1. Kembali sekolah

32 2 0
                                    

Kenzie telah mengubah subjek dari "tukang masak pengantenan" menjadi "Rahul si penjual koran"

Gilang : Parah si @kenzie

Gella : kasian @rahul ternistakan

Rahul : no komen, gue mah sabar aja lumayan ngumpulin pahala

Kenzie : Halah @rahul

Ridho : so baek Lo @rahul

Rahul : @ridho gue emg selalu salah di mata Lo

Rahul : izin left

Sari : baperan si Rawul, ga asik

Gilang : jangan biarin dia left, kick aj @kenzie

Gella : 😭

Sari :😂✋

Ridho : sdh-sdh tambah kasian gue😂

Me : cape gue😂🔫

Kenzie : lanjut bsk kawan-kawan 🤺

Rahul keluar

Yasmine menaruh handphone di sembarang tempat. Gadis itu menyeka sedikit air matanya yang keluar akibat tertawa berlebih. Memang keenam temannya itu tidak ada yang waras. Apalagi si lelaki bernama Kenzie, dia adalah lelaki tak berotak.

Bisa-bisanya lelaki itu menjadikannya  bahan taruhan demi sebungkus rokok. Haduh, Yasmine jadi geli sendiri. Masa itu adalah masa dimana mereka masih polos dan lebih menjorong ke goblok.

Yasmine membaringkan tubuh di atas kasur empuknya. Mata Yasmine menatap langit-langit kamar. Setelah menikmati libur kenaikan kelas, besok mereka akan kembali bersekolah.

Tentunya hal itu membuat Yasmine senang, apalagi kalau bukan bertemu dengan teman-temannya yang kocak. Ah rasanya Yasmine sudah tidak sabar.

Karena jam yang telah menunjukan pukul dini hari, Yasmine tidak ingin membuang-buang waktu istirahat nya hanya untuk maraton novel.

Gadis itu memiringkan tubuh kesamping bersiap tidur. Tetapi bunyi notifikasi pesan membuat tangan Yasmine kembali meraih handphonenya.

Kentut : XII IPA 2

...

05.40

Yasmine telah duduk di kursi ruang makan. Tentu hanya ada dia disana. Tangannya memainkan ponsel sesekali tertawa karena melihat fyp yang cukup mengocok perutnya.

BRAKKH

Yasmine terlonjak. Kalau saja tangan Yasmine tidak menggenggam kuat handphonenya sudah di pastikan benda berlogo apel itu terbanting ke lantai.

Yasmine menatap kesal pada si pelaku pembanting pintu yang tak lain adalah Mentari-sang mama.

"Ma, gak usah rusuh pagi-pagi."

Mentari mengabaikan ucapan Yasmine karena sedari tadi wanita itu menatap anak bungsunya yang entah kesambet apa sudah nongkrong di ruang makan bahkan sebelum dirinya.

SANG MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang