⁰¹

823 106 41
                                    

"Kak Hyunsuk kenapa tuh?"

"Mana gue tahu, gue cuman mau tempe. Tapi kok diem bae ya si kakak bogel?"

"Positif thinking aja, mungkin lagi proses mau kesurupan." alhasil kepala Jihoon ditoyor Yoshi karena kesal.

"Mampus! Kena toyor." Junkyu mengejek serta mentertawakan Jihoon karena ditoyor tapi kali ini gantian. Junkyu kena toyor Yoshi, Jihoon yang mengejek serta tertawa.

Karena pusing, Yoshi memilih menoyor kedua kepala itu secara bersama-sama.

"Gue Nemu temen kayak lo pada itu dimana, ya? Kayaknya lebih baik dibalikin, deh."

"Dibalikin?"

"Dibalikin ke yang Maha Pencipta," sahut Yoshi dengan senyum manis wajahnya yang tidak berdosa sementara dua J tercengang. Maaf, otak mereka tidak konek, jaringan lelet, harap maklum.

"Dah, yok kita samperin, siapa tahu beneran kesurupan," ajak Yoshi santai. Kalau beneran kesurupan, sih, Yoshi tidak apa, malahan dia mau minta tanda tangan setan yang merasuki Hyunsuk.

Mereka datang ke Hyunsuk tidak secara baik-baik ngomong-ngomong. Mereka mendatangi Hyunsuk dengan satu rencana yang disusun oleh oknum bernama Jihoon, yaitu...

"DOR!..."

"E AYAM KUCING!"

"BWAHAHAHA...."

"BAGUS, GUE JANTUNGAN, MENINGGOY, GAK ADA BANK BERJALAN LAGI MAU?!"

Junkyu dan Jihoon kicep sementara Yoshi menggeleng pelan beberapa kali sambil menatap teman-temannya itu.

"Becanda, kak." Junkyu tersenyum kikuk setelahnya. Hyunsuk dalam mode emosi ternyata.

"Bencandanya gak lucu di gue!" Hyunsuk mencelutuk galak. Jihoon jadi heran, apa jangan-jangan Hyunsuk lagi datang bulan, ya? Kayaknya iya.

"Btw, kak. Elo kenapa daritadi diem aja?" tanya Yoshi tanpa basa-basi lagi. Males dia kalau main tarik ulur waktu mulu, mending langsung nanya ke akarnya.

Tetapi pertanyaan dari Yoshi itu berhasil membuat Hyunsuk terdiam. Pikiran pemuda yang paling pendek diantara mereka itu kembali menjelajahi pikirannya pada kemarin malam.

Jihoon dan Junkyu memiringkan kepalanya bingung sehingga kepala mereka bertemu dan kepentok lalu mengaduh sakit sambil saling menatap kesal dan juga mencibir dengan tangan yang mengusap kepala masing-masing yang sedikit sakit karena kepentok barusan.

"Kak? Kok bengong?"

"Ini kudu dikagetin lagi, nih." alhasil, Jihoon mengeluarkan jurus andalannya, yaitu mengagetkan yang lebih tua.

"KAK HYUNSUK, KAK YEONJUN NGEJEKIN ELO MIRIP MONYET YANG PASRAH SAMA IDUP!"

"ASTAGHFIRULLAH! BISA GAK ELO JANGAN TERIAK?! MENINGGOY BENERAN NIH GUA!"

"JIHOON BANGSAT! JANGAN MAIN FITNAH DONG!" itu suara Yeonjun dari kejauhan, ternyata dia mendengar suaranya barusan. Gak papa, Jihoon suka nyari perkara sama kakak tingkatnya yang satu itu makanya dia nyengir lebar sekarang.

"Makanya, Kak, kalau ditanya itu nyaut, jangan diem aja, entar kesambet gue rekam lho biar viral." nyatanya Yoshi itu sama laknatnya dengan duo J alias Jihoon dan Junkyu. Tiga orang itu kompak sambil tertawa tanpa memperhatikan wajah serius dari Hyunsuk.

"Kemarin, ada yang iseng di rumah gue," ujar Hyunsuk tiba-tiba. Tiga sekawan itu menoleh dengan tatapan bingung.

Hah?

Mata Hyunsuk yang awalnya menatap lantai kini menatap tiga adik tingkatnya.

"Lho? Iseng gimana?"

𝑺𝒕𝒂𝒃 𝑰𝒏 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒂𝒓𝒌 || Treasure [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang