25. Jeno

124K 11.4K 4.3K
                                    

"Jeno, kau mau kemana? Hari ini kalian libur..."

"Ahh, aku ingin pergi sebentar dengan Renjun, appa. Ada yang harus kuberikan padanya..."

"Jaemin tidak ikut? Biasanya kalian selalu pergi berdua."

"Jaemin masih tidur..."

"Benarkah begitu? Baiklah, titip salam untuk Renjun..."

"Arraseo..."

Jeno melangkah keluar dari rumahnya menuju garasi. Lelaki itu lantas masuk ke dalam mobilnya dan pergi untuk menemui Renjun.

Tok tok tok!

Renjun lantas membuka pintu rumahnya. Sesuai yang dia duga, Jeno datang pagi itu.

"Jeno~ya..."

"Kau sudah siap? Kau harus menemaniku hari ini."

"Tentu, kajja!"

Keduanya lalu pergi menuju suatu tempat. Tak ada yang membuka suara. Keduanya masih diam.

"Jeno, kenapa kau tidak memberitahu Jaemin tentang penyakitmu?" Tanya Renjun.

Jeno tampak diam sejenak sambil fokus pada jalanan yang ada di hadapannya.
"Kau tahu sendiri, Jaemin itu seperti apa..."

"Jika dia tahu, maka.... Ahh, aku tak tahu bagaimana jadinya."

"Lalu kenapa kau memberitahuku? Bukannya Haechan?"

"Karena kau adalah orang yang bisa kupercaya. Haechan itu anaknya seperti orang gila. Tidak mungkin aku memberitahu nya."

"Tapi dia juga pasti serius dan khawatir jika menyangkut sahabatnya."

"Lalu, obatmu sudah habis?" Tanya Renjun lagi.

"Iya, maka dari itu kau harus menemani aku konsultasi hari ini."

"Soal ini cukup sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soal ini cukup sulit..." Gumam Jisung ketika sedang belajar di kamarnya.

Jisung lalu membuka bukunya dan kembali mencari soal yang sama untuk menemukan jawabannya.

Tes!

"Aish, penyakit sialan ini. Selalu saja tidak tahu situasi." Gumam Jisung kesal.

Jisung lalu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan darah di hidungnya.

"Kepalaku pusing..."

"Apa karena tadi pagi aku makan kacang?"

"Ahh, entahlah."

Tok tok tok!

"Jisung." Ucap Jaemin mengetuk pintu kamar adiknya itu.

Jisung segera mematikan wastafel dan membukakan pintu.

"Ne hyung."

"Kau lihat Jeno?"

"Ahh, tadi pagi aku melihatnya pergi. Katanya, dia mau bertemu dengan Renjun hyung."

Dear Jisung || NCT dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang