"Apa yang kau lakukan, Kim?"
"Membalaskan dendamku."
***
Pria tampan bersurai hitam kecoklatan itu menatap sebuah figura besar yang terpajang di dinding kamarnya. Foto seorang pria manis dengan senyum gigi kelinci yang menghiasi bibir tipisnya.
"Kau bersabar ya sayang? Sebentar lagi dendam kita terbalaskan, dan hidupmu akan jauh lebih tenang di sana."
"KIM TAEHYUNG BAJINGAN! DIMANA PRIA HITAM SIALAN ITU?!"
"Astaga Park Jimin, bisa kah kau diam sebentar? Anak itu sebentar lagi akan datang."
"Apa lagi, Park Jimin?"
"Apa yang kau rencanakan sekarang Kim Taehyung?"
"Membalaskan dendamku, memang apa lagi?"
"DAN KAU KIRA KOOKIE AKAN MENYUKAI ITU HAH?"
"Setidaknya nyawa nya di balas dengan nyawa pula."
"TAPI BUKAN ITU CARANYA, KIM TAEHYUNG!"
"Sudahlah, Jimin, Taehyung tidak akan pernah mendengar ucapanmu."
"KAU BELA SAJA TERUS SEPUPU SIALANMU INI BANGSAT!"
"Ada apa ini ribut-ribut?" Seorang pria cantik bertubuh mungil keluar dari arah dalam rumah dan menghampiri ketiga pria yang tengah bersitegang itu.
"Papa Bae, lihat Taehyung menyebalkan sekali!" Jimin berjalan menghampiri Baekhyun dan memeluk pria cantik itu.
"Biarkan saja dia. Dia itu seperti ayahnya, menyebalkan. Sebaiknya sekarang Chimchim makan siang sama papa kita tinggalkan dua manusia menyebalkan itu."
"Baiklah ayo papa!" Baekhyun dan Jimin berjalan masuk kedalam rumah menuju ke ruang makan.
"Jadi, apa rencanamu, Tae?"
***
"Taeyong, ayo cepat bersiap! Jaehyun sudah menunggu di bawah!" Pria cantik itu mendecak kesal. Ia meraih tasnya dan segera berlari menuruni tangga.
"Bun, aku pergi dulu, bye!" Setelah mengecup pipi Yixing, Taeyong segera berlari keluar rumah. Di depan rumahnya sudah terparkir mobil mewah yang mana di dalamnya terdapat seorang pria berkemaja hitam yang lengannya di lipat sebatas siku. Tampan. Apalagi kulitnya yang pucat.
"Jeje!" Taeyong yang baru masuk kedalam mobil langsung mendaratkan kecupan singkat di pipi kekasihnya itu.
"Sayang, kau terlihat sangat cantik. Aku mencintaimu." Pria tampan bernama Jaehyun itu mengusap puncak kepala Taeyong lembut.
"Aku juga mencintaimu, sayang!"
Tanpa mereka sadar, waktu yang mereka habiskan hanya tinggal beberapa menit saja.
"JEJEEE!!!!"
BRAK!!!
"Bagaimana? Semua aman?"
"Aman, bos. Tapi..."
"Apa?"
Taeyong membuka matanya. Kepalanya masih terasa sakit tapi ia langsung teringat seseorang.
"Yongie, anak bunda sudah bangun, nak?"
"Bun, bun, Jeje mana? Jeje baik-baik aja kan?! Bun jawab Yongie!"
"Maaf, sayang..."
"Ga, bun! Bunda bohong sama Yongie kan?! Bunda bohong! Jeje! Yongie mau liat Jeje, bun!"
"Ikhlas, nak, Jeje sudah di makamkan 2 hari lalu."
"BUNDA BOHONG! BOHONG! JEJE JAHAT! JEJE NINGGALIN YONGIE! PERGI! PERGI!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam
Romance"Jika mata di balas dengan mata, mulut di balas dengan mulut, harta di balas dengan harta, maka nyawa pun bisa di balas dengan nyawa pula." - Kim Taehyung - "Semuanya akan berakhir sama seperti sebelumnya." - Lee Taeyong -