BAB 37 •

403 75 12
                                    

BAB 37
YOFAN DAN JASON

Mobil Jason sudah sampai pada parkiran apartement. Tanpa basa-basi, Hazel melepas sealbealtnya dan akan segera membuka pintu mobilnya untuk turun. Namun Jason menahan lengan Hazel. Hazel langsung menoleh kearah Jason.
"Sorry ya Zel? sikap Gua tadi bikin Lo gak nyaman"
Hazel hanya menganggukkan kepalanya.
"Hazel.."
"Hmm?"
Jason melepas penahanannya pada lengan Hazel, namun Jason menyentuh dagu Hazel. Hazel terkejut dengan sentuhan Jason itu.
"Jas?.."
Jason tak mendengarkan suara Hazel itu. Jason terus mendekatkan bibirnya pada bibir Hazel. Hazel yang sadar bahwa Jason akan menciumnya, Hazel mendorong Jason.
"Gua cuma Lo tau, kalau Gua benar-benar Sayang sama Lo"
Hazel tercekat dan terdiam.
"Yaudah yuk turun, Gua anter Lo sampai keatas ya"
"Gak usah Jas, Aku sendiri aja, Kamu buruan pulang aja ya?"
"Gua harus pamit juga sama bokap dan nyokap Lo Zel, yaudah yuk turun"
ajak Jason kemudian langsung mulai turun dari mobil tanpa mendengr lagi jawaban dari Hazel. Hazel ikut turun dan membuka pintu mobil itu sendiri. Jason sergap mendekati Hazel yang sedang turun dari mobil. Dari seberang mobil Jason, ada mobil Yofan disana. Yofan terus mengawasi gerak-gerik Jason.
Setelah menutup pintu dan mengunci mobilnya. Jason dan Hazel berjalan menuju kearah pintu masuk apartement. Jason menggenggam jemari Hazel. Hazel yang terkejut beruasah melepasnya. Namun Jason menahannya.
"Ijinkan Gua genggam jemari Lo ya Zel?"
"Tapi Jas?"
"Gua nyaman begini"
Hazel tak lagi ingin berdebat dengan Jason.  Hazelpun membiarkan Jason terus menggenggam tangannya.
"Jason brengsek!! apa-apaan Dia? gandeng tangan Cewek Gue! sudah jelas Cewek Gue nolak! Lo udah berani main-main sama Gue, Jason! Lo pasti bakalan khianati kesepakatan yang Lo buat sendiri! Gak! Gue gak akan biarkan Lo rebut Hazel lagi dari Gue! Selama ini , Gue udah susah payah ambil hati Hazel , dan selalu berusaha menyembuhkan luka hatinya karena Lo!!! dan sekarang!!! Lo mau ambil lagi hatinya gitu aja!!! gak akan!!! gak akan Gue biarin semulus itu Jason!" Yofan menggerutu dengan emosi sambil mengepalkan tangannya.
"Awas Lo Jason! cari mati Lo sama Gue!"
Sampai Apartement, disana ada Miranda dan Abraham yang sedang berada diruang tengah. Jason terpaksa masuk kedalam namun hanya untuk berpamitan.
"Maaf Om.. Tante, Saya pamit, mau langsung pulang"
"Loh? gak mampir disini dulu Nak?"
"Nggak Tante, ini sudah semakin malam, lagipula tadi Jason juga udah ada ajak Hazelnya mampir bentar jadi maaf Om, Tante jadi agak kemaleman ini pulangnya"
"Oh iya, gak apa-apa Nak Jason? makasih ya Nak Jason udah mau antar Hazel sampai sini"
"Iya Om, itu sudah seharusnya Jason lakukan"
Miranda dan Abraham salin tersenyum ramah pada Jason.
"Oh iya Om, Saya sekalian mau ijin, besok mau ada ajak Hazel keluar karena mau ke Butik survei gaun sama Jas pernikahan"
"Oh iya nak.. silahkan.. gak perlu ijin juga gak apa-apa kok Nak, Om percaya sama Kamu, Hazel sepenuhnya akan jadi milik kamu, jadi gak usah sungkan ya"
"Makasih Om"
Abraham menganggukkan kepalanya.
"Kalo begitu.. saya permisi ya Om.. Tanthe.. Zel..."
"Jason ati-ati ya.. kalo dah sampe, chat aku ya" ucap Hazel yang malah membuat Jason terkejut. Miranda dan Abraham pun saling melirik dan tersenyum.
"Iya Zel, Kamu buruan istirahat ya"
Hazel hanya mengangguk saja.
Jason meninggalkan apartement itu dan melangkah kembali ke parkiran keberadaan mobilnya. Sesampai didekat mobilnya, disaat Jason sudah menyentuh handel pintu mobilnya dan akan menariknya, Yofan lebih dulu menarik kasar Jason dan mencengkeram kerah kemeja Jason.
"Apalagi sih Bang?"
"Apalagi Lo bilang!?"
Bugghhh! satu pukulan berhasil mendarat diwajah Jason. Yofan tetap menahan cengkeramannya.
"Bang! kenapa Lo pukul Gua! salah apalagi sih Gua!"
"Lo tanya salah Lo apa!? Lo pikir Gue buta, hah! Lo pikir Gue gak ada lihat Lo genggam tangan cewek Gue? padahal sudah jelas cewek Gue menolaknya!? Lo juga mau ada cium cewek Gue kan! ngaku gak Lo!"
Jason terdiam tak bisa menjawabnya.
"Kenapa Lo diam hah? kenapa lo gak bantah lagi! Kenapa!?" bentak Yofan sambil menggerakkan mempererat cengkeramannya.
"Jason jawab Gue!?"
"Apa sih? Gua harus jawab apaan?!"
"Jason! katakan! Lo mulai inginkan Hazelkan? Lo mulai ada niat buat ingkar sama kesepakatan yang Lo buat sendiri kan!?"
"Kalo iya kenapa!"
"Shittt! Cari mati Lo, Jason!!"
Yofan kembali memukuli Jason, kali ini Yofan dengan ganas dan kalap menghajar Jason. Jason pun tak tinggal diam. Setiap ada kesempatan, Ia pun membalasnya juga memukuli Yofan.
"Sekarang mau Lo apa! hah!?"
Jason tak menjawabnya.
"Jason dengar! batalkan pernikahan itu!"
"Gak akan Bang! itu gak pernah akan Gua lakukan!"
"Jason!?"
"Ingat bang!! Lo gegabah!! Gua bisa aja jauhin Lo dari Hazel dan menggenggamnya sejak saat ini juga!"
"Brengsek Lo Jason! brengsek!"
Yofan terus memukuli Jason disela ada kesempatan. Bahkan Ia menggerutu sambil terus menyerang Jason.
"Bener kan dugaan Gue! Lo akan rebut Hazel lagi dari GUe! Lo bajing** Jason!"
"Stop Bang! udah stop!"
"Gue bunuh Lo Jason!"
"Bang! dengerin Gua!"
"Apa!" Yofan menghentikan serangannya. Jason terihat sudah sangat kacau. Ada luka lebam dan juga ada darah di lengan, juga wajahnya.
"Bersaing dengan cara sehat!!! jangan seenaknya !!" bentak Jason sambil tangannya menyentuh dibagian dadanya sendiri karena terasa nyeri diserang oleh Yofan.
"Bersaing? sama Lo? halaaaaah... sampe mana sih hah Lo itu bisa sayangi Hazel? palingan ada gladyn lewat aja melintas , Lo juga langsung goyah!"
"Stop bawa nama yang lain dipermasalahan ini bang!!"
"Apa Lo bilang? ucap sekali lagi! Lo gak sadar juga? dulu Lo ada sakiti Hazel lagi karena apa? karena Gladyn jason!"
"Dulu ya dulu! sekarang ya sekarang Bang!?"
"Terus Lo seyakin itu? sekarang gak akan bisa kembali seperti apa yang Lo lakukan dulu, iya?"
"Asal Lo tau Jason! Gladyn itu mantan Gue tapi Gue gak ada rasa cinta sama sekali sama Dia! justru.. Gue ada terima pernyataan cinta Dia karena Hazel! karena waktu itu Gue ingin selidiki Lo lewat Dia!"
Jason tercekat dengan penjelasan yang baru saja Yofan utarakan.
"Apa?" ucap Jason terkejut dan heran.
"Iya! jelas kan perbedaan antara Lo sama Gue? gimana caranya Gue sayangi dia, perlakukan Dia? Gue sampe rela jalanin cinta yang padahal Gue benci banget sama tuh cewek!"
"Gladyn dia..?"
"Hazel sudah lama mengenal Gladyn dengan nama Nanda, dan Dia selalu usik Hazel sejak dulu!"
"Sejak dulu? maksudnya?"
"Iya! Dia gak terima Gue putus, dia tau Gue cuma suka sama Hazel! dan dia juga tau apa alasan Gue ada terima cintanya selama sebulan itu, semua karena Hazel. Pada akhirnya dia balaskan dendamnya Hazel lewat Lo! Gladyn hanya manfaatkan Lo untuk dendam pribadinya pada Hazel dan hanya permainkan Lo saja!" Yofan sengaja membuka kenyataan itu karena Ia berniat ingin membuat Jason membenci Hazel.
"Shittt!" Jason merasa menjadi laki-laki paling bodoh disaat mengingat, Dia bisa kembali percaya dan sebucin itu pada Gladyn. Terungkapnya hal itu, malah semakin membuat Jason merasa benci pada Gladyn. Justru, soal Hazel Ia malah merasa makin simpati dan tak ada rasa membencinya sama sekali.
"Jauhi Hazel Jas!"
"Tidak akan pernah!"
"Heh maksud lo apa!?"
"Jangan pernah mimpi Bang, Gua lepasin Hazel gitu aja"
"Jason! jangan bilang.. Lo akan ada balas dendam pada Hazel juga karena Gladyn!?"
Jason yang awalnya tidak ada pemikiran seperti itu, kini malah terlintas ide alasan dari ucapan Yofan itu untuk bisa menutupi keinginannya yang sesungguhnya ke Hazel pada Yofan.
"Kalau iya emang kenapa!?"
"Jason bajing** Lo!"
Yofan akan kembali menyerang Jason, namun Jason berhasil menahan tangan Yofan.
"Gue gak akan terima Lo ada sakiti Hazel lagi, Jason!"
"Gua bisa saja sayangi dia, jika Lo mau lepasin Dia Bang"
"Heh apaan lagi maksud lo itu!? Lo benar-benar cari mati Jas! bosan hidup Lo hah!?"
"Gua cuma ingin selametin dia dari cinta terlarangnya sama Lo Bang"
"Bulsyit! selametin apaan! Lo pikir Gue bodoh!? yang bener Lo itu manfaatin keadaan!"
"Ingat Bang, takdir persatuin Gua sama Hazel, Lo bisa apa Bang!?"
"Heh, gak usah sok bangga Lu Jason! Lo dapetin raganya, tapi tidak dengan hati dan fikirannya! Lo bisa apa hah?"
"Tinggal tunggu waktunya aja kan Bang, dengan jalannya alur yang ada? Gua pasti bisa buat Hazel nyaman sama Gua lagi?" Jason selalu saja bisa berkata dengan santainya dan itu malah semakin memancing amarah Yofan.
"Heh denger Lo, Jason!! misal Lo berhasil ambil Hazel dari gue, Gue gak akan nyerah!Gue akan tetap menunggu dia!! karena gue yakin!! Lo itu gak bakal bisa jaga dan perlakuin Hazel seperti apa yang Gue lakuin!"
"Termasuk juga membuatnya salah faham??"
"Heh maksud Lo apaan sih? dasar gak jelas!"
"Sesayang apa Lo itu sama Dia, tetapi buktinya Lo tetep aja kan bisa nyakitin Hazel juga!!! jadi gak usah terlalu banggain itu Bang. Lo juga belum tau gimana nanti kedepannya, sampe kapan Lo bisa sesayang itu sama Hazel"
"Asal Lo tau Jason!! Gue gak plin plan kayak Lo! Sejak dulu, Gue hanya mau Hazel!!! Sejak awal juga udah sangat lama Gue suka sama dia dan cuma mau sama dia, perhatiin dan jaga dia!! bahkan Lo perlu tau!!"
"Tapi kenyataan sayangnya tak sesuai expetasi Lo, Bang"
"Heh denger Jason! Lo itu gak pantas buat Hazel! Dia masih suci dan Lo? Lo udah pernah tidurin Gladyn kan? ngaku Lo?"
"Apa sih Bang, kenapa malah jadi ungkit masa lalu Gua sih!?"
"Ya itu memang kenyataannya kan!?"
"Heh Bang, Lo sendiri apa kabar? gak usah sok suci, Lo juga sudah nikmatin tubuh Hazel kan!? Lo juga udah ada tiduri Dia? iya kan? gak usah munafik Lo Bang"
"Heh dasar otak mesum Lo Jas! Gue belum pernah ada lakuin hal diluar batas dengan siapapun termasuk Hazel! Gue gak kayak Lo Jason! Gue selalu jaga cewek yang Gue suka! bukan merusaknya!"
"Halaaah, munafik Lo Bang, munafik!"
"Jason! Lo bener-bener brengsek! mau Lo apa sih hah? udah mau sekarat gitu masih nantangin Gue, Lo?"
"Lo pikir Gua gak ada liat hal apa yang ada Lo lakuin tadi dimobil Lo Bang?"
"Kenapa? masalah buat Lo? Lo iri kan? Lo gak bisa lakuin hal yang bisa Gue lakuin ke Hazel?"
"Gak soal itu bang, hal yang Lo lakuin itu tadi udah jawabannya kalau Lo dan hazel sudah pernah ada lakukan itu"
"Heh Jason, kalau Lo gak percaya, tanya sama Om Braham dan Tante Miranda! Lo ada dekat kan sama mereka!? seminggu yang lalu, Hazel dibawa kerumah sakit untuk cek itu! dan setelah itu Om Braham mulai bahas perjodohan kalian kan!? jika hasilnya negatif, sudah pasti perjodohan kalian tidak bakal dilanjutkan oleh Om Braham! punya otak itu mikir!"
Jason terdiam mencerna ucapan Yofan soal dibawanya Hazel kerumah sakit untuk mengecek kegadisannya. Seniat itu ternyata Orang tua Hazel menghormati dirinya. padahal dia sendiri malah sudah pernah menyerahkan kepunyaannya pada orang lain.
"Ingat Jas!! Hazel milik Gue!! jangan pernah Lo mainin dan tarik ulur hatinya!!! sekali Lo lakuin!! Gue akan benar-benar pisahin dan jauhin Hazel dengan cara Gue!! Gue pasti bakal dapetin kesempatan untuk lakuin itu!! Lo juga harus ingat satu hal, jika Lo berhasil merebutnya dari Gue, sampai mati pun Gue akan tetap nunggu Dia! "
Yofan kembali memukul beberapa kali pada Jason, setelah itu Ia pergi begitu saja meninggalkan Jason yang tersungkur lemah. Yofan tak peduli sama sekali dengan keadaan Jason itu. yofan memilih masuk kedalam mobilnya, melajukan mobilnya meninggalkan area parkir yang sudah sangat sepi sejak tadi itu. Jason kesulitan untuk bangkit. Ia berusaha dengan susah payah berdiri sambil menyandar dan berpegangan pada mobilnya. Jason berhasil masuk kedalam mobilnya dan Ia duduk bersandar dijok mengemudinya. Jason memilih lebih dulu diam dan memejamkan matanya. Terdengar getaran ponsel Jason yang berada didasbor tengah. Jason meraih ponselnya. Ada pesan chat yang dikirim oleh Hazel.
"Jason, udah sampai rumah dari tadi ya? atau Kamu udah tidur? kok gak ada chat kabarin aku?" isi chat dari Hazel.
"Udah kok, Lo buruan tidur ya istirahat"
"Iya Jas, yaudah Good night Jason"
"Good Night too"
Setelah beberapa menit merasa lebih baik, Jason mulai menghidupkan mesin dan mulai melajukan mobilnya. Namun, baru saja keluar dari area parkiran apartemen itu, Jason merasa pandangannya perlahan kabur dan berkunang-kunang. Jason juga merasa dadanya semakin sesak dan kepala semakin terasa pusing. Jason langsung menepikan mobilnya ditepi jalan. Jason langsung menghubungi Evan. Dua kali panggilan, akhirnya Evan mengangkatnya.
"Ya Je? ada apa malam-malam gini telepon?"
"Ko tolong Gua.. Ko"
Evan sangat terkejut dengan nada bicara Jason yang terdengar merintih.
"Je Lo kenapa je? Lo dimana Je?"
"Ko please susul Gua, Gua gak kuat rasanya"
"Lo dimana! search loc sekarang!"
"Gua baru saja keluar dari area parkir apartement Hazel Ko, Gua gak kuat mau nyetir balik"
"Oke.. oke.. tunggu Gue ajak Bryan langsung kesana"
Telepon ditutup. Jason memilih bersandar dijok sambil memejamkan matanya sekilas lalu memandang langit malam diatasnya.
"Hazel.. Gua gak akan pernah bisa ngebenci Lo, Gua gak tau Gua ini kenapa, bahkan bukannya harusnya Gua itu ngerasa jijik sama Lo karena sentuhan sensitif Yofan sama Lo dimobil tadi, tapi kenapa Gua malah ngerasa cemburu! Arrghhh Gua mau Lo Zel, kapan Lo pisah sama Yofan! Yofan brengsek! Hazel milik Gua! bukan milik Lo lagi!" Jason menggerutu kesal sendiri. Sekitar lima belas menit kemudian. Mobil yang dikemudikan oleh Bryan datang dan mendekati mobil Jason. Evan yang ada didalam mobil itu turun bersama Bryan dan segera menghampiri Jason.
Evan mengetuk kaca mobil Jason. Jason langsung membuka pintu mobilnya.
"Astaga Je??"
Tak hanya evan, Bryan pun sangat terkejut melihat Jason penuh lebam, luka dan berdarah.
"Je siapa yang buat Lo kayak gini Je?"
"Ko tolong gua, dada Gua sesak rasanya?"
"Kita bawa Lo kerumah sakit aja ya Je"
"Gak Ko pulang aja kerumah"
"Tapi Je?"
"Ayo tho Ko, buruan? Gua udah pengen rebahan dirumah ini rasanya!?"
Evan tak ada membantah lagi. Evan dan Bryan langsung memindahkan Jason duduk dijok sebelah pengemudi. Setelah itu Evan segera melajukan mobilnya menuju pulanag kerumah Jason diikuti oleh Bryan.
Didalam mobil, Jason sempat ada cerita soal kejadian itu pada Evan meski dengan nada yang berat menahan kesakitannya.
"

Emangnya Lo ada ketauan apain Hazelnya sih Je? sampai Yofan sekalap itu hajar Lo sampai kayak gini?"
"Dia liat Gua gandeng Hazel dan Gua juga ada mau cium Hazel"
"Yah Elo Je, selalu aja penyakit gegabahnya Lo gak pernah bisa ilang?tahan dulu napa? kalo begini yang ada kan Lo udah ketauan sama sii Yofan, harusnya lebih bagusnya Lo itu rebut hati Hazel secara diam-diam? bukannya malah terang-terangan?"
"Lo hafal gimana Hua kan Ko? Gua paling gak bisa yang namanya memendam terlalu lama atau maen kucing-kucingan begitu, apalagi seringkali liat Hazel dan tuh cowok mesra-mesraan didepan Gua!?"
"Didepan Lo?"
Jason menceritakan kemesraan antara Hazel dan Yofan saat didalam mobil.
"Gila tuh si Yofa, nafsuan amat sampai gitun Hazel dimobil, eh tapi itu berarti kan mereka mesraannya gak didepan Lo Je? tapi emang dasarnya Lo aja yang kepo dan sengaja awasin mereka?"
"Lo kayak gak pernah suka cewek aja sih Ko, dan gimana keponya saat ada tau cewek yang Lo suka lagi ada sama cowok lain?"
"Iya.. iya Gue tau"
"Gue juga udah terus berusaha ungkapin ke Hazel soal perasaan gua, dan tadi.. Gua udah jujur langsung sama Dia"
"Terus? gimana reaksi Hazelnya?"
"Dia tetap masih gak goyah soal Yofan"
"Nah kan, Lo sih, gegabah Lo separah itu Je.. Je"
"Benar-benar susah Ko, pisahin mereka, Yofan juga dia seniat itu ngancam Gua"
"Kalo Lo bener-bener niat sama Hazel, harusnya Lo pantang menyerah? dan ingat  kurangi gegabahanya Lo itu, berusaha terus komunikasi buat dia nyaman senyaman mungkin... tapi ingat jas.. Gue ada nasehatin Lo gini karena Gue dukung Lo, tapi kalo sampe Lo ada tarik ulur gak jelas lagi hati dia, Gue juga gak setuju dan gak terima"
"Gua udah ingin Hazel buat yang terakhir Ko, Gua juga udah mau nikahin dia, mungkin memang cuma dengan cara bertahan dalam diam bisa membuat suasana bisa kembali tenang, tetapi Gua sendiri yanag terkadang susah kendalikan emosi dan kecemburuan Gua Ko"
"Kalau Lo ada mau bertindak gegabah lagi, ingat kata-kata Gue ini Je, brtahan dalam diam atau mengutarakan lalu Lo kehilangan"
Jason memilih diam dan memejamkan matanya.
"Je?" ucap evan sambil ngelirik kearah jason sekilas sambil fokus menyetir.
"Apa Ko?"
"Syukurlah Gue kira ga bernafas lagi Lo"
"Heh Lo kira Gua mati Ko? dasar ya saudara kagak ada ahklaknya Lo Ko"
"Ya abisnya Lo tiba-tiba diem aja siapa yang gak kaget dengan keadaan Lo yang kacau dan kritis kayak gini!?"
"Kritis apaan sih, Gua cuma lemes kagak sampe kritis juga hih"
"Ye sorry Je"
"Ko"
"Hemm"
"Tadi Gua udah ada ijin asama bokap nyokap hazel mau ajak Hazel keluar buat survei gaun sama jas pernikahan"
"Terus?"
"Tapi gimana besok Gua keluarnya? ini aja Gua lemes dan babak belur gini"
"Butuh sopir anda Bang?"
"Gak masalah itu ko, ni aja barusan Gua balas chatnya boong sama Dia, Gua bilang kalau udah dirumah. Terus besok, Gua jawab apa kalau dia nabya Gua babak belur gini?"
"Ya jawab aja Lo dihajar yofan susah amat"
"Gua keliatan tukang adu dong Ko"
"Yaudah besok biar Gue yang ngomong ke Hazelnya"
"Dih apaan sii Lu Ko? awas ya Lu Ko? pokoknya Lo gak usah ikut-ikutan Ko"
"Gue tuh greget banget sumpah sama si Yofan"
"Lo aja greget, apalagi Gua dah"
"Je.. Je.. belibet amat kisah asmara Lo, dulu Hazel sesayang itu ke Elo.. Elo nya campakin, Lo ada deket dan udah tau saling suka, malah Lo sia-siain dan balikan sama gladyn.. sekarang??? haddeh... Hazel dah move on, Lo malah mau narik hati Hazel lagi"
"Oh iya Ko"
"Apaan"
Jason menceritakan apa yang dijelaskan oleh Yofan padanya soal Gladyn pada Evan.
"Hah?? whatt?? gilaaa? serius Lo Je?"
"Iya Ko, Yofan sendiri tadi yang bilang"
"Astaga tuh cewek emang parah bener kelakuannya" gerutu Evan.
"Yofan kan malah inti dari pembalasan dendamnya si Gladyn?"
"Haha.. makin rumit aje ye Bang Jonson? cewek yang pernah mati-matian Lo perjuangin, ternyata malah mati-matian permainin Lo karena cowok yang sekarang mati-matian perjuangin ceweknya yang malahan akan jadi milik Lo"
"Heh Ko.. Lo tuh ngomong apaan sih? gak ngerti Gua. makin puyeng kepala Gua Ko denger omongan Lo? Gua udah puyeng ini jangan bikin Gua harus mikir terus malah bisa amnesia Gua ntar"
"Yaudah buat PR Lo haha"
"Hih dasar Lo Ko"
"Je"
"Hmm"
"Ya brarti buat pengalaman Lo Je, lain kali.. jangan pernah Lo sedikitpun ada lagi simpati sama si Gladyn.. dia benar-benar wanita ular yang berbisa Je, Busuknya seganas itu, Dia lakuin apa aja yang dia mau, dan lakukan segala sesuatu yang membuatanya senang, tak memikirkan sedikitpun perasaan orang lain bakal gimana dampak dari kelakuannya itu"
"Gak akan Laah? Justru Gua makin enek sudah sama tuh cewek"
"Halaaah?? apa iya?"
"Kok jadi bahas Gladyn sih Lu Ko? hih!"
"Iya Maap"

***

Kisah Hazel untuk Jason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang