Ian mendekati pasangannya, ia kembali mendekap Baekhyun dalam kedua lengan besarnya, menatap penuh nikmat wajah cantik di hadapannya dengan nafas menggebu.
“open your mouth baby boy”
Lagi-lagi seakan perintah dominan tersebut tak bisa ditolaknya, Baekhyun membuka mulut kecilnya begitu saja. Perintah Ian adalah mutlak, dan tubuhnya menerima semua itu tanpa tercela.
Tetesan berubah menjadi aliran liur terus berjatuhan memasuki mulut Baekhyun. Sangat menjijikkan memang, tapi kedua insan beda ukuran tersebut tampak sangat menikmatinya, terlebih yang berbadan lebih besar. Puas meludahi Baekhyun, Ian kembali menempelkan bibirnya di leher Baekhyun, mengucup kulit itu perlahan dan sebisa mungkin memberikan banyak kiss mark di sana.
Nafsu yang sudah tidak bisa tahan membuat Ian secara perlahan menggerakkan pinggulnya, menciptakan gesekan antara kulit halus paha Baekhyun dengan batang penis besarnya yang sedang berkedut. Sensasi halus kulit Baekhyun membuatnya mengerang tertahan, dan menjadi gila.
Baekhyun mencengkeram kuat kedua bahu lebar Ian, suara panggilan kecil nama dominan tersebut sama sekali tidak dipedulikan olehnya. Jantung Baekhyun berdebar kencang, Ian yang terus menggesek penis di bagian pahanya membuat dirinya tak nyaman. Perasaan takut lebih mendominasi dari sebelumnya setelah melihat betapa besarnya keperkasaan teman masa kecilnya tersebut.
Mungkin Baekhyun memiliki kesempatan untuk menghentikan semua kegiatan ini sebelum Ian berbuat lebih jauh. Ya betul! Mereka belum terlalu jauh, jadi bisa ada penolakan. Tangan Baekhyun mulai mendorong dada keras Ian pelan.
Mendapat dorongan tersebut membuat Ian menggeram kesal, aktivitasnya menandai serta mencumbu leher Baekhyun menjadi terganggu. Dengan terpaksa Ian mengangkat wajahnya dan menatap Baekhyun tajam.
Sebuah gelengan dilihat oleh sang dominan.
“c-cukup”
“aku tidak bisa” ujar Baekhyun sambil membuang muka karena ia malas menatap tatapan tajam yang diberikan Ian
“kenapa?” tanya Ian
“bukankah kau yang menginginkan ini?” lanjutnya tanpa beban
Mendengar penuturan tersebut membuat Baekhyun tersulut emosi.
“kapan aku berkata seperti itu?”
Ian semakin mengikis jarak di antara kedua wajah mereka sehingga membuat Baekhyun tanpa sadar menahan nafas. Wajah Ian sangat dekat, ia bahkan bisa merasakan hembusan nafas kasar pria tersebut menerpa kulit wajahnya.
“kalau tidak mau, kau bisa menolak dari awal”
Check mate!
Baekhyun kehabisan kata-kata, dan memaki dirinya dalam hati.
“a-aku tidak ingin yang lebih jauh lagi dari ini” sangkal si kecil
“kenapa humm?” balas Ian sambil meniup wajah Baekhyun
Baekhyun salah tingkah, dan Ian tersenyum penuh kemenangan. Sebenarnya sang dominan sudah sangat tidak sabar, semua itu terbukti dari penisnya yang terus berkedut menampilkan warna merah, seakan berteriak untuk dipuaskan lalu memuntahkan lahar panas dari skrotumnya. Tapi Ian harus pintar mengendalikan situasi, bisa saja ia dibunuh oleh kedua orang tuanya ketika tahu ia telah menyakiti Baekhyun. Mengingat kedua orang tuanya tersebut lebih menyayangi Baekhyun dibandingkan dirinya, jadi Ian harus bermain aman.
“Shhhh mmh”
Baekhyun meringis tipis saat Ian dengan sengaja menempelkan penisnya di pahanya. Bermaksud ingin menggoda tapi malah membuat sang submisif semakin takut karena benda tersebut sekeras batu, dan membuat niatnya untuk menghentikan permainan ini semakin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] OUR MOM'S GAME
FanfictionBaekhyun X Bule MPREG sweet dramatic sex romance stories Menceritakan tentang sepasang sahabat yang ingin menjodohkan kedua anak mereka. Pertemuan pertama kedua anak mereka ketika kecil berjalan dengan lancar, keduanya sudah menunjukkan rasa ketert...