Lenguhan terdengar dari dalam ruangan kerja Elfahreza,ternyata Carissa terbangun setelah hampir tiga jam tertidur.
Dia keluar ruangan dan menghampiri El yang rupanya ketiduran pula di bangku kerja,kasian sekali, El rela tidur di kursi yang pasti nya sangat tidak nyaman daripada harus tidur berdua dengan Carissa
Dengan sedikit tidak enak,Carissa membangunkan El, "El?bangun,yuk?kamu bisa pindah ke dalam kalau kamu masih ngantuk"
El yang merasakan sedikit guncangan di lengan nya pun akhirnya membuka mata, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah cantik Carissa.
"Masya Allah" spontan El
Carissa menaiki sebelah alisnya,"kamu kenapa?"
El yang tersadar sontak langsung duduk tegap dengan wajah yang merah padam, "ehm,gak papa. K-kamu cantik."
Sekarang gantian,wajah Carissa tak kalah padam dengan wajah El tadi.
"Apa,sih!jangan gitu" ujar nya malu-malu
El membalas dengan senyuman, "udah puas tidurnya cantik?"
Carissa mengangguk,"udah."
"Mau langsung pulang?"
"Aku mau kerumah kamu aja,pengen ketemu bunda sama Dalisha"
"Oh, yasudah. Aku antar ya?"
Carissa mengangguk,lalu tersenyum. Sesibuk apapun El,dia pasti bisa membagi waktunya barang sedikit khusus untuk Carissa.
Sepasang kekasih tersebut keluar dari cafe,dan menuju basement khusus dimana El parkir.
El tak pernah melupakan kewajiban nya,yaitu membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan Carissa untuk masuk. Sederhana memang,tapi bagi Carissa perlakuan tersebut sangat berharga.
Carissa tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih. El pergi ke jok pengemudi,dan siap menyalakan mobilnya.
Mobil hitam itu akhirnya meninggal basement,dan berlaju menuju rumah El.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka berdua sampai dirumah El yang lumayan megah, walaupun tak semegah rumah Carissa.
Mobil mereka masuk ke dalam pekarangan,El turun terlebih dahulu,dan kembali membukakan pintu mobil untuk Carissa.
Setelah mengunci mobilnya,mereka berdua masuk ke dalam rumah,terlihat sunyi. Ayah nya sedang dinas keluar kota,sedangkan Bunda nya paling sedang asik di dapur.
"Assalamualaikum" ujar El
Terdengar sautan dari dapur, "waalaikumsalam!" Dan kemudian Bunda pun muncul.
"Eh,sayang nya bunda!," Bunda memeluk Carissa erat.
Ya,sudah sedekat itu. Sayang sekali bukan jika harus kandas?ya tapi mau bagaimana lagi, perbedaan antara mereka berdua sangat berat.
"Apa kabar bunda?"
"Baik sayang,kamu gimana?sehat?udah jarang nih main kesini,bunda kangen tau!"
Carissa tersenyum canggung, "maaf bunda, Carissa sedang banyak urusan di luar,jadi jarang bisa ke sini"
Bunda tersenyum mengerti,"iya sayang gak papa,"
"Masuk yuk?bunda lagi bikin kue nih! Kamu cobain ya!"
Kedua perempuan tersebut akhirnya asik di dapur, meninggalkan El dengan segala pikiran yang ada di benaknya.
El akhirnya naik ke lantai atas menuju kamar nya,berganti pakaian dengan baju yang lebih santai,dan kembali turun ke bawah menghampiri kedua perempuan tadi.
"Dalisha kemana,Bun?"
"Ada kerja kelompok katanya tadi,paling bentar lagi juga pulang"
El membulatkan mulutnya tanda mengerti.
"Sayang?aku tinggal ke kamar gak papa ya?kamu sama bunda aja disini,ok?"
Carissa mengangguk lalu tersenyum, "iya,sayang."
***
Saat ini Carissa sedang berkumpul di ruang makan bersama keluarga Elfahreza,bersiap untuk makan malam.
Carissa tadi sudah bantu-bantu untuk memasak menu makan malam kali ini.
"Ayah pulang kapan,Bun?" Tanya Carissa
"Nunggu depan kayaknya,sa."
"Oh gitu"
"Kak!"
Carissa menoleh ke samping kirinya, "kenapa sha?"
"Main make-up yuk!?"
Carissa terdiam memikirkan, "ayo,kapan?"
"Sek--"
"Besok lagi,sha. Udah malem loh,kasian kak Carissa kecapean." Potong Bunda
"Yaudah,deh. Besok ya kak?"
Carissa mengelus puncak kepala Dalisha, "iya,cantik."
El yang baru saja turun langsung duduk di depan Carissa,sekarang sudah lengkap. Makan malam pun di mulai.
"Jangan lupa baca doa dulu,sha." Ujar El memperingati
Dalisha menyengir,lalu mengangkat tangannya. Diikuti oleh El yang melakukan gerakan serupa.
Dan tak lupa jg Carissa yang menggenggam kedua tangannya untuk berdoa.
***
Ehm,ko nyesek ya.
Welcome back to my story.
Bogor, 23/11/21.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kamu & Tuhanku.
عشوائيBagiku,Long distence relationship sesungguhnya adalah ketika kita merasa dekat namun sebenarnya sangatlah jauh. Bukan,ini bukan perihal mencintai secara sepihak. Kisahku lebih berat. Apa yang salah dari dua orang insan yang saling mencintai? Tidak...