Malam ini Mark sudah siap untuk menjemput rosé dan Jeno. Dia sudah tiba di depan rumah rosé
Tok tok tok
Mark mengetuk pintu, tidak ada jawaban dia mencoba untuk mengetuk sekali lagi tapi seseorang ada yang membuka pintunya dan..
"R-rosé apakah ini kau" tanya Mark gagap
"Ya ini aku mas, apakah aku jelek ya" tanya rosé
"Yak, kata siapa kau jelek, bahkan aku hampir tak mengenali mu" ucap Mark
"Kau sungguh cantik malam ini sayang" ucap Mark
"T-terimakasih" ucap rosé
"Oh ya di mana Jeno" tanya Mark
"Dia sedang di dalam, kau mau masuk mas" tanya rosé
"Tidak, aku tunggu di luar saja, cepat ya, aku tak mau pulang larut nanti nya"
Rosé mengangguk dan masuk ke dalam memanggilkan Jeno.
"Ayah" panggil Jeno
Mark menoleh dan tersenyum melihat anaknya ini sangat menggemaskan
Hap
Jeno sudah berada di dalam gendongan Mark, Mark mencium pipi Jeno dan Jeno mencium pipi Mark balik.
"Ayah mau ke mana kenapa rapih sekali dengan bunda" tanya Jeno
Mark menjawab dengan membisikan sesuatu kepada Jeno, sedangkan rosé terheran melihat Mark membisikan sesuatu kepada Jeno.
"Kau mengerti kan boy" tanya Mark
"Huum, Jeno mengerti ayah" Jeno menjawab dengan menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Yasudah ayo kita berangkat" ucap Mark.
*
Kini Mark dan calon keluarganya sedang berada di rumahnya, dia ingin menitipkan Jeno kepada mamanya.
Setelah sudah di titipkan,mereka berdua sedang melakukan perjalanan menuju tempat yang Mark siapkan.
"Mas kenapa kau mengajakku ke suatu tempat, dan kenapa kita berpakaian rapih sekali" tanya rosé
"Eoh kau ini cerewet sekali, aku membayangkan ketika kita sudah menikah, betapa ramai nya rumah ku dengan Omelan mu" ucap Mark meledek
"Abisnya kau membuat ku penasaran mas"
"Aku mengajakmu ke suatu tempat yang akan menjadi sebuah saksi" ucap Mark
"Selain cerewet kau juga ngebug ya, jelas jelas aku sudah memberi mu kisi kisi" lanjut Mark
"Yayaya terserah kau saja mas" ucap pasrah rosé
*
"Loh mas kenapa kau membawaku ke restoran tutup"tanya rose dia heran ketika Mark menurunkan nya dan membawanya ke depan restoran yang sepi
"Sudah ayo masuk saja" mark menggiring rosé untuk masuk ke dalam
"Silahkan duduk" ucap pelayan
"Mau pesan apa rosé" tanya Mark
"Samakan saja" jawab rosé, Mark pun mengangguk
Setelah selesai makan Mark gugup setengah mati, ia berfikir untuk membatalkan acara lamarannya sekarang, tapi ia berfikir sudah terlanjur jadi ya di lanjutkan saja.
"Rosé aku ingin ngomong sesuatu kepadamu" ucap Mark.
"Ya silahkan mas" ucap rosé
"Begini rosé, kau tau bukan bahwa aku mencintaimu" tanya Mark sedangkan Rosé hanya mengangguk.
"Dan juga aku menyayangi Jeno seperti anak kandungku" ucap Mark lagi
Setelah mengatakan itu Mark mengeluarkan kotak merah dari jas nya.
"Aku ingin melamarmu menjadi istriku, pendamping hidupku, belahan jiwaku, aku tau ini terlalu cepat buat kita yang baru kenal belum lama ini, tapi aku sangat yakin bahwa aku mencintaimu dan menyayangi jeno seperti keluargaku, jadi apakah kau mau menerima lamaranku" ucap Mark dengan menggenggam tangan rosé
Rosé kaget, dia masih tidak menyangka bahwa sekarang dia sedang di lamar oleh atasannya sendiri.
"A-aku ada b-berapa pertanyaan mas" rosé mengatakan dengan menatap Mark
"Katakan padaku apa pertanyaan mu" ucap mark
"Yang pertama apakah kau benar benar mencintaiku dengan tulus" tanya rosé
"Apakah selama ini aku terlihat tidak tulus" jawab Mark
"B-bukan begitu"
"Yang kedua, kau tak akan pernah meninggalkan ku kan mas" rosé bertanya kembali
"Aku tidak bisa berjanji rosé, Tuhan punya segala rencana yang kita tak tahu kedepannya bagaimana, tapi aku akan terus berusaha tidak akan pernah meninggalkan mu, pegang lah janjiku" ucap Mark yakin
"Kalau begitu, A-aku menerima lamaranmu mas, A-aku menerima kau menjadi ayah untuk Jeno" finnal rosé
Mark senang bukan main, lamaran yang ia niatkan di terima oleh kekasihnya ini, Mark membuka kotak merah itu dan memakaikan nya kepada rosé.
"M-mas apakah ini tidak berlebihan" ucap rosé yang melihat cincin berlian itu menempel pada jarinya
"Tidak, tak usah pikirkan rosé, aku bekerja keras untuk keluarga kecil ku, kau tak usah sungkan sungkan padaku istriku" ucap Mark
"Aku ini masih calon istrimu mas, pede sekali" rosé berkata seperti itu hanya untuk candaan.
"Aish, kau tidak asik sama sekali" Mark cemberut
"Haaha maaf maaf, sudah jangan cemberut seperti itu suamiku" ucap rosé dengan tersenyum.
Mark yang mendengarnya pun menjadi ikut tersenyum setelah itu mereka berdua memutuskan untuk pulang karna besok Jeno juga harus sekolah
"Berhentilah bekerja mulai sekarang, jika kau masih bekerja aku merasa jika aku tidak bisa menjadi suami yang bertanggung jawab" ucap Mark, rosé hanya mengikuti perintah dari calon suami nya tersebut.
Bersambung....
Outfit mark waktu melamar rosé.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and komen ✊🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE
General Fiction(complate) Sejak hari itu hidup rosé berubah suami yang dulu mencintai nya kini telah berubah drastis, dan lebih parahnya dia tidak mengakui anak nya sendiri. Cerita pertama ku, kalau ada yang salah mohon di koreksi, terimakasih. Vote& komen