"Good luck, dear. Semoga betah di sekolah baru."
"Okay aunty. Aunty juga baik-baik nanti di perusahaan. Be careful okay?"
"I'll be okay, ada Sam juga sayang."
"Okayyy. See you aunty."
"Hey kids! Inget, jangan sampe lupa kamu adek angkat aunty. Jangan kelepasan panggil aunty di depan umum." Ucapan lirih Zoey membuat Hera mengangguk kuat.
"Bye Zoey!"
"Bye, Little pie."
Kepergian Zoey membuat Hera mematung. Sepertinya gadis ini masih terlalu pagi datang ke sekolah swasta elite pilihan Zoey. Terlihat dari lengangnya koridor dan beberapa sudut sekolah yang masih tidak nampak kehidupan, kecuali beberapa janitor yang sibuk berlalu lalang.
"Okey, you can do it Hera!" Hoodie beruang ditariknya untuk menutup sebagian wajahnya, bukan apa hanya saja Hera tidak nyaman berada di tempat asing seperti ini.
Berjalan menyusuri lorong berharap menemukan ruang kepala sekolah. Jika begini harusnya tadi dirinya meminta ditemani aunty Zoo.
"Nana, loe tau kan ya kalo gue tuh kesel parah sama si Mimin."
"Ihhh, bener sih. Dia emang ngeselin banget anjir? Kayak sok banget mentang-mentang bentar lagi lulus jadi seenaknya gitu."
Hera berjalan pelan di belakang dua gadis cantik yang menurutnya sedang bergosip. Entah apalah yang dibicarakan dirinya tidak peduli. Haruskah dia bertanya? Mereka orang baik bukan, ya?
"Emm, permisi." Modal nekat membuat Hera membulatkan tekad bertanya ke dua gadis asing di depannya.
"Eh? Iya? Gimana?" Sosok putih bening gadis yang sedikit lebih mungil berbalik dan menjawab panggilan Hera.
"Eumm, boleh tanya?"
"Tanya ajaa, kita gak gigit kali." Kekeh sesosok manis di sampingnya.
"Oh, ruang kepala sekolah dimana ya?" Hera membuka tudung dengan telinga beruang hingga paras manisnya terlihat.
"ANJIR?!"
"LOE KAN??!"
***
"Perkenalkan nama saya Hera Adams, senang bertemu kalian." Seisi kelas tampak menatap penuh minat sambil sesekali berbisik. Jangan lupakan tatapan genit beberapa anak lelaki di kelasnya. Itu benar-benar membuat Hera tidak nyaman.
"Baik, Hera. Kamu bisa duduk di sebelah Jean. Jean, bisa tolong angkat tangan." Lelaki yang terlihat urakan di bangku bagian belakang mengangkat tangan ogah-ogahan.
Langkah cepat menuju bangku barunya kemudian duduk di samping seseorang bernama Jean. Cih? Lihat saja, bisa-bisanya dia yang seorang anak baru di tempatkan dengan berandal yang sekarang nampak kesal karena kedatangannya. Peduli setan! Ini baru hari pertama dan Hera sudah malas berurusan dengan semua orang disini.
Mood Hera rusak berat hari ini. Paginya sudah rusak dengan tatapan tidak nyaman dari siswa yang ditujukan padanya ketika perjalanan menuju kelas. Di kelaspun ternyata tidak jauh berbeda.
"Minggir, gue mau lewat." Sesaat setelah bel istirahat makan siang berbunyi, lelaki di sebelahnya protes yang hanya dibalas lirikan singkat Hera sebelum menyingkir.
"Shit, harusnya gue egois aja gak sih ke aunty Zoo?"
"Haii, Hera ya? Loe yang adek angkatnya Zoey Ann, kan? Loe asli Indonesia kan ya? Kasih tau dong caranya bisa jadi model go internasional." Ini yang tidak disukainya. Selalu saja ini yang ditanyakan, selalu soal Zoey atau profesinya sebagai model. Tidak bisakah mereka melihat dirinya sebagaimana gadis remaja pada umumnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me
Fanfiction"Pa, Hasya juga anak Papa!" ⚠️⚠️⚠️ Gs area Jangan salah lapak Harshwords Kritik dan saran diterima dengan senang hati.