chapter 1 #keberangkatan ziya

11 0 0
                                    

••• ۝ •••

"Zira kamu bisa kan jaga diri baik baik di Malang , kamu gak ngekos kok, kamu tinggal dirumah almarhum nenek aja ya disana kosong mungkin ramenya kalau pas hari raya soalnya saudara pasti ngumpul disana semua , toh itu masih atas nama papa kamu rumahnya jadi gak ada yang berani ganggu kamu"  tegas mama sambil mengelus pundak ku .


Keluargaku memang sedang dilanda kekacauan karena ulah paman ku yang menipu keluarga kami semua toko dagang papaku habis di boikot oleh pamanku karena logo usaha keluargaku pindah nama atas pamanku yang berani menipu papaku

bukan hanya logo bahkan toko toko yang sering order ke papaku juga di ambil alih olehnya . Kejam bukan?

"Kenapa papa mama gak ikut ke malang aja?, Kenapa cuma ziya?" Tanyaku dengan Isak tangis

"Ziya papa janji nanti kalau urusan disini sudah beres papa mama nyusul  mungkin 4 bulan sudah bisa ke malang nanti kita netap disana ya jadi ziya jangan sedih disana ziya udah di urus sekolahnya sama temennya papa  ziya tinggal masuk sekolah aja seragam udah di jahitkan disana "

"Ah papa tiba tiba aja langsung urus pindahan sekolah "

" Mau gimana lagi ziya keadaan"

"Nurut deh ziya kalo gini"

"oh iya ziya maaf ya papa gak bisa paketin kendaraan kesana jadi ziya pake motor nya papa yang disana mungkin bisa kalau di servis nanti papa bilang ke temennya papa ya biar di servis  ,inget dijaga itu motor tua hasil papa kerja pas muda oke ziya gaboleh nangis anak papa kuat" semangat papa tiada habisnya untukku

"Bagus gak?"

"Apanya?"

"Motornya"

"Butut kan udah papa jelasin ziya kalo motor tua hadehh minum dulu biar fokus anak papa"

"Pusing ziya tuh mikir gimana perpisahan ke temen temen"

Selain berat ninggalin kedua orang tua , ini juga berat banget sekolah habis ini lulus dan aku baru pindah sekolah?

Pasti butuh waktu buat berbaur apalagi terakhir ke malang itu 2tahun lalu pas pemakaman nenek.

Itupun aku masih belum faham dengan lingkungan sekitar

Akhirnyapun aku menuruti apa apa yang orangtuaku ucap rumah di Kalimantan benar benar dijual untuk menutupi hutang bank yang pamanku buat

mobilku untuk berangkat sekolahpun ikut dijual untuk modal usaha baru papaku dan untuk sangu keberangkatan ku 

yang tersisa hanya mobil papa dan barang barang seperlunya , jujur saja aku kurang faham dengan situasi saat ini karena sangat lama aku berada di kenyamanan dunia yang orangtuaku buat untukku.

Sebelum dia berangkat dia menemui Hema kekasih hati zira , zira berpamitan dan janji akan bertemu lagi zira yakin dia akan kembali ke kota ini . Karena ada pujaan hatinya yang setia menanti .

"Tunggu aku ya , nanti aku bakal kuliah ke malang " kata Hema dengan senyumnya yang manis.

"Jangan ganjen awas aja kamu ganjen sama Aya " ancamku sambil menyiniskan mata

"Idih ini perpisahan ya bukan ancaman " kata Hema cengar Cengir

"Hey no ini bukan perpisahan ya , inget bakal ketemu di malang awas aja nilai sbm Lo gak tinggi , gue datengin kuyang kerumah Lo"

"Lo kali kuyangnya " Hema sambil mengusap rambutku

"YEEE SENENG LO GUE JADI KUYANG "

" SUKA GUE SAMA KUYANG YANG GINI!" sautnya

Menua Bersama Duka -  [ Huang Renjun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang