Cw: Cursing.
Juyeon menatap jengah pada pemuda yang baru saja ia buat jatuh tersungkur itu.
Di hari pertamanya ia menginjakkan kaki di sekolah ini, ia malah disuguhi keadaan yang paling ia benci begini.
Ia sebenarnya tidak suka pertengkaran, tapi kali ini ia rasa ia harus berbuat sesuatu."Berkuasa banget apa Lo?"
Sang lawan bicara — Hyunjin meringis sambil memegangi perutnya yang nyeri.
"Sialan Lo! Gak usah ikut campur sama urusan gue, bangsat!" Hyunjin menatap Juyeon tak kalah nyalang, "lagian Lo siapa, sih? Sok jagoan banget Lo!"
Juyeon berdecih, rasanya tak puas hanya dengan menendang pemuda yang belum ia tahu namanya ini, tapi ia memang tidak suka pertengkaran, maka ia menahan diri untuk tidak memukuli pemuda ini.
"Udah lah, Ju. Mending kita ke nyari ruang guru atau ruang kepsek gitu, nanyain kelas kita. Baru hari pertama, jangan nyari perkara." Younghoon — teman Juyeon memegang pundak rekannya agar dia berhenti memandangi Hyunjin dengan tatapan tajam.
Juyeon menurut, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dan meninggalkan kerusuhan yang belum berakhir ini.
Tapi sebelum keduanya benar-benar beranjak, Juyeon menyempatkan diri untuk menatap pada pemuda mungil yang tadi menjadi korban Hyunjin."Heh, Lo." Katanya pada Eric yang masih menunduk.
Eric mengangkat kepalanya dan menatap pada sepasang netra tajam milik Juyeon.
"Kalau ada yang luka, jangan lupa ke UKS."
Younghoon yang masih berdiri di belakang Juyeon tersenyum mengejek, "anjay. Perhatian banget Lo, Ju." Ia tertawa setelahnya.
Juyeon menatap datar pada temannya yang masih tertawa, ia memukul kepala temannya main-main saking kesalnya.
"Diem Lo, sat." Ia menarik lengan Younghoon yang belum berhenti tertawa, "buruan anjir, keburu masuk!"
Younghoon pun menghentikan tawanya, ia melambaikan tangannya pada Eric saat dirinya sudah diseret oleh temannya yang mirip kucing itu.
"Sampai jumpa nanti lagi, manis." Katanya dan lagi-lagi Juyeon dibuat kesal olehnya.
***
"Anjay pahlawan kesiangan kita," lagi-lagi Younghoon mengejek Juyeon saat mereka berjalan beriringan di koridor yang sepi.
"Maksud Lo? Gue belum ngapa-ngapain udah Lo suruh berhenti."
"Nah, itu!" Younghoon menghentikan langkahnya tiba-tiba, membuat Juyeon ikut berhenti.
"Apa?"
"Emang tadinya Lo mau ngapain? Berantem? Bukannya Lo gak suka berantem?"
Juyeon hanya mengendikkan bahunya, lalu ia kembali melangkah meninggalkan Younghoon yang masih diam dan menatap curiga pada temannya.
"Mungkin ini sekolah ada kekuatan magisnya sampai Juyeon jadi aneh gitu." Monolognya, kemudian ia menyusul langkah Juyeon.
***
Di kelasnya, Eric merenung padahal di depan sana sedang ada guru yang menerangkan materi hari ini.
Di tengah ia merenung sambil menopang dagu, terdengar bunyi ketukan di pintu yang membuat seluruh atensi kelas teralihkan."Ya, silahkan masuk." Kata guru yang saat itu mengajar— yang Eric ketahui namanya adalah Pak Daniel.
Sesaat setelahnya, seorang guru laki-laki masuk dan membisikkan sesuatu pada Pak Daniel.
Pak Daniel tampak mengangguk sebelum memanggil seseorang untuk masuk.Kemudian, terlihat dua pemuda yang tidak asing bagi Eric.
Seisi kelas langsung ricuh melihat kedatangan dua pemuda yang nampak seperti model itu."BUSET CAKEP BANGET WOEEE?"
"Heh? Itu siapa?"
"Penyegaran banget ini, mah!"
Dan masih banyak lagi yang dilontarkan seisi kelas kepada pemuda— yang Eric ketahui salah satunya adalah 'Ju', entah siapa namanya, dan satunya lagi adalah pemuda tinggi yang memanggilnya 'manis' tadi pagi.
"Semuanya diam!" Suara tegas dari Pak Daniel langsung membuat hening ruangan kelas.
"Mereka adalah murid baru yang akan menjadi bagian dari kelas kalian. Sebelum mereka memperkenalkan diri, Bapak harap kalian bisa berteman baik dengan mereka." Anak-anak di kelas itu mengangguk paham, "silahkan perkenalkan diri kalian."
Juyeon mengangguk lalu menghadap ke arah anak-anak di kelas itu, "Juyeon Lee. Pindahan dari Kota A."
Perkenalan singkat itu membuat semua orang yang ada di kelas itu —tidak terkecuali Pak Daniel ikut melongo.
"Sudah?" Tanya Pak Daniel heran.
Juyeon mengangguk saja. Lalu Younghoon hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu.
"Saya Younghoon Kim, biasanya dipanggil Younghoon. Dari Kota A. Senang bertemu kalian semua, semoga kita bisa berteman baik, ya?" Ucapnya ramah sambil tersenyum yang membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.
Kelas kembali ricuh karenanya, membuat Pak Daniel harus menggebrak papan tulis dan membuat kelas kembali hening.
"Kalau begitu, silahkan kalian ambil tempat duduk yang tersedia." Pak Daniel menunjuk kepada beberapa bangku kosong yang ada di kelas itu. "Kalau sudah, kita lanjutkan pelajaran kita hari ini."
Setelahnya, Younghoon langsung berlari kecil menuju satu bangku yang dekat dengan pemuda yang ia panggil 'manis' tadi.
"Hai! Kita ketemu lagi."
Suara Younghoon yang lumayan bersenang itu membuat teman-teman sekelas mereka kembali menaruh atensi padanya.
"Younghoon! Segera cari tempat!" Perintah mutlak dari Pak Daniel membuat Younghoon langsung menempati kursi di depan Eric yang kosong, sedangkan Juyeon duduk di sebelah kiri Younghoon.
Hari yang tidak terduga, begitu pikir Eric.
『••✎••』
A/N: double up!
Sekian dulu, kapan-kapan lagi...As You Know, Chaca🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector || Juric
FanfictionEric butuh seseorang yang bisa melindungi sekaligus mencintai dirinya. (Re)Start: 04-09-2022. Finish: CEK BIO UNTUK CERITA JURIC LAINNYA.