Part 7A

604 76 10
                                    

"Apa aku masih mengisi tempat Sehun dihatimu?", Lisa terdiam ia berusaha mencerna kata-kata dari pria disebelahnya.

"Lisa. Jangan pernah membiarkan aku mengisi tempat itu. Kita hanya teman tidur", pernyataan pria itu secara terus terang hanya menegaskan. Lisa menatapnya kesal dan mencibirnya.

"Aku juga tahu bodoh!", Vante hanya tersenyum kecil dan bangkit dari ranjang tempat mereka bergumul sebelumnya. Memakai kembali seluruh pakaiannya meninggalkan ruangan itu segera.

'Aku memutuskan untuk tidak akan mengalah pada siapapun', - Vante.

......................................................................

Vante meluncurkan mobilnya cepat menuju suatu tempat dimana seluruh isi pikirannya berada disana. Pusat dimana semua isi hati dan pikirannya berada. Ia tidak akan peduli pada Sehun atau pun Chanyeol menghalanginya. Karna memang seharusnya Joy memang miliknya. Bahkan jika ia harus membunuh seseorang sekali lagi ia tidak akan ragu kali ini. Ia berlari cepat persis setelah memarkirkan mobilnya pada halaman rumah keluarga Park. Ia meletakkan benda kotak itu pada telinganya.

"Aku sedang berada didepan rumahmu",

Joy berlari cepat keluar dari rumahnya. Mata bulat itu menangkap sosok pria yang baru saja secara random datang kerumahnya di tengah malam. Ia tersenyum lebar pada 'sahabat' nya. Pria itu menghela nafas lega berlari memeluknya erat seolah tidak ada hari esok untuk memeluk tubuh ramping itu.

"Ada apa? Kau baik-baik saja?", tanya Joy lembut sambil menepuk-nepuk punggung milik Vante menenangkannya.

"Hey. Calon adik ipar tersayang. Ada apa? Lisa menyakitimu?", Vante segera melepas pelukan mereka meraih kedua telapak tangan milik Joy. Benar saja ia menemukan sebuah cincin tersemat pada salah satu jari manis milik wanita itu. Ia tertawa keras kali ini. Terdengar begitu canggung dan tidak nyaman pada cerita cantik wanita itu.

"Jadi kau serius dengan Oh Sehun?",

"Tentu saja aku serius padanya",

"Kau yakin?",

"Sangat terama.. ", ucapan wanita itu terhenti. Vante menciumnya brutal. Tak memberinya celah untuk pergi dari dekapan eratnya pada tengkuk dan pinggang Joy yang terkunci. Joy berusaha melepaskan dirinya sekuat tenaga. Namun tak ada hasilnya. Basah, keduanya merasakan kedua wajah mereka basah. Joy menangis menatap pria dihadapannya kecewa. Namun kali ini air matanya mengalir jauh lebih kencang daripada sebelumnya begitu menatap kedua mata kelam itu berlinangan air mata sama seperti dirinya. Isakan milik Joy terdengar keras lalu memeluk tubuh tegap dihadapannya erat.

"Maaf aku selalu menyakitimu"

Disisi lain sepasang mata kelam lainnya menatap keduanya pahit. Ia tersenyum kecil menertawai dirinya sendiri yang bodohnya memercayai takdir dengan akhir bahagia seperti drama picisan yang ia benci. Entah ia yang jahat disini atau ia adalah si malang yang tak pernah pantas merasakan bahagia semenjak ia tahu tentang semua fakta gelap keluarganya. Ia berlari menuju mobilnya menyalakan mesinnya cepat dan.

"Sehun! Sehun! Kajima! Aku akan menjelaskan semuanya. Sehun-ah!", Joy berlari cepat mengejar mobil milik Sehun sekuat tenaga.

"Kejar dia Vante! KEJAR DIA!!", Joy berteriak histeris kali ini. Vante segera mengikuti keinginannya. Seketika semua keputusan milik Vante goyah. Ia merasa terlalu egois kali ini. Atau ia hanya tidak terbiasa mementingkan dirinya sendiri diatas orang lain?

CKIT!! BRAK!!

Kedua mata itu dapat melihat dengan jelas apa yang baru saja terjadi. Joy menutup mulutnya tidak percaya tangisannya begitu pecah dan frustasi. Jalanan berbalut lapisan salju mulai memerah. Sedangkan Vante ia menghantam setirnya berkali-kali.

"SEHUN! AKU MENCINTAINYA. KAU! KAU PENYEBAB SEMUA INI TERJADI VANTE!", ia berteriak tepat sebelum keduanya bergegas keluar meminta pertolongan.

'Kau harus bertahan hyung!'

......................................................................

Lisa,  wanita berponi rata itu segera memakai mantelnya cepat. Wanita itu terlihat sangat terburu-buru. Ia segera meraih tas beserta dengan kunci mobil miliknya.

"Mom, mau kemana?", suara bocah cilik yang merupakan kloningan orang terpenting dalam hidupnya membuat air matanya tak tertahankan lagi. Wanita itu memeluk bocah laki-laki itu erat. Hatinya sudah bulat memutuskan sesuatu.

"Ambil mantelmu Hans. Mom akan membawamu kesuatu tempat"

TBC

......................................................................

Vote n komen ya para readers tersayang ❤️ aku bahkal lebih cepat UP agar kalian ga bingung or penasaran lagi. Once again ini VJOY ya jadi jangan berasumsi dulu 😉

Her ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang