"Hoammmm...huhh"
seorang gadis tengah menggeliat dalam tidurnya karna terganggu dengan cahaya yang masuk dari celah jendela kamarnya. Mencoba bangun dan mengerjapkan mata sebentar lalu turun dari kasurnya.
Menatap jam ternyata sudah pukul 10.00 artinya dia terlalu lama tidur setelah melaksanakan sholat subuh tadi pagi.
Mengingat 1 jam lagi dia harus ke kampus, akhirnya dia memutuskan untuk mandi dan bersiap. 30 menit kemudian, gadis manis bernama Kayla Syaqilla Adiba telah siap dengan pakaiannya yang menurut jaman sekarang, sangat sopan, rapi, dan... alim.Ya, Kayla mengenakan gamis dengan hijab yang menutup dadanya, berbeda dari beberapa anak kampus lain. Dirinya mematuhi agamanya dan sangat menjaga dirinya.
Setelah merasa cukup, Kayla turun ke bawah untuk berpamitan kepada mamanya.
"Ma, Kayla berangkat ya, ada jam kuliah" pamit Kayla dengan mencium punggung tangan dan kedua pipi mamanya, itu sudah menjadi kebiasaan saat dirinya hendak keluar rumah.
"Oke sayang, hati-hati".
🍁🍁🍁
Brakkk
Kayla merasa dirinya menabrak seseorang. Karna ia yang selalu berjalan menunduk, kini ditengah halaman kampus dirinya menabrak seseorang yang tak ia tau siapa. Novel yang ia bawa jatuh, saat ingin mengambilnya Kayla kalah cepat dengan seseorang yang Kayla yakini laki-laki yang baru ia tabrak.
"Kalo jalan matanya dipake, liat ke depan bukan ke bawah" ucap cowok itu.
"Sorry kak, gak sengaja tadi"
Kayla meminta maaf dengan kepala yang masih menunduk. Bukan karena takut, tapi ia berusaha menjaga pandangannya dari laki-laki yang bukan mahramnya.
"Nama lo siapa?" tanya cowok itu dengan melihat Kayla.
"Kayla"
"Lo penulis?"
Kayla yang sedang menunduk segera mendongakkan kepalanya, kaget? tentu. Karna jarang sekali dirinya ditanya seperti itu, meskipun benar kenyataannya. Kayla pikir, mungkin cowok ini membaca nama penulis di novel itu.
"Iya, kak" jawab Kayla.
"Nih buku lo" kata cowok itu menyerahkan novel lalu Kayla menerimanya.
"Makasih" ucap Kayla.
Saat ingin berlalu dari cowok itu, tanpa sadar tangan Kayla yang terbalut gamis panjang nya itu dicekal oleh cowok itu. Segera ia menepisnya. Ia tidak suka jika seseorang yang bukan mahramnya menyentuh dirinya.
"Jangan sentuh gue" sentak Kayla karna merasa kaget tangannya dicekal.
"Apaan sih orang cuma tangan doang, gue cuma mau pinjem novel lo" ucap cowok itu yang ia belum ketahui namanya.
"Kalo mau baca, beli aja di gramedia, ada kok. Gue gak mau minjemin ke lo".
"Gak lama kok, besok gue balikin"
"Gue bilang enggak ya enggak, kalo emang suka ya beli. Karna ini novel karya gue, jadi gue mau asal minjemin". Kekeh Kayla yang tidak mau meminjami novel itu pada Alfino. Ya, cowok itu bernama Alfino Mahendra. Cowok senior yang dikagumi banyak cewek di kampusnya.
"Oke, kalo gitu lo temenin gue ke gramedia sekarang" pinta cowok itu kepada Kayla.
"Gak, gue ada jam. Dan gue gak mau nemenin lo" Kayla pikir, dia siapa berani-beraninya meminta Kayla menemaninya.
"Temenin gue atau gue pinjem novel lo?"
"Gue bilang gak mau ya gak mau, dasar cowok pemaksa" ucap Kayla kesal.
"Gue senior lo ya, berani lo sama gue? hm? goda fino untuk membuat cewek di depannya ini takut, tapi perkiraannya salah. Kayla malah membalasnya seakan tak merasa takut.
"Sorry ya kak senior, gue gak takut!" ucap Kayla lalu pergi dari hadapan cowok itu untuk menuju kelas, karna sebentar lagi jam kuliahnya akan dimulai.
This is my first story!
Maaf kalo masih banyak typo bertebaran hehe
Semoga suka<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Akhwat and Badboy Ikhwan
Teen FictionPerjodohan. Satu kata yang tidak pernah diharapkan oleh Alfino Mahendra. Alfino Mahendra adalah anak tunggal dari keluarga mapan dan harmonis. Ia adalah cowok nakal yang dikagumi oleh para kaum hawa di kampusnya. Karna ketampanan yang dimilikinya me...