DUAAARRR!!!!
Donghae tersentak di ruang kerjanya setelah mendengar suara petir yang begitu keras.
"Aish, sialan."
"Kau baru saja mengumpat, Lee Donghae?" Jawab seseorang dari seberang telepon.
"Kau ini."
"Kau memang tak pernah berubah. Selalu mengumpat setelah terkejut."
"Diamlah, Eunhyuk."
"Baiklah, aku akan diam."
"Kau tentunya tahu, aku sangat sibuk belakangan ini..."
"..........."
"Yakk, kau dengar aku?"
"..........."
"Eunhyuk?"
"Tapi kau menyuruh ku untuk diam tadi."
"Maksudku bukan begitu, bodoh."
Terdengar kekehan dari seberang sana.
"Baiklah, jadi ada apa?""Aku sangat sibuk belakangan ini. Namun aku punya rencana."
"Apa itu?"
"Mencari teman kita."
"Mwo?"
"Aku ingin mencari teman kita."
"Kau gila? Untuk apa kau mencari orang yang sudah menghancurkan hidupmu?!"
"Aku punya alasan sendiri."
"Terserah mu. Aku tak ingin membahas soal lelaki berengsek itu. Jadi, bagaimana keadaan ketiga jagoanmu?"
"Mereka baik baik saja."
"Kau masih membeda bedakan ketiganya?"
"Aku tidak pernah membeda bedakan mereka."
"Aish, kau ini. Lalu bagaimana dengan Jisung? Yakk, jangan terlalu keras padanya. Dia masih 17 tahun. Kau tidak kasihan jika dia terus dikekang olehmu? Sesekali, kau juga harus memperlakukannya layaknya Jeno dan Jaemin."
"Entahlah..."
"Anakmu tidak meminta untuk dilahirkan, kau lah yang menginginkan seorang anak. Jadi jangan buat mereka merasa bersalah karena lahir."
"Eunhyuk~ah..."
"Ada apa?"
"Jisung itu berbeda..."
"Dia tidak seperti Jeno dan Jaemin."
Baru saja Eunhyuk hendak membuka suara, Donghae dikagetkan dengan teriakan Jeno dari halaman belakang.
"APPA!!!!"
Donghae langsung mematikan sambungan teleponnya dan segera berlari ke halaman belakang.
Betapa terkejutnya dia menemukan Jeno dan Jaemin yang tengah mencoba membangunkan Jisung yang sudah tergeletak lemas disana.
"Apa yang terjadi?!!!" Tanya Donghae.
"Jisung pingsan, dia sama sekali tak bergerak. Tubuhnya dingin sekali! Eotteoke appa?" Tanya Jaemin panik.
Donghae membulatkan matanya, lalu segera mendekati Jisung.
"Jisung? Jisung! Bangunlah, ada apa denganmu?!"
"Jisung!!! Jisung!!!"
Donghae berkali kali memaggil nama putra bubgsunya itu. Namun Jisung sama sekali tak bergerak. Hal itu membuat Donghae panik setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Jisung || NCT dream [END]
FanfictionJisung tak pernah mengerti jalan pikiran sang ayah dan kedua kakak kembarnya. Terutama sang ayah yang selalu menyudutkan dirinya atas semua kesalahan kakak kakaknya. Jeno, yang selalu membuatnya mendapat masalah. Dan Jaemin, yang selalu memarahiny...