Seberapa keras pun aku memohon pada Tuhan agar mau mempertemukanmu denganku
Hasilnya percuma,
Sebab, Tuhan tengah menghukum orang jahat dan itu adalah aku...💜
.
.
.Ketika semua orang sibuk mencari dirinya kemana-mana dengan paniknya. Fakta yang terjadi adalah Taehyung masih disana------ duduk manis bersandar di pusara Jungkook sembari memandang langit yang mulai kelabu; tanda sebentar lagi hujan akan turun dengan derasnya.
Wajahnya nampak agak kacau. Bahkan jejak air mata masih terlihat disana. Namun Taehyung tak begitu memperdulikannya. Begitupula pada cuaca hari itu yang mendung; sama sekali tak membuatnya berfikir untuk sekedar pergi darisana dan menemukan tempat berteduh.
Karena jika Taehyung tetap di pusara Jungkook, ia akan kehujanan.
"Koo~ lihat, langit mendung. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Bukannya kau sangat suka hujan? Ayo, kita nikmati hujan bersama-sama, Koo~" gumamnya dengan senyuman riang. Berkata seolah memang ada orang lain duduk di sebelahnya. Ia tak sendirian.
Dan benar saja, setelah kalimatnya terucap----- Taehyung merasakan angin lembut berhembus begitu saja membelai tubuhnya. Menyelimutinya seakan tengah mendekapnya erat.
Sempat tergugu sejenak, bahkan tak menyadari kalau kedua bola matanya kembali berkaca-kaca. Ia bahkan mulai mengulas senyuman lebar meski terlihat getir.
"Kau bahagia karena aku datang kemari atau kau bahagia karena aku akan menemanimu melihat hujan seperti permintaanmu kala itu?" Cuitnya dengan suara parau. Bahkan Taehyung mati-matian menahan agar dirinya tak menangis. Sudah cukup, sejak tadi ia selalu menangis di hadapan Jungkook. Kali ini ia ingin tersenyum bahagia bersama kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Nanti [kth + jjk]✔
Fanfiction[short vers] Setelah kepergiannya, Taehyung baru merasakan bagaimana rasa sesal itu. Ingin rasanya memutar kembali waktu, namun ia paham jika dirinya tak memiliki kemampuan itu..... Taekook! BL! Angst! Hurt-Comfort!