1. How It Start

50 5 0
                                    

How is start ? Guess who is it , Stuck everyday ? or . . .

"WOI HAIDAR BALIKIN BOTOL GUE!!!" teriak seorang gadis yang mengejar lelaki bernama Haekal. 

"HAIDAR PLEASE LAH KITA UDAH MAU BERANGKAT!" ujarnya sambil mengatur pernafasannya agar teratur. Lelaki yang dikejar langsung memberhentikan langkahnya dan menghampiri gadis tersebut. 

"ya sorry len hehe, nih len" ujarnya cengengesan sambil mengembalikan botol tersebut ke lenna. Lenna yang sudah tidak lelah langsung merampas botol nya dan menatap sinis nya.

"awas lo gue aduin ke mak lo" sambil menunjuk haidar. Haidar yang ditunjuk hanya terkekeh "sok atuh mak gue mah baek" sambil membenarkan rambutnya.

"WOI YANG DI POJOKAN KALIAN NGAPAIN" teriak seseorang dari kejauhan.

"NGAPAIN HAYO" teriak haidar balik "duluan ya len ati-ati ada setan ntar di belakang lo HAHAHA" lanjutnya sambil melarikan diri saat ia melihat lenna ingin melayangkan tamparan ke mukanya.

Lenna hanya bisa mengelus dada agar tidak terbawa emosi. Perempuan itu adalah Lenna, anak dari bapak Heri dan ibunda Astrid, anak kedua dari ketiga bersaudara. Orang tua yang sibuk bekerja sudah biasa baginya. Pulang malam pagi harinya pergi untuk bekerja, selalu saja seperti itu. Tidak ada perubahan sama sekali. 

"oi len ngelamun bae lo" ujar seorang perempuan dengan rambut di kuncir satu. Lenna yang di tanya akhirnya tersadar dari lamunannya "eh iya kenapa la" jawabnya ke stella. Teman yang setia dari jaman zigot sampai sekarang masih menemaninya.

"lamun mulu lo len mikirin siapa sih" ujar jeo diangguki tamara. 

"mikirin si haidar lo ya" unjuk nya sambil memasang muka mecurgigakan. Lenna yang di bicarakan oleh tamara langsung menjitak jidatnya.

"ngadi-ngadi lo, enak aja gue mikirin dia yang ada gue bisa muntah" ujarnya sambil merapihkan bajunya bersiap untuk ke lapangan. Saat tamara ingin membalas ucapannya sudah terlebih dahulu jeo membekap mulutnya agar tidak banyak bicara. Stella dan Lenna hanya bisa mendesah pasrah terhadap tingkah tamara.

"udah ayo ke lapangan udah pada ngumpul noh disana" ajak stella diangguki oleh semuanya. 

Mereka pun berjalan ke lapangan beriringan dengan adanya suara gaduh di lapangan. Para murid-murid sangat ricud dan semangat untuk karya wisata ini. Saat sesampainya di lapangan kelompok haidar sangatlah ricuh dan paling berisik diantara semua murid. Kelompok haidar sangat lah heboh dikarenakan para teman-temannya heboh akan yosa.

"YOS LO NGAPAIN BAWA SAPU" teriak jovan sambil tertawa guling-guling di lapangan. Tawa menggelar haidar sangat lah kencang, beberapa murid pun merasa risih. Contohnya adalah lenna dan kawan-kawannya.

"itu berisik banget sih kembaran lo dan teman-teman" ucap jeo sambil mengipas-ngipas wajahnya yang gerah dibawah teriknya matahari. Tamara yang mendengar ujaran jeo hanya terkekeh samar, stella yang mendengar itu langsung menjawab "ya kan si tamara juga lambenya berisik sama aja tu dua gaada beda" sambil tertawa dan lenna membalas "BENER BANGET!" ucapnya dengan semangat 45.

Tamara yang mendengar itu hanya mendengus kesal, Lenna lalu beranjak berdiri. Kawan-kawan yang melihat lenna beridiri langsung bertanya "mau kemana?" ucap mereka sama-sama. Lenna menjawab "toilet dulu masih ada lima menit lagi kan buat ke bis?" ujarnya sambil mengambil beberapa tissue untuk ke toilet dan diangguki oleh kawan-kawan. Tamara pun teriak ke Lenna "CEPETAN YA LEN" sambil dadah-dadah ke lenna. Lenna yang melihat itu hanya mendengus geli melihat temannya.

Setelah urusan toilet selesai ia mencuci tangan dan saat ia mengeringkan tangan ia melihat perempuan keluar dari bilik paling pojok ingin mencuci tangan juga. Lenna yang merasakan hawa tidak enak langsung cepat-cepat keluar, tetapi tangannya dicegah oleh perempuan misterius tersebut. Lenna yang merasa terkejut langsung mencoba melepaskan cekalan tangannya dari perempuan tersebut "eh kenapa ya bisa dilepas gak?" ujarnya dengan pelan.

SEA : THE DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang