.2020.
05.02 WIBTit..tit..tit..
(Suara Alarm jam)"Eugh.." Mata indah itu pelan pelan terbuka kala mendengar suara alarm jam di kamarnya, gadis berumur 15 th itu memoletkan tubuhnya untuk merenggangkan ototnya yang kaku sedari tidur.
Tangan mungilnya meraba raba jam Beker nya yang berada di atas nakas tempat tidurnya. Dengan mata terpejam tak rela bangun dari tidurnya gadis itu duduk sembari terkantuk-kantuk.
1 menit
.
.
2 menit
.
.
5 menit
.
.Gadis itu sudah akan larut kembali pada dunia mimpinya, namun suara ketukan dari luar kamarnya, lebih tepatnya pada pintu kamarnya dan suara melengking wanita paruh baya membuat matanya terbuka kembali.
Sesegera mungkin gadis itu berlari menuju kamar mandi yang barada di dalam kamarnya, sembari menyahuti suara ibunya yang terus menggedor pintu kamar, menyuruhnya bangun.
15 menit kemudian Venus, gadis itu keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam putih abunya.
Hari ini hari pertama ia masuk di SMA, setelah libur semester 2 dan kenaikan kelas. Hari ini hari pertama Venus masuk sebagai kelas 11 di SMA favoritnya.
Tak butuh waktu lama untuk Venus bersiap, ia hanya menyiapkan buku mata pelajaran nanti, lalu memakai atribut sekolahnya, lalu berjalan menuruni tangga kamarnya,ia tak butuh dandan dan segala macam, hanya rambut dikucir kuda ia sudah siap pergi ke sekolah. Venus lalu berjalan menuju dapur, disana ia melihat seorang wanita paruh baya sedang bergulat dengan alat dapur, bersama Lintang Kakak perempuannya yang punya sifat Bossy.
"Pagi Ma.." Venus menyapa Mamanya tanpa berniat menyapa seseorang yang berdiri di samping mamanya.
" Eh? Pagi Nak.. " Balas Mawar - mama Venus sembari tersenyum kearahnya.
Sementara Lintang, gadis itu hanya menghembuskan nafas berat saat Venus tak menyapanya. Ia sudah biasa akan hal itu, Lintang juga memaklumi perubahan Venus pada dirinya- ralat - pada semua wanita kecuali Mamanya dan juga sahabat Venus. Reysyifa Algenta Putri, cewek bar bar , tomboy, namun imut biasa disapa Syifa itu sudah menjadi sahabat seorang Venus dari masa merah putih, lain halnya dengan Binbinnya atau yang kerap disapa Bara oleh teman teman lainnya itu sudah menjadi sahabat dekat, ralat, Terdekat Venus dari masih unyu' unyu' nya mereka berdua. Venus yang sebenarnya bukanlah Venus yang seperti sekarang, Venus yang dulu itu adalah Venus yang ramah, ceria, dan mudah bergaul dengan siapapun. Namun, sifatnya itu hilang karna sebuah kejadian, kejadian yang membuat ia benci pada perempuan termasuk takdir yang membuatnya menjadi perempuan. Ia benci itu, karna kejadian itu pula ia harus kehilangan seorang yang berarti pada hidupnya.
" Ma..Venus ngapain?" Tanya Venus pada Mawar mamanya.
"Lo Nyapu aja, dah ada gue yang bantu mama didapur. " Kan, sifat Bossy nya kumat.
" Lintang bahasanya sama saudara gak boleh gitu " Tegur Mawar.
"Hehehe..iya Ma " Cengir Seorang Lintang Rensyia Arkana.
" Venus nyapu dulu ma " ujar Venus lalu berlalu dari situ.
Ia sudah biasa kebagian tugas menyapu rumah yang bisa dibilang cukup luas, hampir setiap pagi ia menyapu rumah ini, lalu Lintang kakak perempuannya kebagian urusan dapur bersama mamanya, lalu Mars - kakak laki lakinya. Kebagian Menyapu halaman belakang dan depan bersama Hanif - ayahnya. Terkadang Venus tukeran dengan Lintang. Pembagian tugas membersihkan rumah sudah diberlakukan sejak mereka bertiga kecil, kata Mawar
' agar nanti sudah terbiasa dirumah mertua, apalagi untuk anak perempuan'.Mereka tak mau memekerjakan ART, katanya - Mawar dan Hanif ' Buat apa punya anak kalo gak bisa urusan rumah tangga?, Gimana nanti dirumah mertua? Masa nyuruh ART? Iya kalo hidupnya enak terus. Kalo enggak mau nyuruh suami sama mertua yang ngerjain kerjaan rumah tangga? ' Begitulah kira kira ucapan Mawar pada kedua anak perempuannya.
Mendengar hal itu Mars anak lelakinya bersorak senang karna merasa tak tersangkut paut, namun Hanif malah berkata ' Kalo anak laki juga harus tetep belajar urusan rumah tangga, jadi nanti apa apa bisa, kan gak tau nanti kedepannya gimana? ' ucapan Hanif membuat Mars mengberenggut kesal.Venus meletakkan Sapu dipojok dapur setelah selesai menyapu.
" Ma Venus Bangunin Bang Mars dulu " Ujar Venus Pada sang Mama tanpa memedulikan Sang kakak yang tengah menatapnya.
'Gue kangen Lo yang dulu dek,..' Batin Seseorang.
Venus berjalan menaiki tangga lalu langkahnya munuju kamar yang pintunya bertulis •Mars Arkana Putra Wibuu!!• Wibu sebenarnya bukan namanya, Namun ia pecinta Anime jadi ia menambahkannya sendiri namanya itu didepan pintu.
"Pasti belom bangun" Gumam Venus pelan. Lantas ia membuka pintu kamar sang Kakak tanpa mengetok pintunya terlebih dahulu.
Ceklek..
Tuh,kan.Batin Venus. Venus lalu berjalan kearah ranjang lelaki tanggung dengan paras tampan nan manis sedang tertidur pulas yang kini masih bergelut dengan guling dan selimutnya. Satu bantalnya jatuh kelantai, satu kakinya menjuntai bebas, dan bujur tubuh membentuk seperti Patrick. Cih gak elit banget tidurnya. Batin Venus lagi.
Gadis itu mendekat kearah sang kakak, menepuk pelan bahu Mars.
" Bang bangun.. Dah jam 6 lo.. Lo gak sekolah kah? Dah solat subuh blom Lo tadi?" Venus mencoba dengan sabar membangunkan sang kakak bengeknya.
"Bang Mars!! Bangun!! " Teriak Venus kesal pada lelaki yang hanya selisih 1 th lebih tua darinya.
Lelaki itu hanya membuka matanya sebentar lalu memilih memeluk gulingnya. Melanjutkan tidur.Venus dibuat geram oleh Mars, tanpa aba aba Venus langsung naik ketubuh Mars dengan tiba tiba, membuat Mars Bangun dan berteriak kaget plus sakit.
" ASTAGHFIRULLAH!! VENUSSSS!! " Pekik Kesal plus kaget Mars sembari mendorong tubuh Venus yang masih setia nangkring di atas tubuh kekarnya.
" Aduhh.. perut gw kegencet lagi. Kira kira donk kalo mau bangunin, yang lembut dikit Napa? Amit amit jabang bayi gw nanti punya istri kaya ni anak, bisa remuk ni badan. " Mars terus menggerutu kesal.
Venus malah terkekeh kecil mendengar gerutuan Mars yang menurutnya aneh, sementara Mars terpaku kala mendengar kekehan sang Adik, bukan karna apa. Namun, ini adalah suatu hal langka, karna semenjak kejadian 2 tahun yang lalu.
Mars mengulum senyum diam diam, lalu menggelitik perut Venus yang masih betah nagkring diatas perutnya.
"Malah Ketawa ya.. hm?.. terus rasain ini.. Hahahahahaha... " Akhirnya terjadilah perang gelitikan antara dua bersaudara itu, yang membuat Venus dan Mars tertawa lepas.
Mereka tak sadar sedari tadi ada 3 orang sedang mengamati mereka dari pintu sembari tersenyum menikmati tawa Venus yang jarang ada, gadis itu saja bahkan jarang tersenyum lebar jika tidak bersama orang terdekatnya apalagi tertawa.
✨✨✨✨✨🌝🌝🌝🌝🌝
Hi!👋
Ama update lagi
Jan lupa Vote and komen ya guys...
.
.
.Semoga suka☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang 🌟 Slow UPDATE 🌟
Jugendliteratur🌕Galaksi Bulan Venusa Arkana🌙 " Terimakasih telah menjadi Bintang yang selalu menemaniku saat semua pergi dan menjadi keindahan yang luar biasa disisiku hingga saat ini sampai selamanya. "~Bulan~ ✨Galaksi Bintang Aldebaran Ananda✨ " Jangan Per...