BAB 36 •

420 74 21
                                    

BAB 36
BIMBANG

Delapan hari telah berlalu. Miranda membawa Hazel kerumah sakit dengan alasan pada anaknya itu bahwa Beliau akan mengajak Hazel untuk kontrol kesehatan secara keseluruhan. Sebelumnya, Miranda sudah membuat janji pada salah satu Dokter disebuah rumah sakit ternama dikota itu, untuk bisa membantunya mengecek tentang keperawanan anak gadisnya sesuai keinginan Abraham. Dokter itu tak lain adalah anak dari kerabatnya.
Sesampainya disana. Miranda terus mendampingi anaknya disaat proses pengecekan itu. Hazel pun faham, cek keseluruhan apa yang dimaksud oleh sang Mama. Hazel pun tetap bersikap tenang karena memang Ia yakin hasilnya nanti tidak akan mengecewakan, karena kondisinya yng memang masih aman. Lebih tepatnya, Hazel belum pernah sama sekali melakukan hal diluar batas dengan siapapun terutama dengan Yofan sekalipun. Setelah proses yang dijalani itu selesai, Miranda langsung membawa Hazel kembali pulang ke apartement.
Selama Abraham dan Miranda masih saja berada di Indonesia, Hazel belum berani lagi bertemu secara terang-terangan dengan Yofan. Karena Hazel tak ingin lagi mengambil resiko. Sebenarnya, Hazel bisa saja menggunakan Jason seperti sebelumnya untuk bisa bertemu atau jalan dengan Yofan. Namun Hazel tak lagi melakukan itu karena pernyataan Jason yang membuatnya sungkan lagi untuk terlalu terang-terangan meminta bantuan pada calon suaminya itu untuk bertemu dengan kekasihnya. Abraham pun juga ada mulai melarangnya untuk sering keluar dengan alasan soal pernikahan. Bahkan Abraham menegaskan, memperbolehkan anaknya keluar hanya dengan ditemani oleh Jason dan tak diperbolehkan keluar dengan teman atau sahabatnya sekalipun tanpa didampingi oleh Jason. Berangkat kuliahpun, Abraham ada merekrut sopir khusus untuk Hazel. Jika memang Hazel tak ingin diantar jemput terus menerus oleh Jason sesuai permintaannya, Sopir itulah yang menggantikan Jason. Kini Hazel pun memilih hanya menurut dengan semua perintah dari sang Papa. Karena itu, sementara waktu, Hazel daan Yofan hanya saling bertukar kabar lewat ponsel saja. Sejak perintah dari Abraham itu, Hazel memilih untuk tidak juga bertemu dengan Jason. Hazel tidak mau, akan menambah rasa kesal kekasihnya. Karena disaat mereka berdua ditentang keadaan agar tak dulu bertemu, Hazel malah menggunakan kesempatan itu untuk yang lain, lebih tepatnya bertemu dengan laki-laki yang sangat tidak disukai oleh kekasihnya. Jason merasa sangat rindu dengan calon istrinya itu karena sudah berhari-hari tak bertemu. Bahkan setiap kali Jason ada menghubungi Hazel, Hazel hanya menjawab singkat dan terkadang malah tidak ada menanggapinya. Jason juga ada sempat mengajak Hazel untuk keluar, namun Hazel juga selalu menolaknya. Jason sebenarnya bisa saja langsung ada datang ke apartement Hazel untuk menjemput Hazel. Karena sudah pasti, jika Ia bertemu dengan Miranda atau Abraham, Jason akan langsung diijinkan membawa Hazel jalan. Namun itu tidak Jason lakukan karena tak ingin memaksa Hazel. Jason taak mau bertindak gegabah yang nantinya malah membuat Hazel merasa tak nyaman dan malah menjauhinya. Namun Jason tak tinggal diam. Jason sering ada mengirim bucket snack untuk Hazel yang dipesannya lewat online shop dikota itu dan diantar langsung oleh ojol.
Beberapa kali ada menerima bucket snack tersebut. Hazel semakin merasa enggan dan bimbang. Karena sesuai yang tertulis disana, Ia tau bahwa bucket yang ada berapa kali datang itu adalah bucket dari Jason.
"Ya Tuhan, kenapa makin kesini hatiku bagaikan kapal yang sedang terombang ambing karena ombak? Begitu sulitnya Aku melupakan Jason disaat itu, tapi sekarang? apa iya rasa yang sulit aku lenyapkan dulu begitu mudahnya hadir kembali? atau ini hanyalah rasa sesaat saja karena termakan rayuan Jason? Ya Tuhan? Aku bingung, ini sebenarnya hatiku ingin kemana? apa iya, Aku mulai ada rasa lagi dengan Jason? jika memang iya, begitu jahatnyakah Aku pada Mas Yofan? Jason, kenapa Kamu juga mulai lari-lari dipikiran Aku sih? Aku gak ngerti.. Aku gak faham.. Aku bimbang.. Aku.... argghhhh kehidupan kenapa Kamu suka banget sih hadirin teka teki aneh ga jelas ini!?" Hazel menggerutu sendiri sambil masih saja mengamati bucket-bucket snack itu.

***

Tiga hari telah berlalu. Hasil tes tersebut telah keluar dan sudah bisa dilihat. Hasil tes tersebut memakan waktu yang tidak sebentar karena memang Miranda melakukan tes yang lainnya juga secara menyeluruh.
Abraham dan Miranda langsung datang ke Rumah Sakit tersebut untuk mengambil lembaran kertas hasil tes itu.
Sampai sana setelah Abraham dan Miranda mengambil tes itu, Beliau menemui Dokter yang sudah melakukan tes tersebut pada anaknya. Dokter itu menerangkan bahwa Hazel masih perawan serta kesehatannya juga sangat baik. Tentu saja, kabar baik itu diterima dua pasutri itu dengan sangat senang.
Sepulangnya dari rumah sakit, Abraham langsung menghubungi Beny merencanakan pertemuan untuk mulai membahas pernikahan anak-anaknya.
Malam ini, adalah hari pertemuan kedua antar keluarga Hazel dan Jason. Pertemuan itu diaakan disebuah resto mewah tepatnya berada disebuah hotel bintang lima dikota itu. Abraham memilih resto disana karena ada menyediakan ruangan tersendiri atau  privasi dan disekat dalam lingkupan yang lumayan luas.
Hazel yang sudah duduk manis bersama sang mama dan papa nya di tempat perjanjian, terlihat sangat cantik dan manis dengan dress  bewarna biru navy dengan kombinasi birumuda. Hazel juga memakai jepit rambut warna senada di rambutnya. Tak lama, Jason, Helena dan mama juga papa nya datang. Mereka pun di sambut dengan hangat oleh Hazel dan keluarga.
Jason terlihat semakin tampan dan berdamage dengan kemeja lengan panjangnya yang juga bewarna navy seperti dominasi warna dress yang dikenakan oleh Hazel. Disaat sama-sama sedang mengamati antara Jason dan Hazel, mereka sama-sama dikejutkan oleh warna  kemeja yang dikenakan Jason juga warna dress yang dipakai oleh Hazel. Warna yang senada dan seperti terlihat mereka memakai atasan couple. Padahal itu memanglah bukan kesengajaan. Antara Hazel juga Jason sama-sama tak tau bahwa mereka bakal mengenakan atasan yang warna senada. Tentu saja itu sangat mengundang perhatian dua keluarga itu untuk membahasnya.
"Wah, udah janjian aja nih pasangan dua sejoli ini" sindir canda dari Abraham sambil menoleh kearah Jason. Semua pun saling tertawa.
"Ini Jason sama Hazel gak ada janjian kok Om, Jason juga gak nyangka bisa senada gini sama Hazel" ucap Jason dengan wajah yang sedikit malu-malu.
"Wah, berarti memang sudah jodoh ya? haha" sahut Beny. Semua pun salin tertawa.
"Ciee.. kompak amat sih, hihi" sahut Helena dengan nada meledeknya pada sang adik.
"Hih Ci, ssstt" Jason memperingati sang kakak dengan wajah malunya.
"hahah" helena malah tertawa karena melihat wajah lucu adiknya itu. Dua keluarga itu pun juga ikut saling tertawa melihat Jason yang terlihat malu tapi gemas pada Kakaknya yang suka usil padanya. Mereka saling memilih menu dan memesannya. Setelah itu, mereka mulai mengobrol bersama diawali dengan basa-basi yang menyenangkan. Jason seringkali ada memperhatikan Hazel. Hazel sendiri memilih diam menundukkan pandangannya.
Tak lama hidangan yang sudah dipesan pun datang. Mereka semua lebih dulu saling menikmati hidangan dan minuman itu.
Drett.. Drett..
Ponsel Hazel ada notif pesan chat masuk.
"Sayang.. jadi ketemuannya sama mereka?? ketemuan dimana sayang??aku kesana ya.. nanti pasti kamu pulangnya sama jason kan?" isi chat itu yang taklain Yofanlah pengirimnya. Hazel hanya membaca chat itu dan tak membalasnya.
"Sayang.. kok cuma dibaca aja? masih sibuk ya?? aku tunggu balasan kamu ya
sayang?"
"Maaf Mas, Hazel cari waktu buat bisa balesin chat Kamu, takut Papa ada perhatiin dan curiga?"
"Ini dihotel Gxxxxx Mas, soal pulang nanti, Hazel belum tau pasti pulangnya sama siapa Mas"
"Yaudah, pokoknya Mas kesana sekarang, nanti Mas tunggu Kamu disana ya? ini Mas otewe kesana ya Sayang?"
"Iya Mas, Mas Yofan tai-ati ya Mas"
"Siapp Sayang, muaah"
Setelah itu, Yofan langsung mengirimkan chat pada Jason.
"Heh Jason, Kalian ada dihotel Gxxx kan? dilantai berapa Lo ada parkir mobil Lo? nanti Lo harus ajak Hazel balik bareng Lo, Gue mau temui Dia!"
"Iya Bang, tapi Gua lupa dilantai berapa Gua ada parkirnya"
"Heh, Jason! jangan macem-macem Lo ya! gak usah maen-maen Lo sama Gue! buruan! dilantai berapa!"
"Lupa benran Gua Bang?"
"Jason! Lo gak usah alesan! cepet sebutin!?"
"Di lantai 3A kalau gak salah Bang"
"Awas aja Lo ada bohong Jason!"

Kisah Hazel untuk Jason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang