamatan nyawa, mereka berusaha keras berjalan cepat agar tidak ketinggalan.
Beberapa meter setelah melewati perbatasan antara dunia tengah dan utara, mereka semua dikagetkan dengan bunyi gemuruh langkah besar yang terdengar dari kejauhan didepan sana, seperti ada puluhan kaki yang berjalan cepat ke arah mereka.
Panglima Yoshinori membentuk pertahanan dengan menempatkan semua ksatria mengelilingi penduduk terutama Ratu dan Putri mahkota "Pertebal barier. Lindungi penduduk sebisa kalian. Utamakan keselamatan Ratu dan Putri mahkota!"
Ksatria akaso yang berjumlah 40 bergegas membentuk lingkaran, melindungi penduduk. Memasang kuda-kuda dan memegang kuat-kuat pedang mereka, menunggu serangan dari musuh. Jantung mereka berdegup kencang. Rasa takut mulai menyerang.
"Diam dan jangan bergerak!" Bisik panglima Yoshinori sambil berjalan pelan ke depan, memegang erat pedang perak andalannya. Siap menebas tubuh musuh yang menyerang.
Srekkk Sreekkk Srekkk
Bunyi dari gesekan rumput liar dan tapak kaki mulai terdengar jelas. Jantung para ksatria semakin berdetak cepat. Penduduk membungkam erat-erat mulut mereka agar tidak menjerit. Putri mahkota memeluk erat tubuh bergetar Ratu akaso.
TRANGGGG
Bunyi pertemuan dua pedang tajam memecah keheningan didalam hutan utara. Pedang panglima Yoshinori bertemu dengan pedang pemimpin musuh yang baru saja memunculkan wujudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anima Gemella
RomanceDUNIA IMMORTAL Bayi ajaib yang dikirim oleh Tuhan untuk membebaskan dunia immortal dari kehancuran akibat peperangan Malaikat dan Iblis. Mampukah bayi tersebut menyelamatkan ribuan mahluk immortal yang terancam punah disaat dirinya tak mempunyai kek...