"Pertemuan ini menjadi bukti bahwa cintaku sejati. Kubuka lembar demi lembar hidup bersamamu mulai detik ini. Hingga nanti, ketika semesta mulai percaya bahwa cinta kita sia-sia."
ఌ︎
"SEL bangun! Sampai kapan lo mau tidur? Udah siang bego inget sekolah kek, capek-capek Bunda ngeluarin biaya buat lo eh lo-nya males sekolah. Ga bangun gue lapor Bunda nih. "
"Ck, gila sih gue baru tidur. Lo ganggu mimpi indah gue aja tau nggak? Udah sana lo keluar 5 menit lagi gue turun. " Griselda melempar bantal guling yang menjadi teman tidurnya ke arah Aska, kakak laki-lakinya. Aska berjalan keluar tidak lupa kembali meletakkan bantal guling itu dengan rapi di atas kasur.
"Awas lo nggak cepetan, gue tinggalin! " teriak Aska di ambang pintu sukses membuat Griselda berdiri dari tempat tidurnya. Bergegas ke kamar mandi tanpa menghiraukan rasa kantuk yang menjalar di tubuhnya.
"Ditinggal Abang gue bisa mampus! Naik angkot sempit banget mana ntar macet lagi. " Batin Griselda membayangkan tidak berangkat ke sekolah bersama Aska. Griselda bergegas, hingga akhirnya di pagi yang mendung ini dia sampai ke sekolah tanpa harus merasakan sesak akibat kesempitan di dalam angkot, serta tidak bosan saat menanti kemacetan kota Jakarta yang sudah menjadi pemandangan biasa.
★☆★
"Salah satunya misalnya Marid.
Makhluk ini berbentuk manusia kekar yang asalnya dari bangsa jin. Marid sangat kuat bahkan bisa membunuh manusia dengan mudahnya. Ia juga dikenal sebagai jin yang paling sombong setelah Iblis dan konon bisa mengabulkan permintaan manusia dengan cara ritual-ritual khusus. " Penjelasan panjang lebar Melinda-guru IPS kelas XI-IPS III berhasil membuat Griselda tertidur lelap di tengah hujan deras yang membasahi alam semesta.Penjelasan Melinda berhenti, saat matanya 'tak sengaja menangkap salah satu kepala siswanya yang terbenam dalam kedua lengan, Melinda hafal, siswanya itu pasti tertidur.
"Selda, sedang mimpi apa di pagi hari begini? Bangun! Tegakkan kepala kamu, jangan enak-enakan aja kamu tidur di jam pelajaran!" Griselda spontan menegakkan kepalanya. Kaget, itulah yang dirasakan Griselda saat ini.
"Kamu ini jangan main-main!" Melinda mendaratkan penggaris panjangnya pada meja Griselda yang langsung membuat Griselda sadar dan segera mengumpulkan semua nyawanya.
"Maaf, Bu. Saya nggak seharusnya ketiduran di jam pelajaran. Tapi rasa ngantuk sama suasana yang adem gini bikin ngantuk saya makin menjadi-jadi, Bu. "
"Sudah jangan banyak alasan sekarang kamu keluar dari kelas ini! Saya tidak suka murid yang bermain-main dalam belajar. "
★☆★
"Lo kalau jalan lihat-lihat dong!" Griselda jatuh tersungkur di depan pintu kantin. Diusir guru saat jam pelajaran menjadikan kantin sebagai tempat penghilang bosan. Seperti yang Griselda lakukan sekarang. Namun, kesialan baru saja menimpanya.
"Iya maaf nggak sengaja, soalnya dari sana gue lari jadi gabisa nge-rem deh lagian lo ngapain ngehalangin jalan? Lo ga lihat sekarang hujan deras? Wajar dong gue lari kencang sampai gabisa berhenti dan akhirnya nabrak lo. "
"Wajar pala lo! Ngerti rasa sakit ga sih? Yang lo tabrak itu orang bukan barang! Stress emang. "
"Ya maaf sih, lagian gue nggak sengaja. "
"ARGAAAAAAA," teriakan manja seorang wanita menghentikan perdebatan Griselda dengan pria bernama Arga. Griselda dan Arga kompak menoleh ke sumber suara. Tampak di sana wanita yang Griselda tau bernama Wulan-kakak kelasnya yang menjabat sebagai wakil ketua OSIS.
"kamu kok bolos terus sih sayang? Pak Agus nanyain kamu terus loh, nanya kenapa kamu jarang masuk ke mata pelajaran dia. Ayo sayang kita masuk ke kelas nanti kena marah. " lanjutnya dengan wajah yang sengaja dibuat seperti sedang kecewa.
"Iya sayang ini mau balik ke kelas kok, yuk balik. "Balas Arga dengan senyum yang sangat menawan di mata Griselda. Diam-diam Griselda mengagumi senyum yang jelas-jelas bukan ditunjukkan untuk Griselda. Arga Britagara Purnama, untuk pertama kalinya membuat Griselda merasakan degup aneh dijantungnya. Inikah cinta?
Ini bukan cinta biasa, karena Arga memiliki Wulan sebagai kekasihnya. Ini awal untuk Griselda mulai mewarnai kehidupan abu-abunya. Dengan banyak rintangan demi mendapatkan senyum yang baru saja dilihatnya itu.
★☆★
Aku sadar kok kalo ini ngebosenin. :)
Maaf banget ya soalnya aku baru belajar jadi maklumi atas kecacatan cerita ini. :<
Terima kasih buat kalian yang setia mampir jangan lupa vote dan comment ya. :3
Jangan lupa juga kasih kritik dan sarannya agar aku bisa belajar lagi dari kesalahan hari ini. Love-love buat kalian. 🖤shinaara_
KAMU SEDANG MEMBACA
GRISELDA
Romance"Putus, Sel!" "Gimana sama mimpi-mimpi kita?" "Lupain, kita nggak bisa bersatu lagi." "Bisa asal kita usaha! Kita buka lembaran baru lagi, kita usaha lagi, ayo!" "Telat." 𑁍 "Maafin aku ya Sel, kita ulang dari awal okay?" "Iya Ga, nggak papa kok. Se...