Chapter 1

4K 283 17
                                    

Keluarga Wijaksa khususnya pasangan suami istri valerina dan bramasta sedang sangat berbahagia. Tidak hanya mereka. Keluarga besar wijaksa lainnya juga turut bahagia. Mengingat sejoli tersebut kembali di anugerahi dan diberikan kepercayaan oleh sang maha pencipta untuk menjaga anak keempat mereka sejak 8 bulan lalu. Ah bukan. Tepatnya anak ke keempat dan kelima karena saat ini valeri sedang mengandung dua anak kembar. Berdasarkan hasil USG, si kembar berjenis kelamin laki-laki. Berita ini sungguh membuat keluarga besar wijaksasangat berbahagia, bagaimana tidak? Ini merupakan hal pertama kali bagi mereka untuk memiliki keturunan kembar. Sehingga membuat anggota keluarga wijaksa khususnya bram sang suami menjaga ekstra istri yang sangat dicintainya.

Tidak berbeda halnya dengan anak valeri yang lain, dari sang sulung brian yang kini berumur 10 tahun, si tengah vino berumur 8 tahun, dan si bungsu verrel berumur 5 tahun yang sudah merasa tidak sabar menanti si kembar khususnya verrel yang juga ingin dipanggil kakak oleh kedua adiknya setelah elang.

Selain pasangan bram dan valeri. Ada juga pasangan thomas, kakak dari bram dengan adelia. Mereka memiliki 3 anak yakni varo berusia 11 tahun, aran berusia 9 tahun, dan elang yang berusia 1 tahun.

Dan jangan lupakan bahwa masih ada pasangan paruh baya, yakni sang oma dan opa yang juga tinggal bersama mereka dalam satu atap di sebuah mansion yang sangat megah dan mewah.

▪️▪️▪️▪️

Hari ini tepatnya pukul 09.00 pagi valeri dan adelia sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi dan menemani elang yang sedang tertidur dalam ayunan kecilnya dengan purifier yang masih bergerak pelan di mulutnya.  Sedangkan varo, brian, aran, dan vino sedang bersekolah di salah satu sekolah terelite di kota tersebut. Sedangkan verrel dia juga sedang bersekolah tetapi masih TK dan satu jam lagi pasti akan pulang. Karena memang waktu pulang sekolahnya sangat cepat. Mungkin lebih tepatnya waktu bermain yang cepat.

Satu jam kemudian

"Mommy!!" Teriak verrel sambil berlari ke arah valeri

"Jangan teriak-teriak sayang, adeknya lagi tidur" ujar valeri bangun dari duduknya dan mendekat ke arah anaknya yang masih berlari.

Bruk

Verrel menubruk pelan sang mommy dan memeluknya erat.

Cup cup cup

Valeri mengecup kedua pipi verrel dan dahinya.

"Lain kali jalan aja hmmm" nasihat valeri sambil membawa anaknya duduk ke sofa.

"Hehe, iya mom. Maaf ya mah, verrel ganggu adek tidur" tutur verrel sambil menyalami tangan adelia.

"Iya ngga apa-apa sayang, adeknya juga udah tidur cukup lama" sahut adelia kemudian mengecup kedua pipi verrel.

"Dedek kembar verrel lagi apa di perut mommy?" Ujar verrel mendekat ke arah perut valeri yang membuncit dan meletakkan telinganya seolah-olah sedang mendengarkan jawaban adiknya.

"Lagi main? Iyah? Jangan berantem di dalem yah. Nanti kita main bareng. Kakak punya banyak mainan. Nanti kakak kasih banyak-banyak" ujar verrel dengan polosnya sambil mengelus perut sang mommy

"Kata dedeknya, sekarang kakak verrel harus makan dulu biar ngga sakit. Yuk makan dulu. Mommy suapin" ujar valeri

"Emang dedek verrel udah makan?" Tanya verrel

"Udah. Makanya sekarang tinggal kakak verrel yang makan yah. Biar sehat dan bisa main sama dedeknya nanti" ucap valeri mengelus rambut anaknya

"Yaudah ayok makan. Verrel udah laparrrrrr" sahut verrel dengan semangatnya dan menarik valeri ke arah ruang makan. Sedangkan valeri berpamit sebentar pada adelia untuk menemani anaknya makan, berganti baju dan menidurkannya.

▪️▪️▪️▪️

"Mommy!!!" Teriak kedua anak valeri yang kebetulan baru saja pulang dari sekolah dengan dijemput oleh bram. Bram memang selalu pulang siang dari kantor semenjak valeri kehamilan valeri memasuki usia 8 bulan.

"Eungg"lenguh verrel pelan yang merasa terganggu tidurnya karena suara teriakan disekitarnya.

"Sssttt jangan teriak-teriak, adek lagi tidur" ujar valeri pelan sambil mengelus dada verrel agar kembali terlelap.

"Maaf mom hehe" balas brian dan vano dengan cengirannya sambil mendekat dengan langkah pelan yang membuat bram tersenyum tipis dengan tingkah kedua anaknya.

"Kenapa ngga ganti baju dulu hmm" tanya valeri kepada kedua anaknya kemudian mengecup kedua pipi dan dahi anaknya tersebut sambil melirik ke arah sang suami yang kini juga mendekat ke arahnya kemudian mengecup kening sang istri dan verrel yang masih terlelap

"Mereka ingin melihat si kembar" jawab bram lembut.

"Mommy, adeknya nendang-nendang diperut mommy" tutur brian

"He'emz, kayak lagi main bola, hihihihi" timpal vano saat keduanya asik mengelus perut sang ibu.

"Sekarang kalian ganti baju dan makan dulu yaah" ujar valeri lembut.

"Ga mau, mau adek kembar aja" sahut vano

"Verrel juga mau adek" lirih verrel yang terbangun kembali dengan kedua matanya yang mengerjap pelan.

"Udah bangun?" Tanya brian kemudian naik ke ranjang verrel dan mengecup kedua pipinya

"Minggir, mau adek" ujar verrel mencoba menyingkirkan sang kakak

Cup cup cup

Kini giliran vano yang naik ke ranjang dan mengecup wajah verrel. Kedua kakaknya ini ingin bermain sebentar dengan verrel.

"Mommy!" Teriak verrel yang sudah merasa risih dengan tingkah kedua kakaknya

"Katanya mau jadi kakak hmm, kok masih minta bantuan mommy" ujar brian menidurkan kembali verrel dan memeluknya. Ia ingin verrel tidur lagi mengingat biasanya adiknya tersebut tidurnya sedikit lebih lama.

"Daddy!" Ujar verrel lagi.

"Sekarang tidur, kakak temani sama kak brian" jawab vano yang tidur disebelah verrel.

"Ga mau, mau adek" balas verrel

"Nanti kakak kasih iron man kakak kalo sekarang adek  tidur hmm"bujuk brian

"Yang besar yah?" Jawab verrel

Brian mengangguk

"Dua?" Ujar verrel lagi

"Iya,, sekarang tidur hmm" sahut brian yang gemas dengan adiknya

Verrel mengangguk dan memeluk sang kakak sedangkan vano memeluk keduanya dengan kaki panjangnya.

Tingkah ketiga anaknya membuat valeri dan bram tersenyum bahagia. Mereka tampak sangat manis dan menggemaskan.

"Semoga mimpi indah sayang" ucap bram mengecup ketiga anaknya.

"Tidur yang nyenyak" ucap valeri mengecup ketiganya juga.

Brian membalas mereka dengan tersenyum dan membiarkan kedua orang tuanya meninggalkan kamar tersebut.

▪️▪️▪️▪️

THE BABY TWINS : RAFFI-RAFFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang