3. New Friend

796 117 9
                                    

"Ayo ikut gue."

"Ngapain?" Tatapan aneh diberikan Hera pada lelaki yang berstatus sebagai chairmatenya.

"Ke kantin. Buruan." Sekarang dirinya seperti anak ayam yang mengekor pada induk. Seluruh mata menatap penasaran pada mereka. Hera hanya bisa berdoa semoga tidak keluar gosip atau rumor soal dirinya. Seorang supermodel Hera Adams berkencan dengan seorang siswa pada hari keduanya di sekolah baru? Tidak lucu. Jika begini bagaimana bisa dia mendapat teman baru.

"Hera! Sini, duduk bareng kita." Nana menepuk bangku di samping kirinya, tapi yang menduduki bagian itu malah Jean.

"Makasih ya Jean udah mau ajak Hera." Gadis putih di kanan Nana menimpali.

"Apasih yang nggak buat kalian berdua."

"Diem deh, Jean. Ini tempat Hera, kamu minggir aja sana."

"Kursi masih banyak kali, Naa."

"Stop guys. Gue duduk disini aja." Bangku di sisi meja yang lain ditariknya hingga kini Hera duduk dihadapan Nana.

"Nahh, kali ini kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin."

"Kian, Nana mau lemon tea sama curry rice."

"Okay, Jean sama Hera mau apa?"

"Gue samain aja sama Nana." Karena belum tau apa saja yang bisa dipesan akhirnya Hera mengikut.

"Buat Jean?"

"Sini gue ikut loe pesen, Kian."

Sepeninggal Kian dan Jean, suasana kantin menjadi rusuh karena kedatangan dua geng paling tenar di kantin Neo Academia High School. Semua siswa disana akan membicarakan paras elok mereka. Itulah yang selalu terjadi ketika kumpulan anak basket dan cheers bersama.

"Nana, mereka siapa?" Hera mencondongkan tubuh mendekat ke arah meja dan berbisik.

"Oalahhh, mereka geng anak famous disini. Geng tukang bully gitu. Maklumin ya kalo norak."

"Tukang bully?!" Teriakan tertahan keluar dari bibirnya.

"Iyaaa, gitu. Targetnya sering dari anak cupu gitu, atau orang yang gak disuka. Pokoknya sesuka mereka aja sih."

"Jaman sekarang masih ada bullying?"

"Buktinya masih. Hati-hati sama mereka. Gausah deket-deket deh, cari aman aja." Mendengar penjelasan Nana, Hera jadi makin aneh dengan sekolah ini. Tidak betah. Ada satu bagian dirinya tiba-tiba merasa tidak nyaman.

"Sst, Hera."

"Ya?"

"Gue mau bilang sesuatu, tapi jangan nengok."

"Kenapa? Arah kanan loe, diseberang sana ada kak Dery lagi liatin loe."

"WOY JANGAN NENGOK GOBLOK!" Teriakan sambil berbisik Nana membuat Hera sedikit terkejut. Belum sempat dia melihat siapa orangnya juga.

"Kenapa? Emang dia siapa?"

DUG

Sebuah nampan berisi segelas lemon tea dan sepiring curry rice di letakkan pada hadapan Nana.

"Anjir kaget! Jean ihhhhh. Bilang dong kalo mau ngasih makanannya."

"Makan dulu, lanjut nanti lagi gosipnya." Peringatan Jean membuat bibir Nana mengerucut gemas.

"Makasih, Kian." Kian menyusul sambil memberikan nampan milik Hera.

"Sama-sama Hera."

"Kian, ini chicken soup kamu. Aku taruh di meja sini." Di tangan Jean yang satunya ternyata membawa nampan berisi makanan milik Kian.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang