[02 Januari 20**,🌹]
"Mulan Febriani Sri Raharja, putri kedua keluarga Raharja. Kenapa kamu mau jadi asistenku? padahal keluargamu punya banyak bisnis, terutama di bidang transportasi."
"Alasannya sama seperti beberapa tahun lalu, waktu aku menyimpan jus setiap hari di lokermu. Aku ingin dekat dengan orang yang aku suka."
"Kamu suka padaku?"
"Iya, aku suka pada seorang Nathan Alexander Pancasaka. Yang alergi produk susu, yang terkenal sombong, yang bisa pukulin siapa aja yang ganggu adiknya, yang jadi artis buat pengumpulan dana Valentine."
"Kenapa? Dari yang kamu sebutkan, tidak ada satupun yang membuat aku terdengar menarik."
"Entahlah, mungkin cinta pandangan pertama."
"Ha ha ha lucu."
***
[03 Januari 20**,🌹]
Mobilku berhenti di parkiran sebuah apotek, aku memasang masker, topi dan kacamataku, kemudian turun dari mobil.
"Kamu mau ikut turun?" tanyaku pada Mulan.
"Boleh?"
"Boleh, jangan lupa pakai jaket, topi, masker dan kacamata."
Aku menutup pintu mobil, berjalan masuk ke apotek yang di pintunya tertulis 'Tutup'. Di dalam seorang perempuan berpakaian sangat sederhana berdiri menungguku.
"Ah saya pikir siapa yang begitu gila membuat janji jam 2 pagi dan mengganggu hari libur saya, ternyata tuan Pancasaka."
"Maaf jika itu mengganggu, tapi saya punya pekerjaan untukmu."
Aku duduk di kursi tunggu, saat aku bilang punya pekerjaan untuk dirinya, Dokter Hime duduk di sampingku sambil menunjukkan wajah semangatnya.
"Apakah itu?"
"Ballroom Sudirman, tanggal 15 Januari, pukul 8 malam, ada 2 orang yang ingin saya buat kapok karena sudah mengabaikan peringatan saya."
"Sudah lama saya tidak mendapatkan pekerjaan yang menyenangkan seperti ini."
Perempuan yang terlihat seperti Dokter baik yang terkesan seperti anak kecil ini adalah partnerku dalam bidang kesehatan. Dia bisa melakukan banyak hal untukku, menguntungkan.
"Lakukan dengan benar, jangan meninggalkan bekas."
"Saya ada rekomendasi, saya yakin tidak akan berbekas, tapi membutuhkan waktu yang lama, anda tertarik?"
"Berapa lama?"
"1-3 bulan, sudah pasti tidak berjejak. Obat ini menempel pada dinding lambung, sedikit demi sedikit dicerna, terserap oleh tubuh dan menghilang."
Terdengar menjanjikan, lagipula aku tidak peduli berapa lama tugas itu selesai.
"Saya tertarik. Oh dan untuk bayaran, sebut saja jumlahnya, akan saya carikan."
"2 mayat perempuan berusia 20-25 tahun, memiliki riwayat penyakit jantung, pastikan bukan mayat lama."
Jawab dokter bertubuh kecil itu secara spontan. Dasar dokter psikopat, tidak mendapatkan izin untuk melakukan operasi, sekarang dia menggila dengan mengoperasi mayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan Alexander Pancasaka
RomanceAku tidak percaya cinta sejati itu ada. Aku tidak mempercayai seseorang bisa mencintai orang lain yang tidak sempurna. Tapi tanpa aku sadari, selama ini aku mencari cinta sejati ku. Amarah yang tidak bisa aku kendalikan, membuat nyawaku dalam bahaya...