Perkenalan namaku Elfarheza Gauzan,umurku masih sangat muda,memasuki dua puluh satu tahun,masih sangat muda bukan?
Saat ini,aku bekerja disalah satu cafe yang sangat terkenal dikota ku,gaji nya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupku,bahkan lebih.
Aku memang masih memiliki orang tua yang lengkap,tapi sejak menduduki bangku SMA,aku sudah bertekad untuk hidup mandiri,tak mau menyusahkan kedua orang tuaku lagi. Dulu Aku membayar biaya sekolahku sendiri,kebetulan saat itu aku bekerja di cafe dekat sekolahku.
" THE ALFRED'S CAFE"
Itulah nama cafe tempatku bekerja dulu hingga sekarang. Karena cara kerjaku yang bagus dan handal,juga karena aku sudah lama bekerja disini,aku akhirnya dipercaya untuk menjadi manager dicafe ini.
Aku mempunyai seorang adik perempuan,adik ku satu-satunya. Ia sangat manja padaku, kita sangat sering bercanda gurau saat berada di rumah. Saat ini ia duduk di bangku kelas satu SMA.
Karena adik-ku ini perempuan,ia masih manja kepada kedua orang tuaku. Tapi,ya,memang tak semanja gadis-gadis diluaran sana pada umumnya. Ia tak pernah meminta barang-barang branded dengan harga-harga yang fantastis kepada orang tuaku. Tak pernah juga meminta sesuatu yang aneh-aneh kepada orang tuaku. Dia sangat penurut,apapun yang orang tuaku berikan,akan ia terima sepenuh hati. Tak memandang mahal murahnya barang itu.
Karena yang terpenting adalah kegunaan dan dari siapa barang itu di berikan. Bagi perempuan remaja seperti adik-ku ini,diberi hadiah oleh pasangan adalah hal yang sangat membahagiakan. Tapi sayang,dia masih menyandang gelar single-nya.
Dia memang belum pernah berpacaran,mungkin Dia ingin membahagiakan dan membanggakan kedua orang tua nya terlebih dahulu? atau mungkin ingin memperbaiki diri nya sendiri untuk menjadi lebih baik? dan jika sudah seperti itu,lelaki sendiri bukan yang akan menghampiri?
Oh,iya, ngomong-ngomong soal pasangan,aku berbeda dengan adikku. Aku sudah merasakan masa pacaran sejak aku seumuran Adikku saat ini,ya kira-kira saat umur ku enam belas tahun.
Wanita ini adalah cinta pertamaku. Wajahnya cantik dan juga sangat terlihat imut,tapi aku mencintai dirinya bukan karena fisik yang Dia miliki. Aku mencintainya karena sifatnya yang baik,ramah kepada siapapun,dan juga sikap suka relanya dalam tolong menolong tanpa melihat siapa yang ia tolong.
Betapa beruntungnya aku mendapatkannya,tidak hanya cantik diluar,namun juga cantik didalam.
Dia pintar dalam merebut hati kedua orang tua ku,ya tentu karena sifatnya itu. Orang tua ku pun sangat sayang kepadanya,bahkan mereka sudah menganggap wanitaku sebagai anak mereka sendiri.
Wanita ku,milikku. Carissa Avania alfred.
Jangan tanya seberapa besar aku mencintainya,aku sangat-sangat cinta kepadanya. Dan mungkin tidak bisa diukur oleh apapun.
Ah,aku sebenernya tidak ingin membahas ini,tapi kalian seperti nya harus tau.
Aku terkadang merasa sedih jika sedang sendiri melamun kan kekasih ku,aneh bukan?pada umumnya orang lain akan bahagia membayangkan senyum indah kekasihnya,sifat manja yang kekasihnya miliki,namun sayang,pikiran ku tidak hanya tertuju kepada itu.
Kami memang sering bertemu,bahkan setiap saat. Tapi terkadang aku merasa sangat jauh dengannya,walaupun sebenarnya kami sedang duduk berdampingan.
Tanpa tau waktu,terkadang masalah itu selalu terlintas difikiranku,membuatku kacau,dan juga sedih tentunya. Aku merasa seperti ada tembok besar yang menjulang tinggi yang menjadi penghalang antara kami.
Aku dan dia berbeda keyakinan. Ya,ini yang selalu terlintas dalam fikiran ku.
Dari kecil,aku ikut agama kedua orang tuaku,begitu pun dia.
Semua pasangan tentu ingin berakhir dengan bahagia bukan?
Menikah dengan orang yang kita cintai adalah cita-cita semua insan didunia.
Dan ini pula yang selalu aku lamunkan,aku tau kami berbeda. Walaupun sejatinya Tuhan itu satu,tapi keyakinan lah yang membedakan.
Disaat aku menjalankan ibadah dimasjid,Dia pun melakukan ibadahnya di gereja. Disaat aku menyatukan kedua tangan ku untuk berdoa,Dia pun menggenggam kedua tangannya untuk berdoa. Disaat aku merayakan idul Fitri,ia pun merayakan hari Natal.
Satu hal yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku,apakah aku dan dia bisa bersatu nantinya? Atau justru kisah ku dengannya akan berakhir dengan luka?
Aku tidak tahu pasti,jika Tuhan mentakdirkan aku dan dia untuk selalu bersama,aku akan sangat-sangat bersyukur. Tapi jika tidak pun,aku tidak masalah. Ini takdir Tuhan,aku tidak bisa menentukan dengan siapa aku berjodoh nantinya. Hanya Tuhan yang tau.
Kami berdua disini hanya saling berjuang untuk terus bersama,sisa nya ku serahkan kepada Tuhan. Semoga saja Tuhan mengizinkan.
Ok,kita sudahi kesedihan ini.
Ngomong-ngomong masalah tempat kerjaku,ini memang milik kekasihku,sesuai dengan nama cafe itu. The Alfred's Cafe.
Cafe ini milik keluarga Alfred. Keluarga kekasih ku.
Aku bekerja disini sebelum aku mengenal wanita ku.
Aku bisa bersamanya karena kita memang satu sekolah disaat SMA dulu,dan juga kita sering bertemu jika Dia mampir dicafe milik keluarganya ini.
Kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan jika anak mereka berpacaran dengan pegawai dicafe mereka. Selama itu bisa membuat anak mereka bahagia,mengapa tidak?
Aku sudah menjalin hubungan dengan wanita ku selama lima tahun. Tepatnya sejak kami berdua resmi menjadi anak SMA.
Aku mengenal baik orang tuanya,begitu pun dia. Keluarga kami pun sudah seperti satu keluarga besar.
Aku sangat bersyukur karena keluarga ku dan keluarganya bisa bersatu tanpa mempermasalahkan keyakinan mereka yang berbeda. Awalnya aku takut itu terjadi,tapi syukurlah,Tuhan sangat-sangat baik kepadaku. Memberikan ku kemudahan dalam setiap masalah yang kuhadapi.
Selama menjalin kasih dengannya,tentu kami pun manusia biasa,memiliki hubungan yang sama dengan orang lain pada umumnya. Kami sering bergurau,kami sering bertengkar,dan masih banyak lagi lika-liku tentang kisah percintaan kami berdua. Terlepas dari keyakinan kita yang berbeda tentunya.
Kadang kami meributkan masalah kecil yang sebenarnya tak terlalu penting untuk dibahas,tapi namanya pasangan biasa,hambar rasanya jika hubungan tidak dibumbui dengan pertengkaran. Justru terkadang, pertengkaran sepele ini lah yang membuat kami berdua menjadi semakin takut merasa kehilangan.
Tapi,kembali ku serahkan semuanya pada Tuhan. Kita berdua hanya sedang berjuang,selebihnya biar Tuhan yang menentukan.
***
Prolog nya gimana?nyambung gak sih?ko aku ngerasa kata-katanya ganyambung banget ya:(
Tapi,ya,semoga saja kalian suka dengan cerita baruku yang satu ini.
Voment dari kalian sangatlah berharga bagiku. Jadi jangan pernah lupakan satu itu,Ok?
Dan aku pun selalu menerima kritik dan saran dari kalian semua.
Terimakasih sudah mau membaca ceritaku,sampai jumpa di chapter selanjutnya. Bye.
![](https://img.wattpad.com/cover/251535983-288-k121687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kamu & Tuhanku.
RandomBagiku,Long distence relationship sesungguhnya adalah ketika kita merasa dekat namun sebenarnya sangatlah jauh. Bukan,ini bukan perihal mencintai secara sepihak. Kisahku lebih berat. Apa yang salah dari dua orang insan yang saling mencintai? Tidak...