Saat ini aku sedang berada didalam ruangan kerja ku,berkutik dengan komputer berjam-jam,membaca berkas-berkas penting,dan lainnya.
Sebentar lagi memasuki waktu makan siang,tadi Rissa sempat menelfon ku sebentar,ingin makan siang bersama katanya.
Setelah selesai berkutik dengan tugas-tugas ku,aku pun memutuskan untuk segera bersiap turun karena katanya Rissa sudah berada di parkiran cafe ini. Membereskan dokumen-dokumen penting,memasuki nya ke dalam rak buku agar lebih rapih,lalu aku segera keluar ruangan ku dan turun menggunakan lift menuju lantai dasar.
Lift pun terbuka,aku segera menuju pintu utama untuk menemui gadisku terlebih dahulu.
Pandanganku mengedar kearah sekitar,mencari dimana gadisku berada,hingga tak lama aku menemuinya,dia sedang duduk di ruang tunggu.
Ya walaupun ini cafe milik keluarganya,aku memang sengaja menyuruh nya untuk menunggu diruang tunggu,untuk aku jemput sendiri.
Aku pun menghampirinya.
"Hi, assalamualaikum,cantik."
"Waalaikumsalam"
Aku pun duduk disebelahnya, "sudah lama menunggu?"
Dia pun tersenyum sangat manis,bahkan menurut ku gula termanis di dunia pun akan kalah dengan senyumannya. "Engga,ko. Aku baru aja nyampe"
Aku ber'oh' ria.
"Ayo,kita ke atas. Tadi aku udah telfon kepala dapur buat masakin masakan yang paling enak untuk dimakan sama cantik ku ini" aku tersenyum seraya mengelus puncak kepalanya,dia pun tersipu malu.
Aku mengajak nya berdiri,lalu menggandeng tangannya untuk mengikuti ku menaiki lift kembali menuju lantai dua.
Pintu lift pun terbuka,aku masih menggandeng lengannya, mengajak nya menuju meja nomor dua puluh delapan yang memang sengaja sudah aku siapkan hanya untuk makan siang bersamanya.
Makanan sudah tersajikan,banyak menu yang ditata rapih di atas meja makan ini. Terlihat sangat menggiurkan.
Aku pun menarik bangku untuknya,dan mempersilahkan nya untuk duduk,lalu aku duduk di bangku yang berhadap-hadapan dengannya.
Acara makan siang pun di mulai,aku sempat mengobrol bentar dengannya tadi. Suasana sunyi,aku dan dia sama-sama sibuk dengan makan siang kami. Hanya terdengar bunyi sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Dan kebetulan saat ini di lantai tiga sedang tidak ada pengunjung,di karenakan ini hari biasa. Mungkin sore nanti mulai ramai pengunjung.
"Gimana tadi kerja nya?pasti cape ya?" Tanya Rissa disela-sela makannya.
Aku terdiam sebentar,mengunyah makanan ku lalu menelannya. "Cape sedikit,tapi pas liat muka kamu langsung semangat lagi ko"
Dia kembali tersenyum malu,"apa pekerjaannya masih banyak?"
"Mmm..." Aku berusaha mengingat, "sepertinya tidak,hanya menghitung pemasukan dan pengeluaran Minggu kemarin,semalam aku tertidur,belum sempat mengerjakan nya."
Dia mengangguk paham.
"Memang nya ada apa hm?mau jalan-jalan keluar?"
Rissa menggeleng pelan,"Oh,engga,tanya saja."
Aku hanya menjawab singkat,lalu kembali sibuk dengan makan siang ku,begitu pun dia.
Setelah selesai makan siang,aku kembali berbincang dengannya.
"Ada acara apa lagi habis ini?mau langsung pulang" Aku bertanya padanya
Dia terdiam sejenak,"aku mau nemenin kamu kerja aja,dan kayaknya mau tidur siang sebentar di ruangan mu"
"Oh,yasudah. Sudah beres? ayo ke ruangan ku"
Aku kembali menggandeng tangannya,menaiki lift dan menuju ruangan ku.
Ruangan ku berada dilantai tiga,lantai paling atas. Saat pintu lift sudah terbuka,dengan segera aku mengajaknya masuk ke ruangan ku.
Dia duduk di sofa,sedangkan aku duduk di bangku kerja ku. Kembali membuka komputer dan mulai menghitung pemasukan dan pengeluaran Minggu kemarin di cafe ini.
Rissa sedang sibuk berkutik dengan handphone nya,entah apa yang sedang ia lakukan.
Kadang ia tersenyum sendiri,atau pun tertawa pelan. Aku menatap lekat wajahnya. Sangat cantik. Aku merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia ini karena bisa memiliki nya.
Senyum nya yang indah. Yang membuat ku semakin jatuh cinta tiap hari kepadanya.
Tanpa sadar aku melamun memikirkan nya.
Aku kembali sadar oleh sapaan manisnya.
"Hi?sedang memikirkan apa sih sampai tersenyum begitu?" Ujarnya yang entah kapan sudah berada tepat didepan ku
"Euh?maaf,aku selalu terpana dengan senyum mu,sampai melamun sendiri seperti ini hehe"
Dia terkekeh pelan, "haha,kamu ini lucu"
Aku pun tersenyum canggung, sebenarnya tak jarang sih aku kepergok sedang melamun ke arahnya,tapi terkadang hal ini benar-benar memalukan.
Dia pun menguap pelan, sepertinya sudah mulai mengantuk. Dia izin kepada ku untuk tidur siang sebentar. Kebetulan di dalam ruangan ku memang ada ruangan khusus aku beristirahat.
Ruangan yang menurut ku cukup luas,berisikan satu kasur berukuran king size,satu lemari baju,satu meja bundar disebelah kasurku,AC,meja tv beserta tv nya,kulkas kecil berisi cemilan dan juga kamar mandi.
Sudah berasa dirumah sendiri bukan?ini alasan ku juga mengapa aku jarang pulang kerumah ku sendiri,haha. Disini sangat nyaman!
Ok,abaikan isi ruangan itu. Rissa melenggang pergi masuk kedalam ruangan ku itu. Merebahkan diri di atas kasur king size dan tak lupa menyalakan AC. Tak butuh waktu lama untuk Rissa memasuki alam mimpinya. Mungkin Dia kelelahan setelah melakukan aktivitas sedari pagi ini.
Aku pun membiarkan nya dan kembali fokus dengan pekerjaan ku.
***
Part 2.
Bagaimana?apakah seru? tolong bantu aku untuk meng-vote cerita kali ini,dan jika seru tolong bagikan cerita ini kepada teman-teman mu. Terimakasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/251535983-288-k121687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kamu & Tuhanku.
RandomBagiku,Long distence relationship sesungguhnya adalah ketika kita merasa dekat namun sebenarnya sangatlah jauh. Bukan,ini bukan perihal mencintai secara sepihak. Kisahku lebih berat. Apa yang salah dari dua orang insan yang saling mencintai? Tidak...