Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❦︎❦︎❦︎❦︎
14 Februari 1954
Tuan, Dara ini kembali lagi Maaf mengingkari kalimatnya kemarin.
Apakah kau muak melihat diri ini Tuan? Jika iya, abaikan saja, tak masalah untuk Dara ini.
Tuan kau tau tidak? Darma ku ternyata begitu dermawan dan dewasa, Tiap kalimat yang ia lontarkan begitu menenangkan jiwaku Tuan.
Bahkan ketika aku sedang menulis surat ini, Suara dari Sang Darma terus terngiang dipikiranku Tuan.
Dan pula karena Sang Darma, Dara ini tetap mengirim surat untuk Tuannya. Darma itu tak takut sama sekali akan Daranya yang bisa saja berpaling darinya, Tuan.
Oh ya Tuan, Bagaima kabarmu? Sudah kah kau berlabuh dengan Puanmu? Atau masih mencari dermaga untuk berlabuh?
Tuan, izinkan aku memberi sedikit petuah untukmu. Tolong jangan terlalu menutup matamu, Lihat sekitarmu Tuan, Begitu banyak dewi bisai yang siap menjadi Puan untukmu.
Mereka begitu cantik dan anggun dibanding Dara yang pernah mengisi hidupmu Tuan. Beri mereka tempat di hatimu agar mereka merasakan apa yang pernah Dara ini rasakan dahulu.
Tuan, kusudahi cerita untuk hari ini Terima kasih karena tetap acuh pada cerita ini
Satu hal lagi yang ingin aku sampaikan, Dara ini akan tetap menuliskan ceritanya untuk Sang Tuan.
❦︎❦︎❦︎❦︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.