chapter 4 #rumah nenek

1 0 0
                                    

   ••• ۝ •••



" Alhamdulillah akhirnya nyampe rumah nenek yeyyy" ziya dengan cepat turun dari mobil dan berlari ke rumah tua itu

Rumahnya tidak tua tapi bangunannya memang bangunan Belanda

rumah penuh kenangan masa kecil ziya bersama keluarga besar setiap lebaran pasti berkumpul dari kota mana saja pasti mudiknya ke malang

Ziya mengambil kunci ditasnya lalu membuka pintu rumah neneknya itu

Ternyata rumahnya tetap bersih karena pakde Karwo setiap satu Minggu sekali kesini untuk membersihkannya

Bahkan foto foto lama tertempel di dinding
sebelah kanan dekat pintu.

Semua keluarga besar ada di tembok itu mulai dari papa mama aku dan kakak adiknya papa semua ada di dinding ini .

Betapa rindunya berkumpul seperti dulu.

Pade Karwo ini adalah kakak ipar papaku , Yap bude Yeni adalah kakak perempuan papa dan papa mempunyai adik yaitu paman Ali dialah paman yang berkhianat di perusahaan papa dan mama.

yang tadinya kuharap papa berpura pura bangkrut ternyata semua itu memang kenyataan , aku harus bener bener belajar dari kejadian ini .

"Ziya ini kopernya om taruh sini ya besok sekolah kalau ziya gak tau jalan atau bingung Google maps aja , kalau memang gak bisa Google maps telfon om Rendra nanti om Anter "

"Siap om Rendra "

" Om pulang dulu ya soalnya om mau tidur "

" Gak kerja om ?"

" Lagi pengen tidur gak pengen kerja "

" Aneh ya om "

" Assalamualaikum putri ziya "

Belum ziya menjawab waalaikumsalam om Rendra sudah pergi meninggalkan ziya sendiri dirumah nya .

Ziya ingin memilih kamar terlebih dahulu , disini ada 3 kamar 1 kamar nenek kakek dulu , 2 kamar bude Yeni 3 kamar papa dan paman .

Mungkin aku tidur di kamar papa dan paman soalnya lebih luas dan kasurnya juga luas karena dulu dipakai berdua .

Tanpa ziya sadari dia menangis karena melihat kekompakan keluarganya dulu sebelum paman menikah dengan pacar nya itu

paman tidak seperti itu , paman dulu yang sering ngajarin ziya baca sama menghitung karena paman ikut papa merantau di Kalimantan
Setelah menikah paman jarang kerumah

datang datang hanya seperlunya saja , dan akhirnya datang memberi kabar buruk tentang hutang om di bank dan pengalihan saham dan logo .

Aku mulai faham dengan situasi ini dan aku mulai mau menerima

Setelah mengusap tangisan ziya menelfon pakde Karwo dan mengabari kalau ziya sudah sampai di malang dan mau bilang ke pakde Karwo pesan ayah disuruh menemani ziya ke bengkel dengan motor nya ayah dulu sewaktu muda .

"Hallo pakde ziya udah dirumah nenek , kata papa pakde mau nganter ziya ke bengkel iya kah?"

" Oh iya ziya gak ke bengkel kok pakde bisa benerin cuma nanti ziya temenin pakde ke bengkelnya , ziya mau digimanain motornya "

" Siap pakde "

Ziya segera mungkin menelfon papa dan mamanya

Tutt...... Tut..... Tut..... Tut.....

"Hallo assalamualaikum papa mama ziya udah dirumah nenek "

" Waalaikumsalam Alhamdulillah ziya baik baik disana ya jangan lupa bersih bersih jangan jorok jorok jangan lupa cuci baju sendiri , jangan lupa makan , diet gapapa tapi jangan Sampek nasinya ketinggalan "

" Hmm mama kalo sama mama disini mah ziya gak usah nyuci baju udah kering duluan sama mama "

" Iya ziya kamu disana mandiri dulu sementara mama papa pasti pulang juga kok ke malang "

Menua Bersama Duka -  [ Huang Renjun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang