Rencana Pernikahan

569 18 4
                                    

Setelah lulus kuliah, Risa sering bermain ke rumah Rafa bersama Rhony setiap minggunya. Karena tak ada kegiatan Risa lebih memilih meneruskan investasi Restaurant milik mamanya. Sedangkan Rhony kini sibuk menjadi CEO di perusahaan ayahnya. Seiring berjalannya waktu, tak terasa 2 hari lagi Rhony dan Risa menikah.

"Rhon, aku mau gaun kayak gini aja" ucap Risa menunjuk gaun putih dengan motif bunga.

"yaudah pesen aja dulu, besok ke butik beli yaa" Rhony melihat sekilas gaun itu, lalu kembali fokus pada pekerjaannya dilaptop.

"ih sayang, liat dulu dong bagus atau nggak" rengek Risa meminta perhatian, belakangan ini Rhony agak sibuk dengan pekerjaannya.

"apa sayang?" tanya Rhony mengalihkan matanya dari laptop ke layar hp Risa.

"kira-kira ini bagus ga?" tanya Risa menunjuk gaun itu.

"bagus kok sayang, semua cocok untukmu" ucap Rhony lalu kembali fokus meliril laptopnya.

"ih Rhony mah gitu" ambek Risa.

"kamu ngambek yaa?" tanya Rhony dengan nada menggoda.

"ga ngambek cuman cemberut aja" ucap Risa dengan muka cemberutnya.

"jangan gitu dong, ntar cepet tua" balas Rhony.

"biarin!" ucap Risa.

"kamu marah makin tambah imut tau nggak?" bisik Rhony di kuping Risa, menyebabkan wajah Risa memanas.

Rhony menggigit daun kuping Risa dari belakang dan memainkan kedua payudara Risa dari balik kausnya membuat desahan kecil terlepas dari mulut Risa.

Rhony membalik tubuh Risa, kini mereka saling betatapan. Melihat Risa menggigit bibir bawahnya membuat Rhony ingin sekali mencium mulut mungil Risa.

Cup!

Rhony mulai melumat bibir Risa, awalnya hanya permainan lidah biasa yang semakin lama semakin ganas. Risa menikmati buaian Rhony, sampai pada batasnya Risa melepas ciuman ganas itu karena kehabisan oksigen, Rhony menjajah leher jenjang Risa lalu membuat tanda disana. Rhony membuka kaus Risa dan menyergap payudara besar Risa, menghisapnya seperti bayi yang kehausan.

"nikmat yaa?" tanya Rhony.

"ahh Rhony, iyahh mhhh" desah Risa menikmati permainan Rhony.

Rhony melihat vagina Risa dibalik CD yang sudah basah, membuka perlahan terlihat vagina berwarna pink yang sangat menggugah nafsu Rhony semakin tinggi.

"ahh Rhony, emmhhh" Risa mendesah kenikmatan saat Rhony menjilat vagina itu, kakinya merapat menjepit kepala Rhony seakan-akan tak membiarkan pergi.

"ahh Rhony, i-iam gonna cumhh, ahhh" desah Risa tak karuan.

Rhony sengaja menghentikan aksinya, agar Risa meminta lebih dari itu.
"k-kenapa berhenti?" tanya Risa.

"kalau mau lanjut, aku masukin juniorku kesitu yaa" bisik Rhony.

"i-iya, masukin aja sayang" ucap Risa menerima ajakan Rhony.

Akhirnya Rhony bisa mengeluarkan kejantanannya yang sudah membesar dan menegang dibalik celana jeans nya. Risa terbelalak melihat kejantanan milik Rhony, sangat besar dan panjang. Dan ada sedikit cairan bening keluar dari ujungnya.

Gleg!

"R-Rhony p-punyamu besar banget" pelik Risa melihat penis jumbo itu.

Rhony membuka laci didekat kasur kamarnya, mengambil sebuah kondom berukuran XXL dari dalam sana.

"kamu mau rasa Coklat atau Vanilla?" tanya Rhony.

"umm, Vanilla aja" balas Risa. Rhony mengambil kondom rasa Vanilla itu, lalu memasangkan di batang perkasanya.

"ayo dihisap" ucap Rhony berdiri di depan Risa yang tengah duduk terperangah melihat penis raksasa itu.

"g-gimana caranya?, ini terlalu besar R-Rhon" lagi lagi Risa menelan ludah melihat dari dekat betapa besarnya milik calon suaminya itu.

"ujungnya aja bisa kan?" tanya Rhony.

"a-aku coba" Risa mulai menjilat ujung penis itu yang dilapisi kondom.

"manis Rhon" ucap Risa menjilat ujung penis itu seperti anak kecil yang sedang memakan lolipop.

"sekarang, coba masukin ujungnya ke mulutmu" Risa menuruti perkataan Rhony, dia kini mengulum seperempat penis raksasa itu, kulumannya berhasil membuat Rhony mendesak kenikmatan.

"faster sweaty" Risa menuruti perkataan Rhony, dia lebih cepat dan lebih lihai memainkan benda keras dan panjang itu.

"argh, aku akan keluar Ris"

"ahhh" sperma tebal dan banyak itu menyembur keluar, menyebabkan kondom yang ia kenakan melendung terisi dengan spermanya.

's-spermanya banyak banget!' batin Risa melihat jumlah sperma calon suaminya.

"serius banget liatnya, mau minum?" tanya Rhony.

Risa hanya menggeleng, kini dia tak sabar ingin melanjutkan orgasme yang tertinggal barusan.

"Rhony ayo masukan" ucap Risa membuka lebar-lebar vaginanya.

"iya sayang, sebentar aku pakai kondom lagi" Rhony melepas kondom yang sudah penuh itu, lalu memasang yang baru.

"emhh, Rhonhh ayo masukanhh" desah Risa tak karuan merasakan Rhony yang memainkan ujung penisnya di bibir vaginanya.

"as you wish" bisik Rhony, lalu memasukan perlahan penisnya kedalam vagina sempit itu.

"ahh!!, s-sakit" erang Risa mencengkram seprai kasur Rhony.

"kalo ga mau lanjut lagi gapapa kok, aku akan lepas" bisik Rhony.

"nggak usah, pelan-pelan yaa" ucap Risa.

"ini baru ujungnya Ris" ucap Rhony.

"hah?, u-ujungnya?" pekik Risa.

"aku masukin pelan-pelan yaa" ucapan Rhony dibalas anggukan oleh Risa.

Jleb!

Hampir seluruh penis Rhony masuk kedalam vagina Risa, kini dia menggerakkan dengan tempo sangat pelan.

"ahh ahh, fasterhh" desah Risa karena rasa sakit itu tergantikan oleh kenikmatan.

"cmon, moan my name" ucap Rhony yang sudah mulai brutal menggerakkan penisnya.

"ahh Rhonhh ahhh" desah Risa disetiap hentakan yang sangat dalam oleh Rhony.

"ahh ahh Rhonhh, aku keluarhh" byuurr cairan cinta Risa keluar membasahi penis Rhony di dalam sana.

"ugh enaknya vaginamu Ris" Rhony kini lebih leluasa bergerak karena telah diberi pelumas.

"ahh ahh ahh, Rhonhh"

"Risa aku akan keluar!"

"ahhh" mereka berdua akhirnya mencapai puncak kenikmatan bersamaan.

"haah haah haah" nafas Risa tak karuan sehabis melakukan kegiatan extreme itu.

"Ris satu Ronde lagi yuk, aku masih tegang nih" Risa terkejut melihat penis yang tadinya mulai loyo kini perlahan mulai mengeras lagi.

"a-aku capek Rhon" ucap Risa.

"yauda deh, terimakasih sayang" Rhony mencium Risa, lalu ikut tidur bersamanya.

"setelah menikah, aku akan membuatmu tak berhenti mendesah memanggil namaku" bisik Rhony. Risa bergedik ngeri dan senang di waktu yang sama, mengingat kenikmatan yang diberi Rhony. Membuat kengerian itu hilang. Akhirnya mereka terlelap bersama.





Bersambung...

Menikah Dengan Teman Masa KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang