Sedih Tak Berujung

2K 256 15
                                    

'PRANGG'

bantingan vas bunga terdengar nyaring di ruang tengah mansion.

"Maksud kamu apa mas?! Jadi selama ini kamu selingkuh dari aku? Lihat, bahkan anak kamu sama jalang itu umurnya lebih tua daripada putri kita." Ucapan bercampur tangis bergema di tengah mansion keluarga Soedibyo.

"WENDY! Jaga omongan kamu ya! Chitta bukan jalang!"

"Hah! Lihat? Kamu bahkan lebih bela jalang itu dibanding aku yang jelas- jelas istri sah kamu mas!"

"Chitta juga istri sah saya Wendy! Kamu harusnya sadar diri kalo saya tidak pernah cinta sama kamu!" Tangis Wendy makin pilu.

Seorang wanita yang berdiri di belakang John teriris melihat pemandangan didepannya. Sekejap, ia merasa sebagai wanita paling hina dengan menghancurkan sebuah keluarga.

Disudut ruangan dibalik guci raksasa koleksi sang ibu, gadis kecil meringkuk menyaksikan pertengkaran hebat kedua orang tuanya.

Batin kecilnya menjerit menyalahkan ayahnya. Kalau saja ayahnya tidak membawa pulang seorang perempuan dan anak lelaki yang diakui sebagai istri-yang lain- dan anak pertamanya. Yah, kalau saja ...

"OKE! OKE! Kalau itu mau mas! Sekarang pilih! Aku atau jalang itu!" Telunjuk Wendy tepat mengarah ke Chitta yang sedang memeluk dan menutup telinga putranya. John memandang Chitta.

"Saya pilih Chitta. Sekarang kamu bisa tinggalkan rumah ini!" Wendy melengos.

"BIBI!"

"Ya, tuan?"

"Kemas semua barang wanita ini." Semua kalimat terucap tanpa ragu.

"B-baik tuan." Semua pelayan di mansion ini tidak berani ada yang mendekat, bahkan sekedar menenangkan nona muda yang bergetar disudut ruang.

Sebuah koper diserahkan dihadapan Wendy yang segera diraihnya. Ditatap dalam wajah John, tubuh tegapnya. Mungkin memang ini terakhir kalinya Wendy bisa menatap John. Meski awalnya pernikahan berjalan tanpa cinta, sembilan tahun bersama tak mungkin jika sedikitpun tanpa rasa. Sayangnya hanya Wendy yang mendamba.

"Goodbye everyone. John, thanks for everything." Langkah Wendy berderap menuju pintu besar mansion.

"MAMIIII, DON'T LEAVE ME MAMII! NOOO!"

"HASYA!" Tubuh kecilnya dicekal oleh John.

"GAMAUU! MAU SAMA MAMI! LEPAS ... LEPASINN!" Digigitnya tangan sang ayah dan berlari ke ibunya.

"Mau sama mami." Pelukan Hasya mengerat.

"Iya sayang, ayo pergi sama mami." Tanpa membawa barang Hasya, mereka berdua pergi. Meninggalkan segalanya tentang sosok sang ayah.

'Ayah? Apa itu? Dialah sosok cinta pertama sekaligus patah hati terhebat yang pernah kurasakan.'

"Mamii?" Setelah mulai tenang dan berhasil duduk nyaman dalam taksi yang dipesan Wendy, Hasya memberanikan diri bertanya.

"Ya, sayang?" Wendy menoleh ke arah putri cantiknya.

"You okay?" Sekilas Hasya melihat ibunya meremat perut.

"I'm okay."

"How about the baby?"

"Baby is okay too, kakak Hasyaa." Kening Hasya dikecup pelan. Hari ini harusnya menjadi hari bahagia bagi keluarga kecilnya.

Wendy berniat memberikan kejutan pada John soal kedatangan malaikat kecil dalam keluarga. Namun ternyata malah dirinya yang dikejutkan dengan kehadiran John bersama Chitta dan putranya.

"Sekarang kita mau kemana?"

"Kita pulang ke rumah grandpa."

"Yayy, we're going to Canada."

***

John dan Wendy adalah sepasang suami istri yang menikah akibat perjodohan bisnis. Karena perjodohan juga kisah cinta John dengan wanita pujaannya harus kandas.

Pernikahan terjadi tanpa cinta, tanpa kasih sayang, namun keduanya mencoba ikhlas dan menerima. Tiga tahun pernikahan berjalan tanpa kehadiran buah hati membuat John kecewa. Hingga suatu hari dirinya dipertemukan kembali dengan gadis impiannya, Sarachitta. Putri dari konglomerat keturunan bangsawan Thailand yang berhasil menaklukan hati John.

Hubungan terlarang terjadi diantara mereka. Menikah tanpa sepengetahuan keluarga dari pihak pria, dan mereka dikaruniai seorang putra yang tampan. Setahun setelah sulungnya lahir, John mendapat kabar jika Wendy mengandung. Ketika lahir, John sempat ragu jika gadis kecil itu adalah putrinya. Namun genetik tidak dapat berbohong, bayi perempuan tak berdosa ini miliknya.

Tapi setelah perbuatannya ini? Masih sudikah gadis kecilnya menganggap dirinya? John menyesal tidak mempertahankan Hasya untuk tetap disisinya.



Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang