Aku tak sehina pekerjaanku (part 2)

29.2K 298 2
                                    

ia datang dengan makanan ditangan kananya dan secangkir teh hangat ditangan kirinya,ia kembali melihatkan senyumnya yang mampu menenangkan hatiku

"dimakan dulu ya,setelah ini aku akan mengantarkanmu pulang"
Aku tak langsung menjawab,mungkin diamku bisa menjawab pertanyaannya..aku makan makanan yang dibawanya,entah karena masakanya memang lezat atau saat itu aku sedang lapar.
"makasih ya untuk makanan dan tumpangannya,aku jesicca,jesicca natalia"aku menjulurkan tangan dan berharap dia membalas uluran tanganku
"Raka, raka wijaya bagaskara"

Ia merespon uluran tanganku,menggenggam jemariku,dan mata kami saling menatap..entahlah aku merasakan hal yang tak biasa ketika mata kami saling menatap,rasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya,mungkin selama ini aku salah menganggap pria itu sama,raka berbeda. Sangat berbeda dari pria yang pernah meniduriku sebelumnya. Tatapan matanya tulus,senyumnya seolah membuka mataku bahwa tak seharusnya aku membenci pria,karena tak semua pria itu sama.

"kuliah atau bekerja?"
"bekerja"jawabku lemas aku malu jika pria sebaik ini tau pekerjaan kotorku
"kamu sendiri,bekerja atau kuliah rak?"
"kuliah,aku mahasiswa ui mengambil jurusan hubungan internasional"
"hebat ya kamu"
"lebih hebat kamu,masih muda sudah bisa menghasilkan uang sendiri"

Aku hanya membalas jawabannya dengan senyum,aku tak mampu menatap matanya lebih lama. Seandainya kamu tahu raka,aku membenci pekerjaanku,jika kamu tahu aku tak yakin kamu bisa menerima wanita kotor sepertiku
"aku ada kuliah hari ini,kamu mau menungguku disini atau mau aku antar pulang sekalian aku berangkat kuliah'
"kalau tidak merepotkan,aku mau pulang sekarang, tidak enak jika terus merepotkanmu"
"ah bisa saja,tidak merepotkan sama sekali justru aku senang rumah yang biasanya sepi sekarang jadi terkesan ramai karena kedatangan bidaddari cantik sepertimu"
"pagi-pagi sudah menggombal"

Kamipun tertawa,tertawa lepas yang belum pernah aku rasakan sebelumnya,ini aneh. Aku dan raka baru pertama kali bertemu tapi aku sudah bisa merasakan perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya rasa yang sungguh absurd dan aku pun tidak dapat
mendeskripsikan kata itu.

***

"kita sampai,ini rumahku raka tidak mewah dan istimewa" kataku menujuk ke rumahku,rumah yang tak terlalu besar tapi dirumah aku dibesarkan.

Ia tersenyum,senyum hangatnya selalu teringat di benakku,entahlah seakan aku enggan meninggalkan raka,aku masih mau berlama-lama dengannya hari ini,tapi aku tak bisa,ia punya aktivitasnya sendiri dan akupun harus beristirahat agar nanti malam bisa kembali kepekerjaan yang menjijikan

"makasih ya raka,makasih buat kebaikan kau,makasih buat tumpangannya,makasih juga buat masakan kamu yang lezat itu"
"sama-sama jes,hehehe bisa aja.yaudah aku berangkat dulu ya,sampai ketemu lain waktu,bye jes"
Raka menutup jendela mobilnya.aku tersenyum memandangnya,tanganku melambai sampai mobil raka tak terlihat oleh tatapanku...(pria baik)gumamku dalam hati

***
"hei wanita jalang!kemana saja lo seharian?kan sudah gue bilang kemarin lo harus memuaskan om wijaya! Bukannya malah asik-asikan pergi! Jadi gue kan yang kena omelannya!"
"maaf mi,kemarin aku sakit"
"gak ada alasan!gue gakmau tahu lo harus nyari uang yang lebih banyak dari kemarin,lo harus nyetor 2 kali lipat ke gue"
"iya mi,sebisa mungkin aku setor kemami"
"udah sana gausah banyak ngomong cari laki-laki diluar sana"

Langkahku gontai,aku sudah terbiasa dengan cacian mami jika setoran yang kuberikan tak sesuai yang ia inginkan,ia akan lebih mencaci maki aku jika aku tak menyetorkan uang sepeserpun kepadanya,berulang kali aku katakan aku benci duniaku! tapi demi keluargaku apapun aku lakukan sehina apapun pekerjaanku

***
Seperti biasa aku berdiri diujung jalan menunggu laki-laki hidung belang yang akan menawar tubuhku,yang akan memakai jasaku demi nafsu syaitonnya.
"jessica!!!!"
Suara itu,sepertinya aku kenal. Suara yang tak asing bagi telingaku,suara yang masih aku hapal diotakku suara itu seperti raka? Ya. Itu raka! Untuk apa dia kesini? apa ia tahu pekerjaanku? apa ia juga akan memakai jasa wanita malam disini?pikiranku semakin menjadi-jadi

"Ra...rak...raka,hei kok ka..mu ada di..disini?"kataku terbata-bata
"iya kebetulan lagi lewat daerah sini abis beli buku,kamu ngapain disini jes?"tanyanya dengan nada polos namun seperti sedang mengintrogasi

"ini,a....aku..akuu....."tak sanggup aku meneruskan perkataanku ia memotong bicaraku
"ah gapenting,
yang penting sekarang aku bisa ketemu kamu lagi disini,ikut aku yuk,makan malam kamu pasti lapar,eh ya,emangnya kamu udah sehat?"
"aku gakbisa rak,aku..."
"plis jess,sekali aja ya,mau ya?"
Aku diam dan tak berani menatapnya,aku takut ia tau pekerjaan haramku
"diam cukup menjelaskan kok,tenang aku orang baik gak mungkin nyakitin kamu,apalagi sampe macem-macemin kamu"

Ia menggenggam jemariku,menariknya membawaku menuju mobil hitam yang terparkir diujung jalan,tak banyak bicara.tanpa pikir panjang aku mengikuti langkah kakinya,masih dalam genggamannya,genggaman yang membuat sekujur tubuhku membeku,genggaman yang seakan mampu melindungiku

Aku tak sehina pekerjaankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang