"asimeleketehe pedes"
nama gue haruto. lu bisa panggil gua toto. eh jangan, haruto aja biar normal. jangan tanya nama panjang, gue udah terkenal. kali ini giliran POV gua. selamat datang di dunia pikiran tuan muda watanabe.
hobi gua nonton-in orang ASMR, mukbang, dan stand up komedi doang sih. dan juga mainin hati cewek.
gue sebagai didikan kakek dragon, sang duda playboy yang mewarisi sifat manja nan geblek nya itu ke gue. nyesel ngidola-in gue? jangan dong. walau terkesan buaya, tapi gue begini nggak pernah melibatkan perasaan. kalo lu liat gue sering main sama cewek, percaya deh, gue cuma sekedar hobi dan pelampiasan. suka sama cewek yang benar-benar serius itu nggak pernah.
sampai suatu saat, waktu gue menginjak bangku kelas 9. dimalam itu, hujan lebat di sekitar daerah komplek gue. "HARTONO BIN KUSUMA WIJAYA, VETSIN ABIS NAK BELIKAN TOLONG DI WARUNG DEPAN" itu mama gue. untuk mempersingkat waktu, nggak usah di kenalin yah. bukan calon mertua lu kok.
yaudah gue pergi aja keluar. gue orang nya mah higenis, mau nya belanja di indomarket yang harganya .. ya, lu tau lah.
"ngedud sebentar a6 nih"
kalau di ingat-ingat, dulu gua badboy banget sih. tapi .. yang bikin gua merasa feminim itu .. karena gua suka banget sama stroberi.
julukan gue dari alex, 'tobeli boy'.
tapi tetep. nggak keren kalau nggak ngedud dulu. angin malam itu bener-bener dingin. gue cuma pakai hoodie tipis karena emang nggak rencana mau ngedud.
gue sengaja cari tempat yang jauh biar nggak ketahuan tetangga kalau gue suka begini. mungkin konyol, tapi .. waktu itu, gue baru tau apa arti dari takdir sebenarnya.
"heh, lo!"
"hah? gue?"
"iya lah, gimana sih. ambil ini"
cewek itu maksa gue buat ngambil coklat batangan dari tangannya. gue awalnya nggak tau maksud dia apaan. tapi .. tu cewek manis banget.
"merokok itu nggak baik. lu masih muda, mamak lu nyekolahin lu bukan buat begini. mending makan coklat ini"
"terserah gue, lah" untuk pertama kalinya, gue menarik seorang cewek ke zona nyaman gue. padahal sebelumnya, justru cewek yang masuk ke zona gue.
brakk!!
"a-a-adaaww!!" cewek itu nginjek kaki gua dan langsung ngelempar bungkus coklat lagi.
"udah gue kasi 2 coklat, dimakan, awas engga! dan jangan ngomong begitu lagi sialan"
setelah kejadian itu, gue mulai berhenti menghirup asap rokok yang gue suka pake banget. dan mulai berteman dengan anak-anak biasa yang nggak membawa gue ke jalan yang salah. gue bahkan nggak lagi main sama cewek (kadang-kadang aja) walau sikap kasar gue masih tersisa, tapi perubahan ini bahkan sampai membuat kakek gue kaget.
goodbye badboy era, welcome tobeli boy era.
yah, gue sempet berharap kita bakal ketemu lagi. dan benar adanya, seperti di manga-manga jepang. gue bertemu lagi dengan cewek itu.
wonyoung.
"hai manis" sapa haruto dengan senyum kematian nya."hai asem" jawab wonyoung yang juga tersenyum devil.
"ternyata beneren datang. gue kira nggak bakal datang, nih" tarik ulur dulu, baru setelah si cewek tertarik, lakukanlah ritual 'PDKT'. itu sih ajaran kakek dragon.
tapi agaknya wonyoung ini tipe yang beda banget. "oh, yasudah gue balik aja ya".
"eeehhh .. jangan gitu, ih. ayok masuk".
wonyoung sih iya-iya aja. setelah ini ia benar-benar sudah tak ingin berurusan dengan cowok sialan ini. toh, cuma nonton teater jekate empat lapan kan?
"sumpah. lu katanya ngajak gue nonton idola lu, kenapa jadi minum boba!?"
"udah, minum aja cantik"
"STOP BILANG GUE CANTIK"
---
sore menjelang malam, haruto menawarkan diri untuk mengantar wonyoung pulang. kalian pasti sudah tau jawabannya kan? "nggak".
"cewek sendirian jalan jam segini bahaya, lho" jawab haruto beralasan.
"mending dari pada sama elu. udah, habis ini please jangan ganggu gue" wonyoung menjauh darinya dan segera memanggil ojek online.
"won ... lu ingat nggak waktu pertama kali kita ketemu?"
"nggak. banyak banget cowok yang gue temuin dan semuanya jelek. buat apa gue ingat?" mata wonyoung masih tertuju pada layar hp nya. ia hendak membayar menggunakan saldo aplikasi.
satu detik sebelum wonyoung memencet pesan, suara familiar datang lagi menuju mereka. "kalian?"
keduanya serentak menoleh. sial bagi haruto, untung bagi wonyoung.
"kak sunghoon??"
'AAAAARGH PENGGANGGU ASEM'
sunghoon lalu berjalan ke sebelah wonyoung. wonyoung sedikit lega karena tidak jadi canggung dengan haruto. "oh iya ya, kemarin wonyoung bilang ada janji sama haruto. kalian habis ngapain aja?".
"eng-engga ngapa-ngapain kak" jawab wonyoung. seakan mengerti, sunghoon segera menawarkan diri untuk mengantar wonyoung pulang dengan alasan mengambil jaket.
karena dia tau, dari pandangannya saja wonyoung sedikit risih dengan haruto. "eh won, gua mau ambil jaket gua. sekalian gua antar pulang lu mau nggak?".
"M-MAU! ayok buru kak cabut"
singkat cerita, haruto ditinggal sendirian dengan menggenggam kunci motor miliknya. ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengeluarkan sekotak hadiah dari kantongnya.
"padahal .. mau gua kasi .." matanya menjadi sayu dan tampak putus asa. sekali lagi dirinya ditinggalkan, oleh gadis yang sama. dan .. dibuat menangis oleh gadis yang sama pula.
---🌱🌱🌱
akhirnya saya kambek.
halo .. masih kenal saya, kan?
setelah mendem di kamar dan sembunyi dari dunia oren ini karna peristiwa zozi, akhirnya gue memutuskan untuk kembali')
sebenernya kemaren² gue udah balik haha. cuma numpang buat nulis cerita lain yang ada di draft.yhaa .. intinya, untuk chap ini sengaja ga gue kasi asupan jokes kayak di chap sebelumnya. mau gue flashback sebentar biar mellow dulu eak.
yaudah dada 👋🏻
-duck 🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [ᴡᴏɴʏᴏᴜɴɢxʙᴏʏs]
Fanfictioncinta segitiga? nggak jaman lagi mah, sekarang tuh cinta segi banyak.