¹⁰

238 59 2
                                    

Hyunsuk berjalan ke arah minimarket dengan santai, awalnya ia malas keluar rumah hari ini, tetapi karena ia kehabisan cola di rumahnya, alhasil ia keluar rumah.

Disaat asik berjalan ia malah melihat Asahi yang baru keluar dari minimarket sambil menenteng sekantong kreses ditangan kanannya.

"Asahi," sapa Hyunsuk sambil mendekat dan bukannya disapa balik, Hyunsuk malah merasa aneh dengan Asahi yang menatap terkejut dirinya dan langsung berlari menuju kearah mobil sport hitam dan masuk ke kursi penumpang samping kursi pengemudi. Didalamnya ada saudaranya.

"J-jalan, gue... gue mau cepat pergi dari sini." saudaranya langsung menurutinya tentunya. Ia tidak ingin repot.

Hyunsuk semakin aneh dengan kejadian barusan. Hei, Asahi menghindari dirinya? Kenapa? Itu sangat aneh menurutnya. Ia rasa Asahi adalah pribadi yang tenang dan tidak banyak bicara, tapi kenapa tadi terlihat seperti bukan Asahi?

"Mikirin apa, hoi!" Hyunsuk tersentak karena Jihoon. Oh, manusia satu ini, bolehkan Hyunsuk menjejelkan Jihoon kedalam selokan sempit?

"Lo bikin kaget gue mulu, kenapa sih? Suka gue jantungan?" Jihoon menyengir sambil menggaruk pipinya yang barusan digigit nyamuk.

"Yakali, gak ada atm berjalan entar, hehe."

"Haha hehe aja lu, temenin gue belanja, yuk!" seru Hyunsuk menarik tangan Jihoon tanpa aba-aba membuat si empu yang ditarik sempat terhuyung karenanya.

"Anjir, jangan ditarik juga—WEY JUNKYU LO APAIN BOCIL SAMPE NANGIS GITU?!" pekik Jihoon yang membuat kaget Hyunsuk maupun Junkyu dan anak kecil yang dimaksud Jihoon barusan.

"Mulut lo lama-lama gue jahit, Ji." Hyunsuk mendengus kesal, sekarang Jihoon yang menariknya berjalan ke arah Junkyu.

"Bukan sihir, tapi teriakan elo bisa bikin dia diem juga," kata Junkyu takjub dengan tatapan yang tidak lepas lada anak kecil itu.

"Dia bukannya adik sepupu lo ya?" tanya Hyunsuk seperti familiar dengan wajah anak kecil itu. Mata bulat basah anak kecil itu menatap Hyunsuk.

"Hihi, kakaknya kok imut?" mata Hyunsuk melotot lebar sedangkan Jihoon dan Junkyu menahan tawa. Lucu saja bagi mereka yang memiliki humor rendah.

"Heh bocil, gue yang swag gini dibilang imut? Wah, kelahi yok!" Junkyu meringis dan dengan beraninya ia menyentil dahi yang lebih tua.

"Bocil kok diajak kelahi," cibir Junkyu.

"Adik sepupu lo nangis kenapa?" tanya Jihoon sebelum Hyunsuk melayangkan sebuah umpatan pada Junkyu.

"Es krim dia jatuh, olah siapa? Gue. Sengaja apa gak sengaja? Ya enggak lah! Ini juga gue mau beliin lagi." Junkyu memberi pertanyaan dan menjawab sendiri demi menghindari banyak pertanyaan dari Jihoon makanya dia bertanya serta menjawab mandiri.

















































































"Gimana?"

"Apanya yang gimana?"

"Jeongwoo."

Jaehyuk mengangguk mengerti, "Udah mendingan, gak kayak kemarin tapi dia masih agak gak rela Haruto udah gak ada." kali ini Asahi yang mengangguk. Beberapa hari ini ia sangat sering ke rumah Jaehyuk entah itu sekedar berkunjung ataupun menginap.

"Lo habis dari mana?" tanya Jaehyuk sambil memakan keripik yang berada di atas meja. Ngomong-ngomong, keduanya sedang berada di kamar Jaehyuk.

"Kepo." Jaehyuk meroling bola matanya malas lalu memukul lengan sahabatnya sedikit keras, untungnya Asahi kebal.

𝑺𝒕𝒂𝒃 𝑰𝒏 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒂𝒓𝒌 || Treasure [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang